Alodokter mohon izin konsultasi, Pasien dengan keluhan kelemahan ekstrimitas, dan demam, dengan pemeriksaan fisik kelemahan motorik kanan, leukosit 19000,...
Hemiparesis disertai demam dan leukositosis - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Hemiparesis disertai demam dan leukositosis
Dibalas 27 Juni 2019, 13:58
dr. Catur Rizky Kurniawan
Dokter Umum
Alodokter mohon izin konsultasi, Pasien dengan keluhan kelemahan ekstrimitas, dan demam, dengan pemeriksaan fisik kelemahan motorik kanan, leukosit 19000, lain lain dbn, hasil Ct scan masih menunggu, dan demam yang menetap walaupin sudah diberikan infus parasetamol dua kali berjarak 4 jam. Terakhir diberikan infus 1 jam yll. Mohon saran TS 🙏
Dibuat 25 Juni 2019, 15:37
25 Juni 2019, 17:53
dr.Reagan Paulus Rintar Aruan, Sp.PD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Selamat sore,
Umumnya demam pada cerita singkat dari kasus diatas harus dipastikan dahulu apakah ada infeksi.karena memang sering juga pasien CVD stroke juga mengalami penumonia aspirasi, infeksi saluran kemih, atelektasis, ulkus dekubitus dll..namun bila dipastikan tidak ada infeksi lokal penyebab kemungkinan ada demam sentral.. membedakan ini penting karena pendekatan terapi berbeda antara infeksi dan demam sentral yg dpt ditemukan sekitar 23 persen pasien stroke..karena dapat terjadi komplikasi antibiotik yg irasional.dan demam sentral diidentifikasi sangat lama..memang demam sentral intraserebral hemoragik lbh sering tjd drpd iskemik serebral.
Mengingat kasus diatas leukositosis selain infeksi dapat juga bagian dari severitas indek stroke yg lebih berat dan dapat berkaitan dengan ukuran infark yg lbh luas.
Demam sentral jg dpt berkaitan prognosis yg lbh buruk.meski banyak hal yg perlu dipertimbangkan.
Pengobatan demam sentral umumnya tidak respon dengan obat seperti antipiretik dan antibiotik dan dilakukan physical cooling..pernah juga dilakukan penelitian dengan baclofen obat muscle relaxant namun krn side effect yg kurang baik yaitu letargi dan kelemahan extremitas yg sehat maka akan membebani program rehabilitasi medik untuk mengembalikan fungsi extremitas otot sisi yang sehat.
Selain itu ad juga pemberian obat bromocriptine yang merupakan dopamin agonis yg bekerja di tingkat hipotalamus dan corpus striatum. Hipotalamus itu mengatur aktivitas otonomi sentral dan banyak kaitan dengan bagian lain dari SSP. Jadi bila dicurigai ada disfungsi di tingkat hipotalamus
Dpt mempengaruhi suhu inti tubuh.Bromokriptin juga bisa bekerja mengatur suhu tubuh pd kasus demam sentral.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3647378/#__ffn_sectitle
Umumnya demam pada cerita singkat dari kasus diatas harus dipastikan dahulu apakah ada infeksi.karena memang sering juga pasien CVD stroke juga mengalami penumonia aspirasi, infeksi saluran kemih, atelektasis, ulkus dekubitus dll..namun bila dipastikan tidak ada infeksi lokal penyebab kemungkinan ada demam sentral.. membedakan ini penting karena pendekatan terapi berbeda antara infeksi dan demam sentral yg dpt ditemukan sekitar 23 persen pasien stroke..karena dapat terjadi komplikasi antibiotik yg irasional.dan demam sentral diidentifikasi sangat lama..memang demam sentral intraserebral hemoragik lbh sering tjd drpd iskemik serebral.
Mengingat kasus diatas leukositosis selain infeksi dapat juga bagian dari severitas indek stroke yg lebih berat dan dapat berkaitan dengan ukuran infark yg lbh luas.
Demam sentral jg dpt berkaitan prognosis yg lbh buruk.meski banyak hal yg perlu dipertimbangkan.
Pengobatan demam sentral umumnya tidak respon dengan obat seperti antipiretik dan antibiotik dan dilakukan physical cooling..pernah juga dilakukan penelitian dengan baclofen obat muscle relaxant namun krn side effect yg kurang baik yaitu letargi dan kelemahan extremitas yg sehat maka akan membebani program rehabilitasi medik untuk mengembalikan fungsi extremitas otot sisi yang sehat.
Selain itu ad juga pemberian obat bromocriptine yang merupakan dopamin agonis yg bekerja di tingkat hipotalamus dan corpus striatum. Hipotalamus itu mengatur aktivitas otonomi sentral dan banyak kaitan dengan bagian lain dari SSP. Jadi bila dicurigai ada disfungsi di tingkat hipotalamus
Dpt mempengaruhi suhu inti tubuh.Bromokriptin juga bisa bekerja mengatur suhu tubuh pd kasus demam sentral.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3647378/#__ffn_sectitle
25 Juni 2019, 16:41
dr.Retno Suparihastuti
Dokter Umum
Alo dokter Catur
Mau coba urun pendapat dok, kalau sepengetahuan saya memang untuk penanganan demam sudah cukup dengan memakai paracetamol (beberapa jurnal menyebutkan dosisnya 650-1000mg masih dapat di terima) dan di evaluasi per 4 jam atau bisa juga 30 menit sekali untuk pasien stroke akut.
Bila dalam observasi demam tidak turun, bisa di cari sumber infeksi penyebab demamnya dari mana lagi. Karena terlihat dari leukositnya juga cukup tinggi ya dok. Apakah mungkin ada infeksi parunya juga dok. Boleh dibantu untuk demamnya menggunakan kompres sih dok kalau yang saya baca. Cmiiw, mungkin TS lain bisa coba lebih membantu?
Oiya dok sebagai referensi bisa dilihat juga dok dari link ini https://www.ahajournals.org/doi/full/1
Mau coba urun pendapat dok, kalau sepengetahuan saya memang untuk penanganan demam sudah cukup dengan memakai paracetamol (beberapa jurnal menyebutkan dosisnya 650-1000mg masih dapat di terima) dan di evaluasi per 4 jam atau bisa juga 30 menit sekali untuk pasien stroke akut.
Bila dalam observasi demam tidak turun, bisa di cari sumber infeksi penyebab demamnya dari mana lagi. Karena terlihat dari leukositnya juga cukup tinggi ya dok. Apakah mungkin ada infeksi parunya juga dok. Boleh dibantu untuk demamnya menggunakan kompres sih dok kalau yang saya baca. Cmiiw, mungkin TS lain bisa coba lebih membantu?
Oiya dok sebagai referensi bisa dilihat juga dok dari link ini https://www.ahajournals.org/doi/full/1
25 Juni 2019, 22:53
dr. Ade Wijaya SpN
Dokter Spesialis Saraf
Saran saya pada kasus ini adalah kita harus mencari penyebab demam. Apakah infeksi? atau sentral? Hal ini dapat dibedakan secara sederhana dengan anamnesis dan PF yg cermat serta pemeriksaan hitung jenis leukosit. Hipertermia sentral dapat diobati dengan baclofen/bromocryptine
26 Juni 2019, 17:07
dr. Irfan Aktori Abdillah
Dokter Umum
Terimakasih dok ilmunya
26 Juni 2019, 17:08
dr. Irfan Aktori Abdillah
Dokter Umum
25 Juni 2019, 17:53
Umumnya demam pada cerita singkat dari kasus diatas harus dipastikan dahulu apakah ada infeksi.karena memang sering juga pasien CVD stroke juga mengalami penumonia aspirasi, infeksi saluran kemih, atelektasis, ulkus dekubitus dll..namun bila dipastikan tidak ada infeksi lokal penyebab kemungkinan ada demam sentral.. membedakan ini penting karena pendekatan terapi berbeda antara infeksi dan demam sentral yg dpt ditemukan sekitar 23 persen pasien stroke..karena dapat terjadi komplikasi antibiotik yg irasional.dan demam sentral diidentifikasi sangat lama..memang demam sentral intraserebral hemoragik lbh sering tjd drpd iskemik serebral.
Mengingat kasus diatas leukositosis selain infeksi dapat juga bagian dari severitas indek stroke yg lebih berat dan dapat berkaitan dengan ukuran infark yg lbh luas.
Demam sentral jg dpt berkaitan prognosis yg lbh buruk.meski banyak hal yg perlu dipertimbangkan.
Pengobatan demam sentral umumnya tidak respon dengan obat seperti antipiretik dan antibiotik dan dilakukan physical cooling..pernah juga dilakukan penelitian dengan baclofen obat muscle relaxant namun krn side effect yg kurang baik yaitu letargi dan kelemahan extremitas yg sehat maka akan membebani program rehabilitasi medik untuk mengembalikan fungsi extremitas otot sisi yang sehat.
Selain itu ad juga pemberian obat bromocriptine yang merupakan dopamin agonis yg bekerja di tingkat hipotalamus dan corpus striatum. Hipotalamus itu mengatur aktivitas otonomi sentral dan banyak kaitan dengan bagian lain dari SSP. Jadi bila dicurigai ada disfungsi di tingkat hipotalamus
Dpt mempengaruhi suhu inti tubuh.Bromokriptin juga bisa bekerja mengatur suhu tubuh pd kasus demam sentral.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3647378/#__ffn_sectitle
Terimakasih dok ilmunya
27 Juni 2019, 10:19
dr.Samira
Dokter Umum
25 Juni 2019, 17:53
Umumnya demam pada cerita singkat dari kasus diatas harus dipastikan dahulu apakah ada infeksi.karena memang sering juga pasien CVD stroke juga mengalami penumonia aspirasi, infeksi saluran kemih, atelektasis, ulkus dekubitus dll..namun bila dipastikan tidak ada infeksi lokal penyebab kemungkinan ada demam sentral.. membedakan ini penting karena pendekatan terapi berbeda antara infeksi dan demam sentral yg dpt ditemukan sekitar 23 persen pasien stroke..karena dapat terjadi komplikasi antibiotik yg irasional.dan demam sentral diidentifikasi sangat lama..memang demam sentral intraserebral hemoragik lbh sering tjd drpd iskemik serebral.
Mengingat kasus diatas leukositosis selain infeksi dapat juga bagian dari severitas indek stroke yg lebih berat dan dapat berkaitan dengan ukuran infark yg lbh luas.
Demam sentral jg dpt berkaitan prognosis yg lbh buruk.meski banyak hal yg perlu dipertimbangkan.
Pengobatan demam sentral umumnya tidak respon dengan obat seperti antipiretik dan antibiotik dan dilakukan physical cooling..pernah juga dilakukan penelitian dengan baclofen obat muscle relaxant namun krn side effect yg kurang baik yaitu letargi dan kelemahan extremitas yg sehat maka akan membebani program rehabilitasi medik untuk mengembalikan fungsi extremitas otot sisi yang sehat.
Selain itu ad juga pemberian obat bromocriptine yang merupakan dopamin agonis yg bekerja di tingkat hipotalamus dan corpus striatum. Hipotalamus itu mengatur aktivitas otonomi sentral dan banyak kaitan dengan bagian lain dari SSP. Jadi bila dicurigai ada disfungsi di tingkat hipotalamus
Dpt mempengaruhi suhu inti tubuh.Bromokriptin juga bisa bekerja mengatur suhu tubuh pd kasus demam sentral.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3647378/#__ffn_sectitle
Terimakasih dok atas ilmunya 🙏🙏