Demam yang tinggi mendadak disertai flusing paling sering disebabkan etiologi virus. berikan parasetamol, namun jika tidak turun lanukan dg kompres air hangat dan minum sesring mungkin. Pada hiperpireksia maka segera beri cairan infus dg koreksi suhu, setiap kenaikan suhu 1 derajat Celsius tambahkan cairan rehidrasi 10%. Parasetamol intravena tidak direkomendasi diberi scr rutin, namun harus dengan indikasi tertentu seperti ada perdarahan saluran cerna sehingga puasa, sakit berat di intesnif care unit atau sesak nafas senhingga sulit minum po. 

Pemberian parasetamol IV secara rutin ditakutkan menyebabkan hepatotoksik jika terjadi kesalahan penghitungan dosis parasetamol menjadi 100 x lipat sehingga menyebabkan sindrome Reye, gagal hati, koma dan dapat mengancam nyawa. Terutama jika pasien dirawat dengan perawat yang kurang berpengalaman menggunakan parasetamol IV.

Jika demam tidak turun setelah 2 hari perawatan di puskesmas maka coba lakukan pemeriksaan penunjang untuk encari etiologinya apaka virus atau bakteri. Jika dari pemeriksaan lab ada leukositosis (L> 15.000) dan hitung jenis segmenter (> 60%) maka etiologi ke arah bakteri dan terindkasi diberi antibiotik. Respon antibiotik biasanya memnyebab demam turun setelah 4-5 hari karena antibiotik mencapai MIC steady state di hari ke-4. Namun jika dari lab ada lekopenia (L<5000), dan limfositosis maka etiologi ke arah virus. Jadi jelaskan ke ortu bahwa respon demam turun burtuh waktu,namun secara klinis dapat terlihat anak lebih segar, bangun, asupan makan minum membaik dan puncak demam turun pada hari-hari berikut menunjukkan klinis perbaikan. 

Jika anak demam dirawat sp 1 minggu dan sudah dieksplorasi dengan pemeriksaan penunjang yang ada namun tidak membaik dan tidak ketemu etiologinya maka diagnosis kerja menjadi Fever of Unknown Origin (FUO) dan dapat dirujuk ke pleayan kesehatan sekunder.tersier