Alo dokterIzin bertanya mengenai edukasi bahasa asing pada anak, sebaiknya pada usia berapakah anak mulai boleh diajarkan bahasa asing selain bahasa utamanya...
Usia untuk edukasi bahasa asing pada anak - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Usia untuk edukasi bahasa asing pada anak
Alo dokter
Izin bertanya mengenai edukasi bahasa asing pada anak, sebaiknya pada usia berapakah anak mulai boleh diajarkan bahasa asing selain bahasa utamanya ? Mohon informasinya, terimakasih 🙏🙏
Mungkin jawaban akan beragam ya Dokter. Tapi ijinkan saya untuk urun rembug dalam diskusi ini. Saya memang belum pernah ikut seminar tentang hal ini. Namun menurut saya yang paling utama untuk anak dibawah 7 tahun (pra sekolah) adalah bahasa ibu. Yaitu bahasa indonesia dan bahasa daerah nya. Harapannya anak bisa mengtahui bendahara kata yang cukup sehingga bisa menyampaikan pendapatnya dalam bahasa sehari hari. Ketika bisa menungkapkan pendapat maka doa juga bisa bersosialisasi dengan teman temannya dalam bahasa sehari hari. Baru setelah usia sekolah bisa dikenalkan dengan bahasa asing perlahan lahan. Dengan pengenalan bahasa ibu yang baik harapannya bisa mempelajari bahasa asing dengan baik pula. Mohon asupan dari TS lainnya
Sebagai contoh, ibu biasa berbicara dlm bahasa Indonesia, sementara ayah dalam bahasa Inggris. Akan besar kemungkinan anak akan terlambat bicaranya.
Alo docs.
Untuk edukasi, sebaiknya lebih diperhatikan kesiapan orang tua nya dalam mengajarkan anaknya untuk proses "bilingual speech", sebenarnya tidak ada guidline khusus mengenai usia, tapi beberapa penelitian memang masa golden period >2 tahun dan pre-sekolah (2-4 thun) sudah mulai bisa diperkenalkan beberapa pola kedua bahasa tanpa ada paksaan.
Berdasarkan EBM berupa sistematika review yang ada mitos-mitos soal keterlambatan/delay speech pada eksposur anak bilingual (mempelajari 2 bahasa) tidak berpengaruh signifikan, memang ditemukan dari laporan kasus itupun jarang bahwa ada sedikit perbedaan konsonan dan kelengkapan vocab, tapi studi lain mengungkapkan tidak ada perbedaan.
https://pubs.asha.org/doi/10.1044/2017_AJSLP-15-0161
https://www.jpeds.com/article/S0022-3476(17)30921-6/pdf
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23317381
Di atas ada publikasi ilmiah mengenai eksposur anak dengan bilingual maupun monolingual dok.
Selalu pertimbangkan dan jadikan redflags pada orang tua apabila saat di test milestone terdapat abnormalitas, dan speech delay serta atensi berubah-rubah dengan suspek down syndrome atau dengan retardasi mental.
CMIIW dok, mungkin dari sejawat TS Pediatrics bisa memberikan pendapatnya?
Selamat malam Dokter, untuk rentang waktu pastinya kebetulan saya juga belum dapat jurnal atau guideline pastinya namun beberapa penelitian sudah di lakukan untuk melihat efek paparan bahasa bilingual pada tahun pertama kehidupan (0-3 tahun) yang memiliki postif efek baik pada kemampuan membaca, phonological dan kemampuan berbahasa pada kedua bahasa yang digunakan Dokter, berikut jurnal penelitannya Dokter
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2759761/
CMIIW dan mungkin ada TS lain yang ingin menambahkan
Mungkin jawaban akan beragam ya Dokter. Tapi ijinkan saya untuk urun rembug dalam diskusi ini. Saya memang belum pernah ikut seminar tentang hal ini. Namun menurut saya yang paling utama untuk anak dibawah 7 tahun (pra sekolah) adalah bahasa ibu. Yaitu bahasa indonesia dan bahasa daerah nya. Harapannya anak bisa mengtahui bendahara kata yang cukup sehingga bisa menyampaikan pendapatnya dalam bahasa sehari hari. Ketika bisa menungkapkan pendapat maka doa juga bisa bersosialisasi dengan teman temannya dalam bahasa sehari hari. Baru setelah usia sekolah bisa dikenalkan dengan bahasa asing perlahan lahan. Dengan pengenalan bahasa ibu yang baik harapannya bisa mempelajari bahasa asing dengan baik pula. Mohon asupan dari TS lainnya
Selalu menarik untuk mengikuti perkembangan anak karena bagaimanapun setiap anak akan memiliki milestone perkembangannya sendiri. Berdasarkan teori perkembangan, ketika anak memasuki fase inisiatif maka muncul keingintahuan yg besar dan selalu mencoba hal-hal baru. Tingkah laku yg muncul seperti bersikap aktif, banyak bicara, menirukan gaya orang disekitarnya, usia ini linier dengan perkembangan saat masuk usia TK. Asumsi tersebut yg menjadikan dasar boleh saja atau diperkenankan mengajarkan kosakata awal bahasa asing, selain bahasa ibu atau bahasa utama yg digunakan. Apabila masuk fase industri yg linier dengan usia perkembangan saat SD, anak akan mengetahui tujuan dia melakukan kegiatan, aktivitas, dll,, tentu hal ini akan semakin efektif dalam pengajaran.
Semoga dapat membantu dan bermanfaat. Salam.