Alo dok, adakah teman sejawat yang punya guideline pemilihan terapi cairan yang tepat pada pasien-pasien di IGD Rumah Sakit? Mohon disharing, terimakasih.
Guideline Pemilihan Terapi Cairan Pasien di IGD Rumah Sakit - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Guideline Pemilihan Terapi Cairan Pasien di IGD Rumah Sakit
Dibalas 04 Februari 2019, 10:38
Anonymous
Dokter Umum
Alo dok, adakah teman sejawat yang punya guideline pemilihan terapi cairan yang tepat pada pasien-pasien di IGD Rumah Sakit? Mohon disharing, terimakasih.
Dibuat 29 Januari 2019, 17:53
30 Januari 2019, 18:01
dr. Rudi Hermanto Sinaga, Sp.B
Dokter Spesialis Bedah
Alo Dokter.
Perlu dibedakan utk kasus trauma dan nontrauma.
Pada kasus nontrauma, misalnya pada keadaan dehidrasi berat, berikanlah cairan kristaloid, karena content yg kurang dalam pembuluh darah. Diingat aja, cardiac output dipengaruhi oleh preloadnya, dan tahanan perifer. Bila preload kurang, maka cardiac outputnya pun kurang. Maka, perbaiki cardiac output dgn pemberian kristaloid.
Pada kasus trauma, maka biasanya shock hipovolemik adalah masalah yg biasanya muncul, biasanya karena perdarahan. Darah yg hilang, maka harus diganti dgn darah yg masuk. Oleh karena, pemberian kristaloid yg terlalu masif malah menimbulkan "second-hit injury". Protap terbaru penanganan pada keadaan shock hipovolemik pada kasus trauma adalah hipotensive resuscitation. Dan darah adalah pilihan terbaik utk menggantikan volume darah yg hilang, sambil menunggu tindakan pembedahan dilakukan.
Semoga membantu
Perlu dibedakan utk kasus trauma dan nontrauma.
Pada kasus nontrauma, misalnya pada keadaan dehidrasi berat, berikanlah cairan kristaloid, karena content yg kurang dalam pembuluh darah. Diingat aja, cardiac output dipengaruhi oleh preloadnya, dan tahanan perifer. Bila preload kurang, maka cardiac outputnya pun kurang. Maka, perbaiki cardiac output dgn pemberian kristaloid.
Pada kasus trauma, maka biasanya shock hipovolemik adalah masalah yg biasanya muncul, biasanya karena perdarahan. Darah yg hilang, maka harus diganti dgn darah yg masuk. Oleh karena, pemberian kristaloid yg terlalu masif malah menimbulkan "second-hit injury". Protap terbaru penanganan pada keadaan shock hipovolemik pada kasus trauma adalah hipotensive resuscitation. Dan darah adalah pilihan terbaik utk menggantikan volume darah yg hilang, sambil menunggu tindakan pembedahan dilakukan.
Semoga membantu
03 Februari 2019, 08:24
dr.Antonius Sarwono Sandi Agus Sp.BTKV, FIHA, MH, FICS.
Dokter Spesialis Bedah Thoraks Kardio Vaskuler
Setuju
29 Januari 2019, 23:24
Thomas Darmawan
Dokter Umum
Untuk keadaan normal mayoritas RL dok. Kecuali keadaan2 khusus misalkan pada KAD biasanya diberikan NaCL. Untuk hipoglikemi maintenance dgn D10 atau D5. Utk keadaan2 khusus misal utk pasien hipokalemi atau pasien anak, kembalikan ke DPJP, seringkali diberikan kaen3B. Utk pasien dgn shock hipovolemik/hemorrhagic biasanya stlh 3-5 kolf resusitasi RL akan diberikan koloid.
Tp semuanya tergantung SOP RS masing2 dan preferenso dokter spesialis yang merawat (kalau dirawat inap).
Kalau rawat jalan biasanya non IVFD dok.
Tp semuanya tergantung SOP RS masing2 dan preferenso dokter spesialis yang merawat (kalau dirawat inap).
Kalau rawat jalan biasanya non IVFD dok.
29 Januari 2019, 20:13
dr. Alni Magdalena
Dokter Umum
Alo Dokter..
Kalau tiap RS setahu saya punya protap masing-masing.
Atau mengacu pada guideline perhimpunan (IDAI, PAPDI)
Secara umum mungkin artikel alomedika ini bisa membantu:
https://www.alomedika.com/ringer-laktat-vs-salin-normal-untuk-pasien-dengan-penyakit-kritis
Mengingat kedua jenis cairan tsb yg paling banyak tersedia dia faskes kita.
Kalau tiap RS setahu saya punya protap masing-masing.
Atau mengacu pada guideline perhimpunan (IDAI, PAPDI)
Secara umum mungkin artikel alomedika ini bisa membantu:
https://www.alomedika.com/ringer-laktat-vs-salin-normal-untuk-pasien-dengan-penyakit-kritis
Mengingat kedua jenis cairan tsb yg paling banyak tersedia dia faskes kita.
30 Januari 2019, 14:40
dr. Handito Sarwwotatwadhiko
Dokter Umum
Terapi cairan tergantung kondisi pasien dok. Tapi kita harus tau tipe cairan yaitu kristaloid dan koloid, kalau kristaloid cepat mengisi volume pembuluh darah tetapi tidak tahan lama, contohnya RL digunakan pada pasien syok, kalay koloid misalnya aminofusin dll, lama mengisi volume pembuluh darah tetapi tahan lama.
Mungkin bisa baca buku utk lengkapnya dok
Mungkin bisa baca buku utk lengkapnya dok