Halo DokIzin diskusi, saya sering menemukan pasien mcu dengan proteinuria (+1) namun tanpa keluhan ataupun komorbid sprt hipertensi dan tdk sedang...
Pasien MCU dengan hasil proteinuria - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien MCU dengan hasil proteinuria
Halo Dok
Izin diskusi, saya sering menemukan pasien mcu dengan proteinuria (+1) namun tanpa keluhan ataupun komorbid sprt hipertensi dan tdk sedang hamil.
Pertanyaan saya untuk hal seperti ini, apakah perlu terapi atau rujuk ke dokter penyakit dalam?
ALO Dokter,
Untuk proteinuria (+1) pada pasien yang tidak memiliki keluhan atau komorbid seperti hipertensi, dan tidak sedang hamil, evaluasi lebih lanjut tetap perlu dilakukan. Proteinuria asimptomatik bisa bersifat sementara dan dipicu oleh faktor seperti dehidrasi, aktivitas fisik berlebihan, atau infeksi. Namun, bila persisten, kita perlu mencari penyebab yang mendasarinya.
Langkah awal yang bisa dilakukan meliputi:
- Ulangi pemeriksaan urine dalam beberapa minggu untuk memastikan apakah proteinuria bersifat sementara atau persisten.
- Gali riwayat kesehatan pasien lebih dalam, terutama gejala yang mungkin terkait dengan fungsi ginjal atau penyakit sistemik lainnya. Perhatikan gejala seperti bengkak pada kaki, perubahan berat badan, nyeri sendi, ruam kulit, atau perubahan tampilan urin (misalnya berbusa atau berwarna kemerahan).
- Tinjau riwayat penggunaan obat-obatan yang berpotensi nefrotoksik seperti NSAID atau antibiotik tertentu, serta pertimbangkan pemeriksaan darah (fungsi ginjal, protein darah) dan urine lengkap, termasuk sedimentasi urin.
Jika proteinuria berlanjut atau terdapat tanda-tanda gangguan ginjal, pemeriksaan lanjutan seperti rasio protein-urine-kreatinin (UPCR) dari sampel urine pagi dapat digunakan untuk mengevaluasi lebih lanjut. Pemeriksaan ini lebih mudah daripada pengumpulan urine 24 jam, dan nilai UPCR lebih dari 15 mg/mmol patut diwaspadai.
Bila terdapat kecurigaan penyakit ginjal atau proteinuria mencapai tingkat yang lebih berat, misalnya nefrotik (>3,5 g/24 jam), pasien dapat dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti ultrasonografi ginjal atau biopsi bila diperlukan.
Sumber: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK564390/