Alodokter!Selamat malam docs, ijin share 1 kasus, laki-laki 31 thn dengan keluhan nyeri di kelamin, meriang, mual, tidak bisa tidur sejak 1 minggu, pasien...
Hasil Rapid Plasma Reagen (RPR) Intermediate, kapan cek ulang? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Hasil Rapid Plasma Reagen (RPR) Intermediate, kapan cek ulang?
Alodokter!
Selamat malam docs, ijin share 1 kasus, laki-laki 31 thn dengan keluhan nyeri di kelamin, meriang, mual, tidak bisa tidur sejak 1 minggu, pasien memiliki riwayat kencing nanah 3 bulan lalu namun dikatakan sudah berobat ke dokter dan keluhan sudah tidak ada sampai sekarang. Dari pemeriksaan fisis dalam batas normal. Pasien cek UL atas inisiatif sendiri dengan hasil dbn, dilakukan tes HIV hasilnya NR namun hasil RPR menunjukkan intermediate.
Yang ingin saya tanyakan, kapan sebaiknya rpr dicek ulang, apakah 3 bulan lagi? Lalu apa tindak lanjut lain yang bisa dilakukan untuk menegakkan diagnosis ya dok?
Mohon sharingnya dokter, terimakasih 🙏
Alo dokter Wulan!
Saya coba urun pendapat yaa dok. Setau saya, tes non-treponema seperti RPR, digunakan untuk skrining sifilis. Jika hasil RPR menunjukkan hasil positif, atau jika terdapat kecurigaan kuat ke arah sifilis (walaupun RPR negatif), maka ada baiknya dilanjutkan dengan pemeriksaan penunjang tes treponema. Contoh tes treponema adalah fluorescent treponemal antibody-absorbed test (FT-ABS) atau Treponema Pallidum Particle Agglutination (TPPA).
Untuk pasien dokter sendiri, kalo menurut saya pyuria lebih mengarah ke gonnorhea sih dok.. Untuk sifilis bisanya keluhannya ada chancre disusul ruam mukokutan difus.. cmiiw
Setuju dgn dr. Bedry, jika hasilnya intermediate perlu dikonfirmasi dgn tes treponema. Selain dgn TPPA atau FTA ABS, bisa dilakukan dgn pemeriksaan TPHA. Pemeriksaan ulang 3 bln kemudian hanya dilakukan jika hasil pemeriksaan non treponema didapatkan hasil negatif.
Jika memang tanpa keluhan sama sekali, perlu dipikirkan juga false positif akibat infeksi malariaz infeksi virus, tbc atau gangguan jaringan ikat.
Selengkapnya bisa dibaca disini dok:
http://siha.depkes.go.id/portal/files_upload/PEDOMAN_TATALAKSANA_SIFILIS_PUSKESMAS___merah_ok.pdf
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/43590/TDR_SDI_06.1_eng.pdf;jsessionid=C610676AE7891FC70D2522F6EAACBEE4?sequence=1