Pendekatan Diagnostik Neuropati Perifer

Oleh :
dr. Ade Wijaya SpN

Pendekatan diagnostik neuropati perifer yang baik dimulai dari pengenalan tanda dan gejala yang khas pada penyakit ini. Neuropati perifer dapat bersifat difus seperti pada neuropati perifer diabetik atau bersifat fokal seperti pada carpal tunnel syndrome. Setelah menemukan tanda dan gejala yang khas dari penyakit ini, dokter di layanan kesehatan primer juga dapat mengajukan pemeriksaan laboratorium sederhana untuk menegakkan diagnosis.

Sistem saraf perifer terdiri dari saraf-saraf kranial (kecuali nervus olfaktorius dan nervus optikus), saraf-saraf yang berasal dari medula spinalis (radiks, rami, trunkus, pleksus, maupun saraf perifer itu sendiri), dan komponen saraf otonom di perifer. Sebagian akson dari saraf perifer ini diliputi oleh selubung mielin yang dibentuk oleh sel Schwann, sedangkan sebagian lainnya tidak bermielin.[1]

Neuropati perifer adalah kelompok kelainan yang memengaruhi sistem saraf perifer. Secara klinis, neuropati perifer dapat dibedakan menjadi tipe fokal, multifokal, dan polineuropati yang bersifat difus. Neuropati fokal yang tersering adalah carpal tunnel syndrome dan penekanan saraf akibat hernia nukleus pulposus. Sementara itu, contoh neuropati multifokal adalah pada lepra dan contoh polineuropati adalah pada pasien diabetes mellitus tipe 1 dan diabetes mellitus tipe 2.[2-4]

Referensi