Alodokter izin ikut berdiskusi,

Beberapa studi telah dilakukan untuk menilai potensi azitromisin pada COVID-19, tetapi hasilnya belum menunjukkan bukti yang kuat. Efek samping azitromisin, yaitu aritmia dan pemanjangan interval QT juga harus dipertimbangkan. 

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7286256/

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7261210/

Dari keluhan yang Dokter ceritakan, mungkin belum ada indikasi untuk pemberian antibiotik. Antibiotik pada COVID-19 dapat diperlukan apabila ada superinfeksi oleh bakteri. Secara umum, tatalaksana pada pasien COVID-19 juga tidak berbeda dengan kelompok yang tidak hamil. Terkait antivirus juga sama belum ada rekomendasi antivirus spesifik untuk COVID-19 pada wanita hamil. Medikamentosa yang diberikan sesuai dengan gejala pasien dan mengikuti regimen terapi COVID-19 yang ada. Obat-obat yang dapat meningkatkan risiko malformasi janin dapat digunakan apabila manfaatnya melebih potensi risiko yang ditimbulkan. Dan untuk rujuk ke sp.og jika tidak ada keluhan terkait kehamilannya sepertinya tidak perlu dokter

https://www.alomedika.com/cme/pertimbangan-khusus-manajemen-covid-pada-kehamilan

Mungkin ada TS lain yang ingin menambahkan, cmiiiw 

 

Bila mana ada tanda2 infeksi kapan Azitromisin aman diberikan pada ibu hamil dg covid-19?

Tambahan ya walaupun oseltamivir penelitiannya masih sedikit mengenai efek pada janin karena kategori fda pregnancynya C maka jikalaupun perlu penggunaan antivirus bisa pakai redemsivir dengan fda pregnancy B. Tapi ini hanya untuk gejala sedang dan berat. Untuk azithromycin kategori FDA pregnancy B jika ada tanda infeksi bakteri silahkan diberikan.Jika gejala ringan silahkan diberikan terapi simptomatik dan suportif seperti ts diatas  dan jangan lupa memngedukasi tanda bahaya mengenai covid seperti sesak dan saturasi oksigen dibawah 95 persen ataupun tanda bahaya kehamilan jika ada mules yang tidak hilang dengan istirahat, perdarahan dari jalan lahir atau gerak anak berkurang sebaiknya segera mencari pertolongan.