Alo, Dokter..Seorang pasien wanita usia 24 tahun mengeluhkan kelopak atas mata kanan bengkak dan merah sejak 2 hari yang lalu. Awalnya dirasakan kecil dan...
Kasus kelopak mata bengkak dan merah dalam Chat Bersama Dokter, bagaimana terapi yang tepat? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kasus kelopak mata bengkak dan merah dalam Chat Bersama Dokter, bagaimana terapi yang tepat?
Alo, Dokter..
Seorang pasien wanita usia 24 tahun mengeluhkan kelopak atas mata kanan bengkak dan merah sejak 2 hari yang lalu. Awalnya dirasakan kecil dan kemudian membesar. Tidak terasa adanya benjolan padat. Mata tidak merah tetapi terasa mengganjal, gatal, serta belekan pada pagi hari. Pasien belum pernah mengalami hal ini sebelumnya.
Menurut pendapat sejawat, apabila menemui kasus serupa dalam chat bersama dokter/telekonsultasi, apa kemungkinan kasus ini dan bagaimana tatalaksananya? Apakah dapat diberikan peresepan online dan sampai kapankah harus menemui dokter?
apakah ada gejala penurunan visus Dok? dan juga apakah pasien sudah mengonsumsi obat2n tertentu dok?
Alo dr. Ayu, menurut pasiennya ia masih bisa melihat dengan jelas dan belum meminum atau diberikan obat apapun dok..
Mungkin blepharitis aja dok
Mungkin dari tangan yang kurang bersih lalu mengucek mata
Alo, Dokter,
Dari keterangan yang disampaikan, nampaknya ada keluhan-keluhan yang mengarah kepada hordeolum. Dengan diagnosis banding ke arah blefaritis & selulitis preseptal. Kemungkinan saya akan menambahkan sedikit anamnesis untuk mendapat arahan yang lebih jelas tentang kemungkinan DD yang bisa disampaikan. Misalnya perubahan ketajaman penglihatan, riwayat keluhan berulang, serta riwayat alergi.
Jika data dan informasi yang diberikan mendukung ke arah DD tersebut, maka kemungkinan kasus seperti ini bisa dipertimbangkan untuk menyarankan kompres hangat pada area mata yang terpengaruh, serta pemberian terapi kortikosteroid+antibiotik topikal. Kemudian jika dirasa perlu, pemberian artificial tears untuk lubrikasi juga bisa dipertimbangkan.
Beberapa artikel dari Alomedika berikut mungkin bisa juga menjadi bahan bacaan untuk mempertimbangkan kemungkinan diagnosis:
https://www.alomedika.com/penyakit/oftalmologi/hordeolum/diagnosis
https://www.alomedika.com/penyakit/oftalmologi/blefaritis/diagnosis
CMIIW,
Monggo TS sekalian ikut urun advis. :)
Alo dr. Abi, wah terima kasih atas masukan dan referensinya dok.
Setuju dok, bisa kemungkinan ke arah penyakit tersebut ya. Berarti sementara bisa diberikan topikal kortikosteroid dan antibiotik ya dok sembari menunggu untuk selanjutnya dievaluasi lebih lanjut untuk pemeriksaan langsung.
Alo Dok,
Kalau menurut saya DDnya bisa :
- Hordeolum
- Dakrioadenitis
- Kalazion
- Selulitis preseptal
Pada kasus ini saya belum berani memberikan terapi online sih dok karena kalau keluhan mata sepertinya lebih afdol kalau melihat langsung hehe. Pada hordeolum, dakrioadenitis dan selulitis preseptal memang bisa diberikan antibiotik namun pada kalazion biasanya konservatif saja dok karena akan sembuh/kempes sendiri. Mungkin untuk sementara kompres hangat selama 10-15 menit, hindari penggunaan soft lens dan makeup dan hindari menyentuh mata atau segera cuci tangan dgn sabun dan bilas dengan air mengalir agar tidak menularkan.
Saran kompresi hangat,JK 3 hari tanpa perbaikan segera dtg ke dokter
apakah ada gejala penurunan visus Dok? dan juga apakah pasien sudah mengonsumsi obat2n tertentu dok?
Mohon tanyakan apakah ada riwayat alergi, jika ada suspek angioedema
Mengurangi dengan obat anti histamine atau kortikosteroid jika tidak ada kontraindikasi
Terima kasih
Alo, Dokter,
Dari keterangan yang disampaikan, nampaknya ada keluhan-keluhan yang mengarah kepada hordeolum. Dengan diagnosis banding ke arah blefaritis & selulitis preseptal. Kemungkinan saya akan menambahkan sedikit anamnesis untuk mendapat arahan yang lebih jelas tentang kemungkinan DD yang bisa disampaikan. Misalnya perubahan ketajaman penglihatan, riwayat keluhan berulang, serta riwayat alergi.
Jika data dan informasi yang diberikan mendukung ke arah DD tersebut, maka kemungkinan kasus seperti ini bisa dipertimbangkan untuk menyarankan kompres hangat pada area mata yang terpengaruh, serta pemberian terapi kortikosteroid+antibiotik topikal. Kemudian jika dirasa perlu, pemberian artificial tears untuk lubrikasi juga bisa dipertimbangkan.
Beberapa artikel dari Alomedika berikut mungkin bisa juga menjadi bahan bacaan untuk mempertimbangkan kemungkinan diagnosis:
https://www.alomedika.com/penyakit/oftalmologi/hordeolum/diagnosis
https://www.alomedika.com/penyakit/oftalmologi/blefaritis/diagnosis
CMIIW,
Monggo TS sekalian ikut urun advis. :)
Mohon tanyakan apakah ada riwayat alergi, jika ada suspek angioedema
Mengurangi dengan obat anti histamine atau kortikosteroid jika tidak ada kontraindikasi
Terima kasih
Selamat pagi dok, terima kasih atas masukannya.. riwayat alergi tidak ada dok
Alo dr. Keyshia, terima kasih atas masukannya dok
Jika dari dilihat dari klinis dan lokasi anatominya dok, masuk kepada kelainan palpebra, DD nya yg paling mungkin bisa sebagai berikut :
-Dakrioadenitis (Selain gejala di lokasi benjolan juga perlu ditanyakan apakah ada gangguan lakrimasi, seperti mata kering dan ngeres serta kemerahan, atau keluar cairan pekat dri saluran air mata)
-Hordeolum eksterna
-Blefaritis (Gejala disertai adanya kotoran yg menumpuk pada bulu mata)
-Chalazion yg mengalami infeksi (Benjolan sudah lama muncul kronis sudah berbulan2, namun pasien baru datang karena chalazionnya terinfeksi)
-Angioedema (Ditanyakan apakah ada riwayat alergi, dan angiodema merupakan kelainan sistemik biasanya bilateral dan berulang jika terpapar alergen)
CMIIW...
susp Hordeolum OD , y dok ?
Alo Dok,
Kalau menurut saya DDnya bisa :
- Hordeolum
- Dakrioadenitis
- Kalazion
- Selulitis preseptal
Pada kasus ini saya belum berani memberikan terapi online sih dok karena kalau keluhan mata sepertinya lebih afdol kalau melihat langsung hehe. Pada hordeolum, dakrioadenitis dan selulitis preseptal memang bisa diberikan antibiotik namun pada kalazion biasanya konservatif saja dok karena akan sembuh/kempes sendiri. Mungkin untuk sementara kompres hangat selama 10-15 menit, hindari penggunaan soft lens dan makeup dan hindari menyentuh mata atau segera cuci tangan dgn sabun dan bilas dengan air mengalir agar tidak menularkan.
Setuju dengan DD yang diberikan, dalam konsultasi online jika memang fotonya jelas, maka kita pun bisa meresepkan antibiotik topikal pada kasus, juga dengan pengobatan simptomatis berupa paracetamol untuk meredakan nyerinya.
Sejalan dengan tujuan telekonsultasi selama masa pandami agar keluhan-keluhan yang tidak bersifat gawat-darurat bisa ditangani secara daring.
Tidak lupa setelah meresepkan bisa diedukasi rentang waktu pengobatan untuk obat yang diberikan. Apabila setelah waktu tertentu belum ada perbaikan, maka dapat menyarankan user untuk kontrol langsung ke dokter spesialis mata.