AlodokterIzin bertanya, seperti yang kita ketahui pada penderita preeklampsia terjadi disfungsi endotel sehingga salah satunya dapat menyebabkan kondisi...
Pengaruh konsumsi makanan tinggi protein pada preeklampsia - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pengaruh konsumsi makanan tinggi protein pada preeklampsia
Dibalas 21 April 2019, 13:58
dr. Kinanta
Dokter Umum
Alodokter
Izin bertanya, seperti yang kita ketahui pada penderita preeklampsia terjadi disfungsi endotel sehingga salah satunya dapat menyebabkan kondisi proteinuria.
Pada ibu hamil yang juga konsumsi high protein pada kondisi ini, apakah memperparah kebocoran protein yang nantinya terdeteksi di urin? Misalkan dari protein urin 1 bisa berkembang menjadi 2 atau 3 akibat konsumsi high protein.
Mohon pencerahannya. Terimakasih doc.
Dibuat 20 April 2019, 21:29
20 April 2019, 22:43
dr. Danny Maesadatu S, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan
Alo TS
Saya akan mencoba membantu menjelaskan ya. Perlu diketahui, bahwa dari makronutrien yang dimakan berupa karbohidrat, lemak, dan protein, makronutrien berupa protein ini akan diserap sesuai kebutuhan tubuh seseorang, dan bila tidak diperlukan atau berlebihan, maka akan dieksresikan ke feses.
Pada kondisi preklampsia, yang menyebabkan beratnya kondisi proteinuria adalah karena kerusakan dan disfungsi endotel di ginjal, yaitu kondisi yang dikenal sebagai glomeruloendotheliosis. Hal ini, menyebabkan kerusakan di ginjal sehingga fungsi filtrasi ginjal menurun dan proteinuria bisa semakin berat ya. Jadi, bukan dikarenakan diet tinggi protein ya.
Protein sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin selama kehamilan, namun dengan diet yang tinggi protein, bukanlah penyebab protein urin menjadi semakin berat ya
Ini saya sampaikan link yang bisa diunduh bila ingin mengetahui patofisiologi kelainan ginjal pada preeklampsia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25003615
Semoga membantu. Silakan buat TS yang lain bila ingin menambahkan ya.
Saya akan mencoba membantu menjelaskan ya. Perlu diketahui, bahwa dari makronutrien yang dimakan berupa karbohidrat, lemak, dan protein, makronutrien berupa protein ini akan diserap sesuai kebutuhan tubuh seseorang, dan bila tidak diperlukan atau berlebihan, maka akan dieksresikan ke feses.
Pada kondisi preklampsia, yang menyebabkan beratnya kondisi proteinuria adalah karena kerusakan dan disfungsi endotel di ginjal, yaitu kondisi yang dikenal sebagai glomeruloendotheliosis. Hal ini, menyebabkan kerusakan di ginjal sehingga fungsi filtrasi ginjal menurun dan proteinuria bisa semakin berat ya. Jadi, bukan dikarenakan diet tinggi protein ya.
Protein sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin selama kehamilan, namun dengan diet yang tinggi protein, bukanlah penyebab protein urin menjadi semakin berat ya
Ini saya sampaikan link yang bisa diunduh bila ingin mengetahui patofisiologi kelainan ginjal pada preeklampsia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25003615
Semoga membantu. Silakan buat TS yang lain bila ingin menambahkan ya.
20 April 2019, 22:47
dr. Merry Dame Cristy Pane
Dokter Umum
terima kasih Dokter untuh sharing ilmunya, sangat bermanfaat Dokter
21 April 2019, 05:23
dr. Kinanta
Dokter Umum
Terimakasih dokter pencerahannya, sangat membantu.
21 April 2019, 11:12
dr. Darrell Fernando, SpOG
Dokter Spesialis Kandungan
Alodoc!
Menambahkan dari dr. Danny, sudah ada penelitian mengenai fluktuasi/variasi proteinuria sepanjang hari, artinya tidak konstan. Misalnya pagi 1 bisa saja sore menjadi 2 atau malah negatif. Itu lah sebabnya lebih akurat menilai derajat proteinuria dengan menghitung protein urin kuantitatif selama 24 jam.
Asupan protein tetap harus dipertahankan utk menjaga supaya tidak terjadi hipoalbumin dan balans protein negatif. Selain itu target tatalaksana Preeklamsia buka utk membuat proteinuria negatif.
Menambahkan dari dr. Danny, sudah ada penelitian mengenai fluktuasi/variasi proteinuria sepanjang hari, artinya tidak konstan. Misalnya pagi 1 bisa saja sore menjadi 2 atau malah negatif. Itu lah sebabnya lebih akurat menilai derajat proteinuria dengan menghitung protein urin kuantitatif selama 24 jam.
Asupan protein tetap harus dipertahankan utk menjaga supaya tidak terjadi hipoalbumin dan balans protein negatif. Selain itu target tatalaksana Preeklamsia buka utk membuat proteinuria negatif.
21 April 2019, 05:58
dr.Samira
Dokter Umum
20 April 2019, 22:43
Saya akan mencoba membantu menjelaskan ya. Perlu diketahui, bahwa dari makronutrien yang dimakan berupa karbohidrat, lemak, dan protein, makronutrien berupa protein ini akan diserap sesuai kebutuhan tubuh seseorang, dan bila tidak diperlukan atau berlebihan, maka akan dieksresikan ke feses.
Pada kondisi preklampsia, yang menyebabkan beratnya kondisi proteinuria adalah karena kerusakan dan disfungsi endotel di ginjal, yaitu kondisi yang dikenal sebagai glomeruloendotheliosis. Hal ini, menyebabkan kerusakan di ginjal sehingga fungsi filtrasi ginjal menurun dan proteinuria bisa semakin berat ya. Jadi, bukan dikarenakan diet tinggi protein ya.
Protein sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dan janin selama kehamilan, namun dengan diet yang tinggi protein, bukanlah penyebab protein urin menjadi semakin berat ya
Ini saya sampaikan link yang bisa diunduh bila ingin mengetahui patofisiologi kelainan ginjal pada preeklampsia
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/25003615
Semoga membantu. Silakan buat TS yang lain bila ingin menambahkan ya.
Terimakasih dok atas penjelasannya 🙏🙏