Alodokter,Ijin konsul kasus dok, perempuan 56 tahun datang dengan keluhan lemas sejak seminggu, tidak nafsu makan, dan pegal pada badan. Dari pemeriksaan...
Memulai pemberian Metformin pada pasien DM - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Memulai pemberian Metformin pada pasien DM
Alodokter,
Ijin konsul kasus dok, perempuan 56 tahun datang dengan keluhan lemas sejak seminggu, tidak nafsu makan, dan pegal pada badan. Dari pemeriksaan fisis didapatkan pasien dengan Obesitas, tekanan darah 140/90 mmhg, pemeriksaan lain dalam batas normal. Saat dicek GDS nya 456 mg/dL, kolesterol total 230, asam urat 6. Ternyata sekitar 2 tahun lalu pasien pernah mengalami gejala klasik DM seperti poliuri, poliphagia, dan polidipsi.
Yang ingin saya tanyakan,
1. Bolehkah langsung memulai terapi Metformin bersama dengan modifikasi gaya hidup dok? Atau tetap harus menunggu sekitar 3 bulan untuk memulai metformin?
2. Perlukah dilakukan pemeriksaan lain pada pasien ini? Seperti fungsi ginjal, dll?
Mohon sharingnya dokter, terimakasih🙏
1. DM tipe 2 GD belum terkontrol (anamnesis dan pemeriksaan kadar gula disertai gejala klasik, lebih dari 2 thn.
2. HT grade I
3. Dislipidemia
4. Obesitas
Untuk keadaan diatas menurut hemat saya kita lakukan:
1. Pemeriksaan HbA1C, Ur, Cr, SGOT, UL mini bertujuan untuk;
a. Memonitor dan evaluasi Diet, exercise, obat, kondisi emosiol, serta komplikasi yg sdh terjadi atau belum. Kita bisa memberikan masukan dan informasi sakitnya saat ini. Jika sdh casa komplikasi tdk semua OAD bisa d berikan dan harus berhati2, termasuk metformin.
2. Kontrol tekanan darah dan kadar gula untuk mengurangi atau memperlambat terjadinya komplikasi.
3. Berat badan juga merupakan kondisi yang memperberat fungsi organ terkait.
4. Kolesterol yg harus terkontrol juga.
Jika kita sdh punya data yg kita inginkan, barulah kita putuskan untuk pemberian obat yg pas dgn kondisinya.
Semoga bermanfat, silahkan tambahkan jika informasi terbaru dan ada pengalaman lainnya.
Menambahkan saja sedikit.
Utk pemberian Metformin saya rasa Metformin hanya bisa diberikan jika fungsi hati dan ginjal px baik dok.
Selamat pagi Dokter, apakah sudah diperiksa kadar HbA1C nya Dokter, jika menurut Konsensus Penatalaksaan DM dikatakan jika sudah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik lengkap, perlu dilakukan evaluasi lab, seperti pemeriksaan gula darah puasa dan 2 jam TTGO, setelahnya perlu dilakukan pemeriksaan kadar HbA1c, dan pemeriksaan untuk penapisan komplikasi, seperti pemeriksaan profil lipid lengkap, tes fungsi hati, fungsi ginjal, urin rutin Dokter.
Untuk pengendalian kadar gulanya dilanjutkan dengan penanganan DM yang dimulai dengan pola hidup sehat bersamaan dengan intervensi obat anti hiperglikemia oral Dokter, dengan kadar gula yang Dokter sebutkan dan adanya trias klasik IMHO mungkin sudah bisa dimulai terapi DM nya Dokter.
Terimakasih masukannya dokter 🙏
1. DM tipe 2 GD belum terkontrol (anamnesis dan pemeriksaan kadar gula disertai gejala klasik, lebih dari 2 thn.
2. HT grade I
3. Dislipidemia
4. Obesitas
Untuk keadaan diatas menurut hemat saya kita lakukan:
1. Pemeriksaan HbA1C, Ur, Cr, SGOT, UL mini bertujuan untuk;
a. Memonitor dan evaluasi Diet, exercise, obat, kondisi emosiol, serta komplikasi yg sdh terjadi atau belum. Kita bisa memberikan masukan dan informasi sakitnya saat ini. Jika sdh casa komplikasi tdk semua OAD bisa d berikan dan harus berhati2, termasuk metformin.
2. Kontrol tekanan darah dan kadar gula untuk mengurangi atau memperlambat terjadinya komplikasi.
3. Berat badan juga merupakan kondisi yang memperberat fungsi organ terkait.
4. Kolesterol yg harus terkontrol juga.
Jika kita sdh punya data yg kita inginkan, barulah kita putuskan untuk pemberian obat yg pas dgn kondisinya.
Semoga bermanfat, silahkan tambahkan jika informasi terbaru dan ada pengalaman lainnya.
Terimakasih🙏👍
Alo Dokter,
Diagnosa sudah tegak ya dok jika ada gejala klasik dan GDS kapiler > 200 mg/dl. Karena memang gejala sudah lama namun pasien abai memeriksakan diri lebih lanjut, perlu dipikirkan kemungkinan terjadi Ketoasidosis Diabetik atau Hiperglikemik Hiperosmolar atau komplikasi lainnya misalnya ke jantung dan ginjal. Boleh dianjurkan pemeriksaan AGDA, urinalisa, fungsi ginjal dan rekam jantung Dok. Penatalaksanaan akhir mungkin bergantung pada hasil pemeriksaaan penunjangnya Dok CMIIW.
Sumber: Konsensus DM Perkeni 2015