Alo Dok Andre, 

Sharing sedikit saja, Saya pernah bekerja di perusahaan yang menyediakan medical assistance 24/7 sehingga saya harus bekerja shift dengan 3-4 rekan dokter lainnya. Dapat dikatakan cukup membuat stress juga, Dok apalagi dengan beban kerja yang tidak bisa dibilang enteng dan mewajibkan untuk bisa multitasking dengan cepat dan efisien. 

Awalnya Saya enjoy dengan sistem rotating shift yang ada, karena fleksibel untuk bisa beraktivitas lainnya pada saat weekday, Namun sayangnya pada saat itu, kebetulan di perusahaan sedang shortage untuk tenaga Dokter, sehingga secara otomatis "mewajibkan" dokter-dokter lainnya untuk lembur dan membackup shift yang belum terambil, mulai dari sini mulai ada ketidakteraturan jam tidur yang berlanjut ke excessive eating dan cafffeine dependence untuk saya, dan akhirnya saya memutuskan untuk keluar dari tempat tersebut.

Jadi kalau dari Saya, sebenarnya dengan pekerjaan shift work yang jadwalnya "lebih teratur' (misalkan shfit rotating 223) dan tidak melampaui jumlah lemburan yang sudah ditetapkan, ditambah dengan menerapkan tips2 yang dapat dibaca pada artikel yang Dokter berikan, maka efek negatif kesehatan selama shiftwork akan dapat ditekan seminimal mungkin. Namun tidak dapat dipungkiri dari berbagai penelitian yang sudah dilakukan bahwa shift work berkaitan erat dengan kondisi hipertensi, resistensi insulin dan penyakit jantung. Jadi wajib  juga untuk mengetahui limit dari diri kita sendiri, apabila sudah merasakan beberapa "efek negatif" tersebut, harus bisa untuk segera bertindak misalnya mencari pertolongan medis.

Semoga membantu