Mikroalbumin dan hba1c tinggi pada pasien rutin berobat dgn HT dan DM - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo dokter, saya mau konsultasiSaya punya pasien laki2, usia 70 th, pasien ini ikut program PRB bpjs krn pny riawayat hipertensi dan DM. Sudah bertahun2...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Mikroalbumin dan hba1c tinggi pada pasien rutin berobat dgn HT dan DM

    Dibalas 5 jam yang lalu
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    Alo dokter, saya mau konsultasi

    Saya punya pasien laki2, usia 70 th, pasien ini ikut program PRB bpjs krn pny riawayat hipertensi dan DM. Sudah bertahun2 minum obat, selama ini dapat obatnya PRBnya bisoprolol 1x2.5 mg, candesartan 1x8 mg, glimepiride 1x4 mg, acarbose 3x1.

    Tensi pasien saat kontrol ke klinik biasanay 140/80, tidak ada keluhan lain2. Pasien tampak bugar. Tetapi sudah 3x evaluasi hasil lab, di tahun 2024, kemudian bulan maret, dan juni ini,

    hba1c di bulan maret 8.2 , saat ini 8.0

    Ureum 23.

    Kreatinin 1.29

    Mikroabumin selalu tinggi, >300

    Apakah perlu saya rujuk ulang ke RS untuk evaluasi kondisi pasien nggih? Atau bagaimana nggih?

    Mohon bimbingannya dok 🙏🏻 terima kasih

17 jam yang lalu

ALO Dokter.

Dokter bisa titrasi terapi diabetes untuk mencapai target HbA1c <7,0%. Pada hasil laboratorium terdapat mikroalbumin yang berarti pasien sudah mengalami disfungsi ginjal. 

Untuk tata laksana diabetes, dokter dapat tambahkan inhibitor SGLT2 misalnya dapagliflozin atau empagliflozin karena obat tersebut akan memperbaiki mikroalbuminuria. Selain itu, tata laksana untuk mikroalbuminuria bisa menggunakan ACE-I/ARB, jadi dokter dapat meningkatkan dosis candesartan pasien.

Dokter bisa periksa ulang laboratorium dalam 3 bulan, dan tingkatkan dosis obat hingga target HbA1c <7,0 tercapai dan dapat dipertahankan. Untuk kasus diabetes dapat dikelola di tingkat perawatan primer, ya dok.

Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai terapi diabetes, dokter bisa ikut e-Course Alomedika berikut: https://www.alomedika.com/ecourse/hba1c-target-terapi-diabetes-mellitus-tipe-2-video-artikel-skp-kemkes

 

Semoga membantu, dok.

5 jam yang lalu