Alo dokter, hal pertama adalah mengidentifikasi apakah pasien tersebut muntah atau hanya ruminasi. Jika memang muntah yg sebaiknya dilakukan sebelum tatalaksana adalah melakukan pendekatan diagnosis muntah pada bayi dan anak. Pada prinsipnya ada 2 hal pendekatan diagnosisnya, yg pertama apakah muntah disebabkan oleh sebab ekstragastrointestinal atau intragastrointestinal. Sebagai contoh untuk penyebab gastrointestinal adalah peningkatan tekanan intrakranial oleh sebab apapun, sehingga tatalaksananya tentu saja tidak sesederhana hanya dengan pemberian antiemetik saja.
Untuk penyebab intragastrointestinal pun bisa disebabkan oleh banyak kelainan, misalnya kelainan anatomis atau bisa juga disebabkan oleh alergi susu sapi misalnya. Tentu saja kembali lagi anamnesa dan pemeriksaan fisik menjadi hal yg sangat penting dalam menegakkan dan menatalaksana pasien bayi atau anak dengan muntah.
Semoga membantu dokter.

Alo Dokter, apa tidak sebaiknya diskusinya juga disampaikan anamnesis lengkap bayinya, warna muntahnya, sudah berapa lama keluhannya, apakah sudah dimulai MPASI, apakah bayi lahir preterm/aterm/post term, bagaimana ketuban saat lahiran.
Dengan begitu saya rasa diskusinya akan lebih bisa membantu dokter untuk lebih komprehensif menangani pasiennya
Semoga bisa membantu 

Alodokter, izin ikut berdiskusi 

Yang paling penting dari anak ketika mengalami mual muntah adalah pastikan dehidrasi atau tidak. Karena jika sudah masuk dehidrasi berat tentunya perlu langsung ke igd.

Terapi antiemetik pilihannya adalah ondansentrone dapat diberikan sebagai antimual dan antimuntah.  Tidak dianjurkan untuk anak <6 bulan atau <8 kg. Hanya diberikan 1 kali (single dose) jika perlu. Dosis ondansetron berdasarkan berat anak: 8‒15 kg: 2 mg, 15‒30 kg: 4 mg, >30 kg: 8 mg.

berikut sumber yang saya baca, jika ada sejawat lain ingin menambahkan silakan, cmiiw:

https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/gastroenteritis/panduan-e-prescription-anak