Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare

Oleh :
Sunita

Penggunaan obat antimotilitas dalam penanganan diare, khususnya yang berkaitan dengan infeksi bakteri invasif seperti Salmonella, Shigella, dan Campylobacter, telah cukup lama ditentang. Hal ini disebabkan adanya bukti dari penelitian hewan coba tahun 1960an yang mengungkap peran motilitas usus dalam pertahanan alamiah terhadap infeksi saluran cerna dengan cara membersihkan usus dari bakteri enteropatogen. Sementara itu, penelitian klinis pada partisipan dewasa yang mengalami shigellosis dan mendapat terapi antimotilitas berupa kombinasi difenoksilat dan atropin (DPO/A) menunjukkan pemanjangan durasi demam dan peluruhan bakteri melalui feses yang persisten. [1]

Walaupun penggunaan zat antimotilitas tidak disarankan untuk pemberian rutin dalam tatalaksana diare, bukti terbaru mengisyaratkan bahwa obat-obatan tersebut mungkin bermanfaat pada pasien dengan karakteristik klinis tertentu. [2]

Bukti Ilmiah Penggunaan Obat Antimotilitas pada Diare

Referensi