Selamat sianh alo dok. Saya ingin bertanya. Apabila pasien ada pasien yg melakukan pemeriksaan ovulasi test dan hasilnya sudah positif. Kira2 waktu yg tepat...
Edukasi pasien tentang penggunaan ovulasi test - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Edukasi pasien tentang penggunaan ovulasi test
Dibalas 23 Januari 2022, 17:41
Anonymous
Dokter Umum
Selamat sianh alo dok. Saya ingin bertanya. Apabila pasien ada pasien yg melakukan pemeriksaan ovulasi test dan hasilnya sudah positif. Kira2 waktu yg tepat untuk berhubungan dengan suaminya itu kapan ya dok? Di hari yg sama saat pemeriksaan atau keesokan harinya? Terimakasih
Dibuat 23 Januari 2022, 15:00
23 Januari 2022, 17:41
dr. Pika Novriani Lubis
Dokter Umum
Alo Dokter,
Tes ovulasi umumnya mendeteksi LH surge dan hubungan seksual paling baik dilakukan 24 jam setelah LH surge. Pasien mengecek ovulasi menggunakan urine strip test ya dok? Memang tes ini cukup baik mendeteksi masa kesuburan namun masing-masing alat memiliki variasi sensitivitas. IMHO, boleh dianjurkan untuk coitus pada saat hasil tes positif sambil edukasi bahwa walaupun coitus dilakukan saat masa subur tetap ada kemungkinan kehamilan tidak terbentuk agar ekspektasi pasien tidak terlalu tinggi lalu kemudian frustasi jika gagal hamil :).Boleh juga diberikan edukasi bahwa pasien benar-benar mengikuti instruksi penggunaan alat. Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan false positive yakni: sudah terjadi kehamilan, PCOS, penggunaan obat fertilitas atau menopause.Ref: https://journals.sagepub.com/doi/10.1345/aph.1D210
Tes ovulasi umumnya mendeteksi LH surge dan hubungan seksual paling baik dilakukan 24 jam setelah LH surge. Pasien mengecek ovulasi menggunakan urine strip test ya dok? Memang tes ini cukup baik mendeteksi masa kesuburan namun masing-masing alat memiliki variasi sensitivitas. IMHO, boleh dianjurkan untuk coitus pada saat hasil tes positif sambil edukasi bahwa walaupun coitus dilakukan saat masa subur tetap ada kemungkinan kehamilan tidak terbentuk agar ekspektasi pasien tidak terlalu tinggi lalu kemudian frustasi jika gagal hamil :).Boleh juga diberikan edukasi bahwa pasien benar-benar mengikuti instruksi penggunaan alat. Selain itu, ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan false positive yakni: sudah terjadi kehamilan, PCOS, penggunaan obat fertilitas atau menopause.Ref: https://journals.sagepub.com/doi/10.1345/aph.1D210