Alo, rekan-rekan professional sekalian.Mohon atas sarannya.Jika ada pasien chat online yang menyampaikan sudah 3 kali mencoba bunuh diri dan saat ini merasa...
Pasien Wanita,Usia 26 tahun dengan riwayat 3 kali percobaan bunuh diri - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien Wanita,Usia 26 tahun dengan riwayat 3 kali percobaan bunuh diri
Alo, rekan-rekan professional sekalian.
Mohon atas sarannya.
Jika ada pasien chat online yang menyampaikan sudah 3 kali mencoba bunuh diri dan saat ini merasa sangat lelah sehingga ingin mengakhiri hidipnya.
FYI, Pasien Wanita, Usia 26 th, bekerja, belum menikah, latar belakang keluarga broken home, hubungan dengan Ibu cenderung toxic (Ibu memiliki kebiasaan mengancam dan menyakiti diri sendiri), saat ini baru putus sama pacaranya (yang dianggap satu-satunya support system dalam hidupnya), karena pengaruh dari Ibunya berdasarkan informasi Ibunya memarahi pacarnya. Oleh karena itu pasien merasa tidak ada punya siapa-siapa lagi dan tidak memiliki alasan untuk kembali bangkit.
Sudah berusaha menghubungi pacaranya tapi tidak mendapatkan balasan dari pacar.
Saya sudah berusaha untuk hadir dan mendengarkan keluhan pasien.
Dipertengahan chat pasien tidak merespon chat lagi.
Untuk saran yang sudah diberikan:
- Segera melakukan konseling secara langsung
- Meminta pasien untu berjanji agar tidak melakukan usaha bunuh diri lagi
- Menjauhi diri dari ha-hal atau barang-barang yang dapat membahayakan pasien
- Mendatangi IGD terdekat jika muncul ide bunuh diri lagi dan merasa sulit dikontrol
- Atau meminta pasien menghubungi emergency contact 119 jika merasa sudah membahayakan dirinya.
Saat ini chat pasien belum saya tutup.
Apakah ada saran lain yang dapat dilakukan?
Langkah manajemen medis pasien dengan keluhan seperti ini dibagi menjadi 2 fase
1. Fase akut
adalah mengatasi masalah yang mengancam nyawa. Jika pasien secara aktif merencanakan bubuh diri, maka sebaiknya rujuk ke faskes kesehatan mental utk rawat inap utk mendapatkan penanganan yang bisa dengan cepat menurun perilakunya self harmnya (misalnya ECT atau injeksi antipsikotik).
Bila tidak ada perilaku bunuh diri akti, hanya terbatas pada ide, maka
a. Tegakkan diagnosis gangguan mental pada pasien (gali apakah ini murni episode depresi, gangguan bipolar episode depresi, atau gangguan kepribadian dependen)
b. Gali apakah terdapat gejala psikotik pada pasien
c. Berikan manajemen farmakoterapi yang sesuai dengan diagnosis, sampai ditemukan remisi (perbaikan gejala minimal 50%)
2. Fase maintenance
adalah fase dimana kondisi pasien sudah stabil dan lebih rasional. Pada fase ini konseling baru bisa dilakukan.
a. Lakukan assessmen untuk menilai tingkat disfungsi peran pada pasien
b. Bila memungkinkan, lakukan alloanamnesis pada keluarga atau teman utk cross check keluhan pasien
c. Bantu pasien utk mengidentifikasi distorsi pikiran dan perilaku maladaptifnya. Kompetensi dokter hanya sebatas sampai memberikan terapi suportif dan konseling sederhana. Bila ternyata, pasien membutuhkan psikoterapi, sebaiknya dirujuk ke psikiater atau psikolog
d. Selama fase maintenance, pasien sebaiknya tetap mendapatkan obat dengan dosis disesuaikan dosis rumatan.
Semoga bisa membantu
Misal seorang muslim, disarankan sholat tahajud memohon kpd Allah untuk diberi perlindungan, disarankan juga rukyah mandiri seperti rutin membaca Al Qur'an, mendatangi majelis taklim, dsb