Buku referensi diagnosis Ganggguan Jiwa adalah The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders V (DSM-V) dan Pedoman Penggolongan Diagnosis Gangguan JIwa (PPDGJ) III.

Berdasarkan Permenkes No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional, dalam bab IV mengenai pelayanan kesehatan disebutkan bahwa manfaat yang tidak terjamin dalam program JKN meliputi poin 9 yang isinya:

Gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri atau akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri. 

Saya sudah sempat Buka Puasa bersama Dirut BPJS yang baru, dan terlontar dari beliau bahwa seharusnya tidak demikian. Saya rasa ini angin segar bahwa klaim bunuh diri akan segera bisa ditanggung. Alasannya cukup sederhana. Kita bicara Jaminan Kesehatan Semesta maka seharusnya tidak ada diskriminasi dan stigma. Untuk mematahkan stigma dan diskriminasi adalah bukan pada jalur ini. Juga untuk mencegah terjadinya bunuh diri adalah melalui upaya SUICIDE PREVENTION yang saat ini sedang disusun pedoman terbarunya oleh Kementerian Kesehatan. 

Terkait pertanyaan: "penatalaksanaan yang dapat dilakukan untuk pasien percobaan bunuh diri di faskes primer?" akan saya jawab sekalian untuk pertanyaan dr. Abi Noya tentang penanganan pasien dengan risiko bunuh diri.

Salam Sehat Jiwa. 

Alodokter,

Saya menemukan link yang saya rasa sangat bisa menjawab pertanyaan dokter dengan sangat lengkap. Saya menghargai tulisan teman sejawat tersebut dan saya akan copy paste di sini:

https://www.alomedika.com/penilaian-risiko-pasien-bunuh-diri

Salam Sehat Jiwa.