halo doksaya konsul, bagaimana pemilihan cairan kristaloid yg benar kapan pakai RL, asering, NS . walaupun sama2 kristaloid adakah indikasi dan...
pemilihan cairan kristaloid - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
pemilihan cairan kristaloid
halo dok
saya konsul, bagaimana pemilihan cairan kristaloid yg benar kapan pakai RL, asering, NS . walaupun sama2 kristaloid adakah indikasi dan kontraindikasi dalam pemilihan cairan? terimakasih
dr.aldilasani
halo dok
Nov 12, 2018 at 17:53 PM
saya konsul, bagaimana pemilihan cairan kristaloid yg benar kapan pakai RL, asering, NS . walaupun sama2 kristaloid adakah indikasi dan kontraindikasi dalam pemilihan cairan? terimakasih
Alo dr. Aldilasani,
Pertanyaannya cukup sederhana namun jawabannya cukup sulit ya Dok. :) Saya akan coba menjelaskan sedikit ya.
Cairan kristaloid seperti NS, RL, ataupun Asering memang sering kali digunakan dan tidak ada ketentuan khusus dalam penggunaannya. Bahkan bisa saling menggantikan ya Dok pada klinisnya.
Banyak sumber mengatakan hati-hati penggunaan RL pada pasien sesak karena kandungan laktat pada RL, namun saya baca sesuai journal IJCMR 2017, penggunaan RL dan NS pada kasus sesak tidak memberikan outcome yang berbeda. Jadi sebenarnya masih ada tempatnya. Selain itu, Asering lebih dianjurkan dibanding RL bila ada gangguan hati karena lactate yg dpt memberatkan kerja hati untuk pemecahannya, sedangkan asetate tidak. Namun bukan berarti tidak boleh atau kontraindikasi ya Dok.
Namun yang harus diperhatikan mungkin bukan hal tsb, melainkan hal seperti anjuran atau rekomendasi, seperti contohnya :
- pada kasus KAD, anjurannya jelas adalah NS
- pada kasus burn, di Baxter atau Parkland formula yang dianjurkan adalah NS
- Pada kasus hipernatremia, hipokalemia, kadar Natrium pada RL dan Asering lebih rendah dari NS, dan kadar Kalium pada RL dan Asering lebih tinggi dari NS maka lebih dianjurkan RL dan Asering
- Pada pemberian transfusi darah dan obat-obatan yang dapat membuat presipitate, kandungan Calsium pada cairan kristaloid diharapkan dihindari, sehingga NS lebih dianjurkan untuk 'bilas' pasca transfusi ataupun campuran obat2an dibanding RL dan Asering (karena ada kandungan asering atau RL)
Kurang lebih begitu Dok, jadi sebenarnya lebih ke individualis penanganan dan pemilihannya Dok. Semoga membantu dan dapat memberi sedikit pencerahan.
CMIIW ya Docs.
Terlepas dari apapun jenis kristaloidnya, yang tidak kalah penting adalah pemantauan saat pemberian cairan berlangsung, untuk mencegah overload atau under-rescucitation.
Mungkin link berikut bisa membantu, dok
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3964340/
Semoga membantu ya dok.
dr.Rico Wicaksana Putra
Nov 12, 2018 at 18:15 pmAlo dr. Aldilasani,
Pertanyaannya cukup sederhana namun jawabannya cukup sulit ya Dok. :) Saya akan coba menjelaskan sedikit ya.
Cairan kristaloid seperti NS, RL, ataupun Asering memang sering kali digunakan dan tidak ada ketentuan khusus dalam penggunaannya. Bahkan bisa saling menggantikan ya Dok pada klinisnya.
Banyak sumber mengatakan hati-hati penggunaan RL pada pasien sesak karena kandungan laktat pada RL, namun saya baca sesuai journal IJCMR 2017, penggunaan RL dan NS pada kasus sesak tidak memberikan outcome yang berbeda. Jadi sebenarnya masih ada tempatnya. Selain itu, Asering lebih dianjurkan dibanding RL bila ada gangguan hati karena lactate yg dpt memberatkan kerja hati untuk pemecahannya, sedangkan asetate tidak. Namun bukan berarti tidak boleh atau kontraindikasi ya Dok.
Namun yang harus diperhatikan mungkin bukan hal tsb, melainkan hal seperti anjuran atau rekomendasi, seperti contohnya :
- pada kasus KAD, anjurannya jelas adalah NS
- pada kasus burn, di Baxter atau Parkland formula yang dianjurkan adalah NS
- Pada kasus hipernatremia, hipokalemia, kadar Natrium pada RL dan Asering lebih rendah dari NS, dan kadar Kalium pada RL dan Asering lebih tinggi dari NS maka lebih dianjurkan RL dan Asering
- Pada pemberian transfusi darah dan obat-obatan yang dapat membuat presipitate, kandungan Calsium pada cairan kristaloid diharapkan dihindari, sehingga NS lebih dianjurkan untuk 'bilas' pasca transfusi ataupun campuran obat2an dibanding RL dan Asering (karena ada kandungan asering atau RL)
Kurang lebih begitu Dok, jadi sebenarnya lebih ke individualis penanganan dan pemilihannya Dok. Semoga membantu dan dapat memberi sedikit pencerahan.
CMIIW ya Docs.
terimakasih atas infonya, sangat membantu
dr. Andrio Palayukan
Baik dok, saya setuju dengan dr. Rico bahwa pada dasarnya cairan kristaloid dapat saling menggantikan ketika pilihan utamanya tidak tersedia. Cairan untuk terapi sendiri seperti yang diketahui ada cairan resusitasi (contohnya seperti yang dokter tanyakan, yaitu NS atau RL) dan cairan rumatan. Bila tujuannya untuk resusitasi, sebaiknya menggunakan cairan untuk resusitasi dan bila kondisi sudah stabil lebih disarankan untuk menggunakan cairan untuk rumatan jika memang pasien masih memerlukan terapi cairan.
Nov 12, 2018 at 19:19 pm
Terlepas dari apapun jenis kristaloidnya, yang tidak kalah penting adalah pemantauan saat pemberian cairan berlangsung, untuk mencegah overload atau under-rescucitation.
Mungkin link berikut bisa membantu, dok
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3964340/
Semoga membantu ya dok.
terimakasih atas infonya, sangat membantu