Penggunaan steroid tetes mata pada anak - Diskusi Dokter

general_alomedika

ALO Dokter izin bertanya. Ada anak usia 2 tahun dengan keluhan mata merah sudah 3 hari dan banyak kotoran mata. Pada kasus seperti ini apakah diperbolehkan...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Penggunaan steroid tetes mata pada anak

    Dibalas 1 jam yang lalu

    ALO Dokter izin bertanya. Ada anak usia 2 tahun dengan keluhan mata merah sudah 3 hari dan banyak kotoran mata. Pada kasus seperti ini apakah diperbolehkan penggunaan obat kombinasi antibiotik dan steroid seperti cendo xitrol tetes mata? Bila tidak, pilihan obat yang tepat untuk kasus seperti ini pada anak apa ya dok? Terima kasih

2 jam yang lalu

ALO Dokter, saya bantu jawab menggunakan ALOMEDIKA AI yaa, Dok.

Jawaban Langsung

Steroid topikal pada kasus yang dicurigai sebagai konjungtivitis pada anak dapat memperburuk infeksi yang tidak terdiagnosis—terutama herpes simpleks—yang menyebabkan ulserasi kornea, perforasi, kehilangan penglihatan permanen, peningkatan tekanan intraokular (glaukoma), pembentukan katarak, penyamaran gejala, dan infeksi bakteri atau jamur sekunder. Oleh karena itu, steroid topikal tidak boleh digunakan kecuali jika dokter spesialis mata telah memastikan diagnosis dan menyingkirkan adanya keterlibatan kornea.

Jawaban Rinci

Mengapa Steroid Berisiko pada Anak-anak?

Anak-anak memiliki:

  • Penyerapan okular yang lebih tinggi.
  • Respon imun yang kurang matang.
  • Risiko peningkatan tekanan intraokular akibat steroid yang lebih tinggi.

 

Hal ini membuat komplikasi terjadi lebih cepat dan lebih parah.

Risiko Utama

1. Perburukan Keratitis Herpes Simpleks (HSV)

Ini adalah risiko paling kritis. Jika konjungtivitis sebenarnya adalah HSV:

  • Steroid meningkatkan replikasi virus.
  • Lesi dendritik dapat menjadi ulkus "geografis" besar.
  • Progresi cepat menuju:
    • Keratitis stroma
    • Penipisan kornea
    • Perforasi
    • Kehilangan penglihatan permanen

Penyakit okular HSV pada anak-anak sering salah didiagnosis sebagai "konjungtivitis virus".

2. Menyamarkan Tanda Klinis (Masking)

Steroid mengurangi kemerahan, ketidaknyamanan, dan pembengkakan. Hal ini dapat memberikan rasa aman palsu, menunda diagnosis dan pengobatan yang benar, memungkinkan infeksi bakteri atau klamidia berkembang

3. Glaukoma Akibat Steroid (Steroid-Induced Glaucoma)

Anak-anak adalah "responden steroid" yang kuat. Peningkatan tekanan intraokular dapat berkembang dalam 1–2 minggu --> risiko:

  • Kerusakan saraf optik
  • Kehilangan lapang pandang permanen

4. Infeksi Sekunder. Penekanan imun lokal meningkatkan superinfeksi bakteri dan risiko keratitis jamur

5. Pembentukan Katarak. Penggunaan steroid jangka panjang atau berulang dapat menyebabkan katarak subkapsular posterior

6. Perforasi Kornea. Jika ulkus kornea yang tidak terdiagnosis sudah ada, steroid mempercepat penipisan stroma --> perforasi.

Panduan Klinis Praktis (Layanan Primer / Telemedicine)

Hindari steroid topikal pada anak dengan:

  • Kecurigaan konjungtivitis virus
  • Diagnosis yang tidak pasti
  • Vesikel di sekitar mata atau riwayat cold sores
  • Fotofobia atau perubahan penglihatan
  • Nyeri saat gerakan mata
  • Kecurigaan keterlibatan kornea (fluorescein staining positif)
  • Tidak ada akses ke evaluasi slit-lamp

Gunakan hanya ketika:

  • Diresepkan oleh dokter spesialis mata
  • Indikasi yang jelas seperti keratokonjungtivitis alergi berat
  • Disertai pemantauan tekanan intraokular

Semoga membantu, Dok.

1 jam yang lalu
Baik terima kasih dok. Berarti pilihan utama terapinya apa yang tepat ya dok untuk kasus seperti ini ?