Alo, Dok!Pada setting praktik sehari-hari dimana Dokter bertemu langsung dengan pasien, tentunya hal pertama yang akan kita lakukan adalah anamnesis. Baik...
Apakah penting melakukan anamnesis kepada pasien dalam konsultasi online? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah penting melakukan anamnesis kepada pasien dalam konsultasi online?
Alo, Dok!
Pada setting praktik sehari-hari dimana Dokter bertemu langsung dengan pasien, tentunya hal pertama yang akan kita lakukan adalah anamnesis. Baik pasien yang baru datang pertama kali, ataupun sudah datang berulang, kita selalu mendahului setiap pemeriksaan dengan melakukan anamnesis. Hampir lebih dari 80% diagnosis dapat ditegakkan bila kita melakukan anamnesis yang baik.
Nah, melihat pentingnya anamnesis tersebut, hal ini menjadi salah satu poin esensial dalam menjawab chat konsultasi online. Namun, sama halnya saat kita praktik sehari-hari, terkadang pasien dapat menanyakan hal yang sama berulang kali serta ada pula pertanyaan yang terlalu spesifik.
Misalnya, “Dok, apa boleh minum air kelapa muda dan bunga saffron saat hamil?” atau “Dok, kalau ASI disimpan di suhu ruangan akan tahan berapa lama ya?”
Pada contoh kasus di atas, bagaimana pandangan Dokter terkait penggunaan anamnesis di awal sebelum menjawab pertanyaan pasien? Apakah perlu atau tidak perlu melakukan anamnesis kembali? Pentingkah kita menggali riwayat pasien terlebih dahulu?
Mari diskusi di forum ini bila Sejawat ada masukan, pendapat, atau sharing pengalaman :)
Mohon ijin utk ikut dalam diskusi
menurut saya, Jika pasien menanyakan sesuatu dalam konsultasi daring, yang mana tidak dilakukan secara tetap muka, tetap perlu dilakukan anamnesis terlebih dulu.
Tujuan dari anamesis ini adalah utk mendapatkan informasi lebih detail mengenai kondisi pasien, riwayat dsb, yang berhubungan dengan pertanyaan yg diajukan oleh Pasien.
Sebaliknya, Jika pasien tidak mau memberikan informasi yang kita butuhkan untuk menjawab pertanyaan pasien, maka menurut saya, kita sebagai dokter harus bisa mengedukasi pasien terlebih dulu untuk menjelaskan kenapa kita memerlukan data tersebut.
Contoh: Jika pasien menanyakan fungsi obat tertentu, atau jenis makanan tertentu, maka perlu utk ditanyakan riwayat penyakit, alergi, dan hal- hal lain yang diperlukan utk menjawab pertanyaan tersebut.
Hal ini di satu sisi merupakan keuntungan bagi Pasien agar terhindar dari miskomunikasi serta bagi dokter juga merupakan perlindungan dari hal yang tidak diinginkan di kemudian hari Jika terdapat hal yang buruk akibat dari miskomunikasi terhadap informasi yang kita berikan.
Intinya, kita tetap lakukan sesuai prosedur yang kita ketahui agar tidak masuk dalam hal- hal yang tidak kita inginkan, serta meningkatkan ketajaman informasi yang bisa kita berikan agar tercapai pasien Safety.
Demikian menurut Saya. silakan jika ada yang mau menanggapi atau menyanggah. Trima kasih
Salam Sejawat
poin pentingnya selain untuk menggali informasi juga buat safety kita ya Dok, tentunya :)
thank you masukannya, Dok
kadang ternyata kondisi pasien ternyata memberi informasi lebih ke kita ya..
Terkait pertanyaan online, menurut saya apakah tdk sebaiknya dijawab langsung utk pertanyaan yg lebih spesifik, terutama yg ingin menanyakan masalah kandungan atau indikasi obat. IMHO kalau menanyakan soal keluhan sepertinya terlalu lebar penjelasannya, bbrp kali sepertinya user juga kurang nyaman dan kadang kesal krn kita diagggap mengabaikan pertanyaan awal.
contoh kasus pertanyaan spesifik bagaimana dok yang kira2 dijawab langsung saja?
apakah pada kondisi pasiennya pernah bertanya hal yang sama ke dokter lain?
Ijin sharing juga, beberapa pasien memang sering menanyakan pertanyaan langsung, dalam kasus yang sering saya alami adalah pertanyaan berupa "dok, benar ada patah ya rongent ini?"
Namun sebagai bentuk profesionalitas dalam bekerja, tetap menurut saya ada baiknya kita lakukan anamnesis, walaupun hanya sedikit. Misalnya "mohon maaf bu, awalnya di rongent karena apa ya bu?"
Setelah dijawab pasien, baru kita jelaskan "benar bu, dari gambar rongent blablabla"
Saya justru terfokus pada alur penjelasan di sini, menurut saya jika pasien menanyakan pertanyaan langsung seperti contoh di atas, sebaiknya dalam menjelaskannya lebih baik jawab iya/tidak dulu, baru penjelasan panjang lebarnya di lanjutkan. Karena jika kita menjelaskan panjang lebar dulu sebelum menjawab pertanyaan pasien, pasien sering menganggap bertele tele dan merasa tidak diacuhkan pertanyaan utamanya🙏
terima kasih sharingnya, Dok.
Setuju dengan dokter bahwa pertanyaan utama tetap harus menjadi prioritas untuk dijawab, ya Dok :)
Penting untuk dilakukan ya dok untuk anamnesis ini. Setidaknya, walaupun keluhan awal user sudah dijabarkan lengkap, bukan berarti pertanyaan tersebut tidak perlu lagi dilakukan anamnesis.
Hal ini mengingat karena walaupun konsultasinya bersifat daring tanpa tatap muka langsung, namun tidak menghilangkan sifat esensial bahwa komunikasi dilakukan pada manusia, bukan benda mati layaknya soal ujian.
Komunikasi yang baik diawali dengan anamnesis yang tepat dan memadai sesuai situasi serta kondisi pasiennya. Semata-mata hal ini dapat memberikan citra baik pada dokter yang melayani konsultasi maupun kepuasan dan kenyamanan dari pasien/user yang melakukan konsultasi.
Terlebih pada era saat ini, tidak sulit untuk mendapatkan informasi terhadap jejak rekam digital yang dilakukan oleh dokter, termasuk dalam pelayanan konsultasi online. Sehingga baiknya memang menyamakan perlakuan konsultasi online dengan tatap muka langsung, dimana saat tatap muka langsung, kurang etis apabila dokter tidak melakukan diskusi mengenai keluhan yang disampaikan pasien dan langsung memberikan resep.
Adakah dokter yang memberikan opini serta saran lain?
Terkait pertanyaan online, menurut saya apakah tdk sebaiknya dijawab langsung utk pertanyaan yg lebih spesifik, terutama yg ingin menanyakan masalah kandungan atau indikasi obat. IMHO kalau menanyakan soal keluhan sepertinya terlalu lebar penjelasannya, bbrp kali sepertinya user juga kurang nyaman dan kadang kesal krn kita diagggap mengabaikan pertanyaan awal.
beberapa issue dalam konsultasi online memang ialah pertanyaannya terlalu spesifik dan bukan keluhan, serta ternyata pasien sudah pernah menanyakan hal yang sama ke dokter lain.
Satu sisi, jangan-jangan ada kondisi pasien lainnya sehingga kita perlu anamnesis kembali, mungkin juga pasien belum mengerti penjelasan dokter sebelumnya.
sisi lain, kemungkinan pasien tidak nyaman ditanyakan berulang kali pun ada.
bagaimana tanggapan sejawat sekalian mengenai hal tersebut? pernahkah ada pengalaman antara hubungan anamnesis dengan review/like yang sejawat dapatkan jika sudah bergabung dalam tim interactive medical advisor?
Kalau dari sejawat dokter spesialis kira-kira bagaimana Dok?
contoh kasus pertanyaan spesifik bagaimana dok yang kira2 dijawab langsung saja?
apakah pada kondisi pasiennya pernah bertanya hal yang sama ke dokter lain?
Alo dok,
Mohon maaf lama dalam membalas,
Misalnya pasien ingin menanyakan interpretasi hasil USG kehamilan atau ingin menanyakan fungsi obat yang baru diperoleh dari dokter.
Tidak dok, yang pernah terjadi pada saya pasien baru menanyakannya pada saya dok.
Alo dok Ayu,
Ijin ikut menanggapi dokter. Kalau menurut saya, pada kasus pertanyaan non - klinis terlebih dalam konsultasi online tetap penting untuk dilakukan anamnesa terlebih dahulu. Tujuan dari anamesesa sendiri agar kita bisa mendapatkan informasi lebih detail mengenai kondisi pasien saat ini, riwayat dsb, yang berhubungan dengan pertanyaan yg diajukan oleh Pasien.
Kadang juga dok, ada user yang menanyakan mengenai kegunaan obat - obatan atau hasil laboratorium, dan menurut saya untuk pertanyaan seperti ini sangat penting untuk mengetahui terlebih dahulu bagaimana kondisi kesehatan user saat menanyakan hal tersebut. Sehingga jawaban yang kita berikan bisa sesuai dengan kondisi kesehatan user.
Mungkin sekian dokter tanggapan dari saya dokter, Terima kasih.