selamat malam docs, maaf mengganggu. Pertanyaan saya terkait kasus hepatitis B: untuk mendiagnosa hepatitis B, apakah cukup dengan HBsAg kualitatif saja atau...
seberapa penting pemeriksaan kuantitatif HBsAg pada diagnosa hepatitis B? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
seberapa penting pemeriksaan kuantitatif HBsAg pada diagnosa hepatitis B?
selamat malam docs, maaf mengganggu. Pertanyaan saya terkait kasus hepatitis B: untuk mendiagnosa hepatitis B, apakah cukup dengan HBsAg kualitatif saja atau juga perlu kuantitatif?
Hal ini terkait yg dialami pasien saya, dia TKI kerja di Qatar. Saat di Qatar sempat kelelahan dan kurang tidur, tidak ada keluhan kuning, mual muntah - murni keluhan flu-like. Tapi ketika ke dokter diperiksakan darah dinyatakan terkena hepatitis B inaktif. Tidak diterapi hanya cek darah rutin berbulan2 ini. Utk riwayat pasien kurang bisa memastikan krn ia punya beberapa mantan istri dan tidak tau adakah sumber penularan dr mantan2 istrinya tsb, hanya saja utk perilaku beresiko lain disangkal.
Nah pasien ini dtg utk memastikan apakah betul ia terkena hepatitis B. Kebetulan hasil. pemeriksaan yg sudah ia lakukan di Qatar tertinggal di Qatar. Di indonesia sendiri utk pemeriksaan HBsAg nya sih negatif, SGOT/PT normal. anti HBs, HBV DNA belum diperiksa terkait sarana pada faskes yg belum tersedia. pertanyaan saya, apakah HBsAg kualitatif (dan jika ada anti HBs) saja sudah cukup utk mendiagnosa apakah hepatitis B atau tidaknya, ataukah kalau HBsAg negatif maka tetap perlu dikonfirmasi lg dengan titer HBsAg nya? Krn dari yg saya baca sepertinya yg kuantitatif seringkali lbh utk menilai perjalanan penyakitnya ya. terima kasih
Sepemahaman saya pemeriksaan HBsAg Kualitatif dan Kuantitatif memiliki batas bawah titer untuk deteksi negatif yang mirip. Untuk yang Kualitatif batas bawah negatif sekitar 0.085 IU/mL sedangkan yang Kuantitatif 0.05 IU/mL. Sehingga, jarang sekali ada perbedaan hasil antara keduanya (kalau yg satu positif, yang lainnya juga akan menunjukkan hasil titer yang meningkat). Namun tentu saja seperti pemeriksaan lab lainnya, hasil akan dipengaruhi oleh keadaan alat dan teknik pengambilan spesimen.
Untuk perbedaan fungsinya sendiri, pemeriksaan HBsAg kualitatif biasanya digunakan untuk skrining atau penegakkan diagnosis awal. Sedangkan yang kuantitatif lebih digunakan untuk menilai respon terhadap pengobatan dan prognosis.
HBsAg sendiri seperti yang kita tau memang penanda infeksi HepB yang pertama kali muncul, biasanya mulai positif sekitar 6-16 minggu pasca terpapar. Pada infeksi akut, HBsAg bisa menghilang 1-2 bulan setelah onset gejala. Apakah pada pasien dokter sempat ada gejala akut Hepatitis dok?? Kalau memang tidak, bisa jadi memang tidak ada infeksi (pemeriksaan pertama false positive mungkin?).
Saran saya sebaiknya pemeriksaan HBsAg diulang dan ditambahkan dengan anti-HBs dan HBeAg.
Semoga membantu yaa dok.. Nanti mungkin ada TS interna yang bisa menambahkan pedoman diagnosis berdasarkan guideline terbaru.
dr.Bedry Qintha
Alo dr.Jessica!
Jun 30, 2018 at 11:28 am
Sepemahaman saya pemeriksaan HBsAg Kualitatif dan Kuantitatif memiliki batas bawah titer untuk deteksi negatif yang mirip. Untuk yang Kualitatif batas bawah negatif sekitar 0.085 IU/mL sedangkan yang Kuantitatif 0.05 IU/mL. Sehingga, jarang sekali ada perbedaan hasil antara keduanya (kalau yg satu positif, yang lainnya juga akan menunjukkan hasil titer yang meningkat). Namun tentu saja seperti pemeriksaan lab lainnya, hasil akan dipengaruhi oleh keadaan alat dan teknik pengambilan spesimen.
Untuk perbedaan fungsinya sendiri, pemeriksaan HBsAg kualitatif biasanya digunakan untuk skrining atau penegakkan diagnosis awal. Sedangkan yang kuantitatif lebih digunakan untuk menilai respon terhadap pengobatan dan prognosis.
HBsAg sendiri seperti yang kita tau memang penanda infeksi HepB yang pertama kali muncul, biasanya mulai positif sekitar 6-16 minggu pasca terpapar. Pada infeksi akut, HBsAg bisa menghilang 1-2 bulan setelah onset gejala. Apakah pada pasien dokter sempat ada gejala akut Hepatitis dok?? Kalau memang tidak, bisa jadi memang tidak ada infeksi (pemeriksaan pertama false positive mungkin?).
Saran saya sebaiknya pemeriksaan HBsAg diulang dan ditambahkan dengan anti-HBs dan HBeAg.
Semoga membantu yaa dok.. Nanti mungkin ada TS interna yang bisa menambahkan pedoman diagnosis berdasarkan guideline terbaru.
thanks dok, ga ada dok, pasien menyangkal keluhan kuning, demam, mual muntah, BAK teh spt yg umumnya didapat pd kondisi hepatitis akut. jd memang aneh juga kalau tiba2 diperiksakan pemeriksaan hepatitis saat di Qatar, tp apakah hal tsb lazim disana, saya tidak tahu
terima kasih banyak atas jawabannya ya dok 🙂