Px wanita usia 34 th dtg dgn kndisis sesak napas dan batuk, whezing positf, 15 menit seblum dtg os sudah minum obt salbutamol 2 mg, dan metilprednisoln 4mg...
Sesak napas dan batuk pada pasien riwayat asma bronkial - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Sesak napas dan batuk pada pasien riwayat asma bronkial
Px wanita usia 34 th dtg dgn kndisis sesak napas dan batuk, whezing positf, 15 menit seblum dtg os sudah minum obt salbutamol 2 mg, dan metilprednisoln 4mg nmun sesak tidak berkurang..
Boleh kah lgsg d nebu dgn ventolin atau gimana??
Pasien riwayat asma bronkial
Mohon diskusi na dok...
ALO Dokter, Terapi asma sudah tidak menggunakan nebuliser, melainkan gunakan spacer. Penggunaan spacer terbukti memiliki nilai FEV1 lebih tinggi setelah terapi secara signifikan daripada penggunaan nebulizer (asapnya ke mana-mana kalau nebulizer). Obat yang diberikan dalam serangan asma dapat dokter lihat di e-prescription Alomedika: https://www.alomedika.com/penyakit/pulmonologi/asma/panduan-e-prescription-dewasa
Referensi keunggulan spacer: https://www.alomedika.com/terapi-inhalasi-nebulizer-vs-mdi-spacer-sebagai-terapi-asma-akut-pada-anak-di-rumah
Link video cara penggunaan spacer: https://www.youtube.com/watch?v=ydWuRZYUxzk
Link video cara membuat spacer di rumah: https://www.youtube.com/watch?v=A3X0zLlIPRo&t=29s
Pada pasien dengan riwayat asma yang sedang mengalami eksaserbasi akut, salah satu hal perlu kita pertimbangkan adalah tingkat severitas serangannya sebelum memberi terapi dok.
Pada pasien dengan serangan ringan sedang, terapi dapat dimulai dengan pemberian SABA seperti ventolin perinhalasi tiap 20 menit untuk 1 jam pertama, lalu diberikan kortikosteroid oral setara prednisolon 40-50 mg, dan oksigen dengan target spo2 93-95%. Sambil terus kita monitoring keluhan dan tanda vital pasien.
Jika pasien masuk katagori serangan berat atau terjadi perburukan dari serangan ringan menjadi serangan berat, maka segera pertimbangkan untuk merujuk pasien ya dok ke pusat yang lebih tinggi. Sambil menunggu dapat diberikan terapi perinhalasi yang berisi gabungan SABA dan SAMA seperti combivent, kortikosteroid sistemik, dan oksigen.
Untuk serangan ringan sedang saat ini memang disarankan pemberian terapi inhalasi menggunakan spacer karena lebih efektif. Namun jika tidak ada, permberian melalui nebuliser juga masih bisa dilakukan dok.
Semoga membantu