Terima kasih pertanyaannya dok.Omicron diketahui mengalami mutasi pada protein spike (S) sehingga bila dideteksi dengan PCR, ia tidak terdeteksi sementara gen lainnya positif.  Fenomena tersebut dikenal dengan “S gene target failure (SGTF)”. Gen S yang tidak terdeteksi pada pemeriksaan PCR dapat dijadikan indikasi awal kemungkinan yang diperiksa adalah varian Omicron. Temuan itu perlu dilanjutkan dengan pemeriksaan ‘Whole Genome Sequencing (WGS)’ untuk memastikannya. Untuk reagen antigen yang beredar di Indonesia belum menggunakan komponen protein S untuk mendeteksinya tetapi komponen virus yang lain sehingga untuk saat ini masih bisa digunakan untuk mendeteksi, selama tidak menggunakan komponen protein S untuk mendeteksinya.Penelitian baru-baru ini menyebutkan terlihat bahwa virus lebih menginfeksi pada tenggorokan sehingga muncul berita lebih baik dilakukan swab tenggorokan dibandingkan swab nasal. Akan tetapi penelitian tersebut dilakukan pada jumlah sampel yang kecil, tidak dirawat di rumah sakit sehingga memerlukan penelitian lain dengan jumlah sampel lebih besar serta kriteria sampel untuk mengkonfirmasi penelitian baru tersebut.