ALO Dokter, Izin bertanya dok, Jika pasien datang dengan syok hipovolemia dan pasien mempunyai riwayat Hidronefrosis kedua ginjal. Apakah pasiennya bisa...
Bagaimana melakukan terapi cairan pada syok hipovolemia pada pasien dengan riwayat hidronefrosis? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Bagaimana melakukan terapi cairan pada syok hipovolemia pada pasien dengan riwayat hidronefrosis?

ALO Dokter, Izin bertanya dok, Jika pasien datang dengan syok hipovolemia dan pasien mempunyai riwayat Hidronefrosis kedua ginjal. Apakah pasiennya bisa dilakukan fluid challange untuk menangani syoknya?
Mohon penjelasannya, terima kasih dok🙏

ALO Dokter. Dari informasi yang dokter berikan, pasien memiliki 2 masalah, yakni syok hipovolemik hidronefrosis bilateral.
Pada syok hipovolemik, pasien mengalami kondisi yang mengancam jiwa akibat kehilangan volume cairan. Penyebab kehilangan volume ini bisa bermacam-macam, dan penanganannya berbeda.
1. Perdarahan: Penanganan definitifnya tentu adalah menghentikan perdarahan, melalui pembedahan, embolisasi, dll. Resusitasi dilakukan dengan bolus cairan IV, lalu berikan transfusi darah untuk meningkatkan tekanan darah (rentang normal rendah) hingga penanganan definitif.
2. Diare & Muntah: Berikan bolus cairan, lalu ganti cairan yang hilang dengan cairan IV dan rehidrasi oral jika memungkinkan.
3. Kehilangan cairan ke intersisial: Bolus cairan IV dan tangani kondisi penyebabnya.
4. Luka bakar: Resusitasi dengan bolus dan penggantian cairan sesuai formula Parkland atau formula lainnya. Selengkapnya untuk tatalaksana luka bakar, dapat disaksikan melalui e-Course "Manajemen Luka Bakar" pada link berikut: https://www.alomedika.com/ecourse/manajemen-luka-bakar
Penting untuk diingat, syok septik tidak sama dengan syok hipovolemik. Penanganan definitif syok septik adalah mengendalikan sumber infeksi, resusitasi dengan bolus cairan jika tidak merespons 1-2 L cairan, memulai vasopressor, dan pemberian antibiotik sistemik dini.
Untuk hidronefrosis bilateral, penyebabnya bisa berupa: obstruktif, seperti adanya batu ginjal bilateral, tumor, atau bekuan darah; dan kongenital.
Jika penyebabnya obstruktif, apakah ini memengaruhi fungsi ginjal? Berapa nilai creatinine clearance-nya?
Pada pasien dengan insufisiensi ginjal, pemberian bolus cairan IV harus tetap diberikan untuk mempertahankan perfusi organ (tekanan darah dan perfusi perifer). Namun, perlu lebih berhati-hati dengan pemantauan ketat terhadap keseimbangan cairan (produksi urin) dan memantau tanda-tanda kelebihan cairan (seperti edema paru, saturasi oksigen menurun dan adanya bunyi crackles basal saat auskultasi) selama resusitasi untuk mencegah kelebihan cairan.
Semoga membantu, Dok.