Manajemen Konstipasi dalam Kehamilan

Oleh :
dr. Utari Nur Alifah

Manajemen konstipasi dalam kehamilan perlu diketahui oleh dokter karena konstipasi dapat meningkatkan beban fisik dan mental pada ibu hamil, termasuk meningkatkan risiko hemoroid. Konstipasi merupakan gejala gastrointestinal terbanyak kedua yang dialami oleh ibu hamil. Studi menyatakan bahwa hampir 40% wanita hamil mengalami konstipasi. Hal ini disebabkan oleh perubahan fisiologis yang dialami ibu selama hamil, termasuk perubahan pada sistem gastrointestinal.[1-3]

Definisi konstipasi umumnya berhubungan dengan kesulitan defekasi, konsistensi feses yang keras, dan sensasi tidak lampias saat buang air besar atau rasa tertahan di area anorektal. Selain itu, ada juga kriteria konstipasi berdasarkan frekuensi buang air besar yang <3 kali per minggu dan perlunya usaha berlebih untuk mengeluarkan feses.[2]

Pada kehamilan, konstipasi dapat meningkatkan risiko penyakit anorektal lain seperti hemoroid dengan perdarahan yang mengakibatkan anemia. Selain itu, konstipasi dalam kehamilan juga dapat meningkatkan beban fisik dan psikologis pada wanita hamil, yang bisa meningkatkan risiko depresi dan gangguan cemas.[1,3]

Referensi