Pengawasan Klinis Kolkisin
Pengawasan klinis pada konsumsi kolkisin, atau dikenal sebagai colchicine, yang umum dilakukan adalah observasi terhadap timbulnya efek samping gastrointestinal.
Pengawasan kolkisin juga dilakukan terhadap toksisitas obat, terutama pada individu dengan gangguan fungsi hati atau ginjal, penyakit jantung, gastrointestinal, pasien usia lanjut, dan pasien yang menjalani terapi jangka panjang.
Pengawasan lain adalah terhadap kemungkinan terjadinya efek samping hematologi, dimana pasien mengalami gejala dan menunjukkan tanda klinis anemia aplastik dan diskrasia darah.[15,22]
Saat ini belum ada pemeriksaan darah untuk menilai konsentrasi colchicine dalam serum. Namun pemeriksaan darah seperti pemeriksaan darah lengkap, serum asam urat, fungsi ginjal, dan fungsi hati dapat dilakukan.
Overdosis Kolkisin
Kolkisin pada dosis toksik (0,5 mg/kgBB) dapat menimbulkan gejala overdosis dalam waktu 2‒24 jam setelah dicerna atau terpapar. Gejala yang timbul dapat dibagi menjadi fase gastrointestinal, fase multiorgan failure, dan fase recovery.
- Fase gastrointestinal (0-24 jam setelah dosis toksik): mual, muntah, diare, nyeri perut, hipovolemia, dan leukositosis
- Fase multiorgan failure (1-7 hari setelah dosis toksik): respiratory distress syndrome, aritmia, gagal jantung, henti jantung, ensefalopati, gagal ginjal, gagal hati, depresi sumsum tulang, dan gangguan metabolik
- Fase recovery (7-21 hari setelah dosis toksik): resolusi gagal organ, alopecia, rebound leukocytosis.
Tata laksana adalah dekontaminasi dengan karbon aktif dan terapi suportif. Tidak ada antidotum spesifik untuk overdosis kolkisin.[15,22-24]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja