Indikasi dan Dosis Antitetanus Serum (ATS)
Indikasi pemberian antitetanus serum (ATS) adalah sebagai profilaksis dan terapi tetanus. Profilaksis tetanus merupakan manajemen luka pada pasien yang belum diimunisasi tetanus, atau status imunisasinya tidak lengkap atau tidak diketahui.
Saat ini, lebih sering digunakan tetanus immunoglobulin atau human tetanus immunoglobulin (HTIG) daripada ATS. Reaksi anafilaksis dan efek samping serum sickness lebih sering terjadi akibat pemberian ATS daripada HTIG.[4,8]
Pencegahan atau Profilaksis Tetanus
ATS sebagai manajemen luka diberikan pada pasien dengan luka yang berisiko terkena infeksi tetanus, contohnya luka disertai fraktur terbuka, luka tusuk yang dalam, luka gigitan binatang, luka disertai benda asing, luka terkontaminasi tanah, luka terinfeksi, dan luka dengan kerusakan jaringan yang berat seperti luka bakar.[2]
Untuk luka bersih pada pasien yang sudah mendapatkan imunisasi tetanus lengkap 5 dosis, tidak perlu diberikan ATS. Pada pasien dengan luka kotor yang tidak diimunisasi atau status imunisasinya tidak diketahui, harus diberi satu seri vaksin, yaitu tetanus toksoid (TT) dan ATS.[9]
Untuk luka yang rentan infeksi tetanus, terapi yang diberikan sama dengan manajemen luka bersih dengan tambahan dosis imunoglobulin tetanus (HTIG). Pada individu yang telah menerima dosis vaksin tetanus lengkap dalam 10 tahun sebelumnya, HTIG hanya dibutuhkan bila risiko infeksi dianggap tinggi, seperti terkontaminasi kotoran ternak.[9]
Dosis Dewasa dan Anak
Pasien dewasa maupun anak diberikan dosis ATS sebagai berikut:
- Luka akut: 1500 IU
- Luka >24 jam: 3000 IU
ATS diberikan dosis tunggal, intramuskular di area otot deltoid, segera setelah terjadi luka. Disertai dengan pemberian vaksin tetanus (tetanus toxoid), melalui spuit terpisah dan lokasi suntikan yang berbeda.[2,4]
Terapi Tetanus
ATS segera diberikan pada pasien dengan gejala tetanus, seperti trismus dan opistotonus. Terapi ATS diberikan dengan injeksi intramuskular atau intravena, dosis tunggal. Saat ini, pemberian anti tetanus intratekal sudah tidak direkomendasikan karena tidak memberikan keuntungan pada pasien. Selain itu pemberian anti tetanus intratekal juga menimbulkan efek samping seperti iritasi meningeal.[8,12,13]
Dosis Neonatus
Pada kasus tetanus neonatorum, ATS hanya diberikan jika HTIG tidak tersedia, dan diberikan setelah skin test terlebih dahulu. Dosis pemberian ATS adalah:
- 1.500 IU, dosis tunggal, intramuskular[4,10]
Menurut WHO, tetanus neonatorum dapat dicegah apabila sebelum hamil ibu sudah mendapatkan 4 dosis vaksin TT, dan jika perlu 1 dosis TT dapat diberikan pada masa kehamilan.[11]
Dosis Dewasa dan Anak
Dosis pemberian ATS untuk terapi tetanus pada dewasa dan anak adalah:
- 10.000 IU, dosis tunggal, intramuskular[4,10]
Beberapa studi menyebutkan bahwa tidak ada perbedaaan mortalitas pada pemberian ATS dosis 10.000 IU hingga 500.000 IU, karena kadar yang adekuat dalam darah telah dicapai pada pemberian dosis 10.000 IU.[2,4]