Pedoman Penatalaksanaan Fase Akut Gangguan Depresi Mayor – Ulasan Guideline Terkini

Oleh :
dr. Irwan Supriyanto PhD SpKJ

embaruan pedoman penanganan gangguan depresi mayor dipublikasikan oleh American College of Physicians (ACP) pada tahun 2025. Pedoman ini tidak mengalami perubahan besar dari pedoman sebelumnya, tetapi lebih sederhana bila dibandingkan dengan pedoman klinis dari American Psychological Association (2019).

Secara garis besar, pedoman ini merekomendasikan penggunaan monoterapi dengan cognitive behavioral therapy (CBT) atau antidepresan generasi kedua untuk kasus depresi sedang sampai berat pada fase akut. Pilihan terapi kombinasi CBT dan farmakoterapi boleh diberikan dengan pertimbangan berdasarkan keuntungan, efek samping, dan gejala pasien, serta perlu pula mempertimbangkan cost and benefits bagi pasien.[1]

Gangguan Depresi Mayor

Table 1. Tentang Pedomen Klinis Ini

Penyakit Gangguan depresi mayor
Tipe Penatalaksanaan
Yang Merumuskan

American College of Physicians (ACP)

Tahun 2025
Negara Asal Amerika Serikat
Dokter Sasaran Dokter Spesialis Jiwa, Dokter Umum

Penentuan Tingkat Bukti

Pedoman ini disusun berdasarkan tinjauan sistematik, network meta-analysis, dan dua rapid review yang dilakukan oleh ACP Center for Evidence Reviews. Literatur yang digunakan adalah studi-studi yang menyediakan ulasan detail mengenai keuntungan dan risiko dari penatalaksanaan non-farmakologis dan farmakologis. Rapid review menyediakan informasi mengenai nilai dan preferensi pasien, serta studi tentang cost-effectiveness.

Pedoman ini dikembangkan berdasarkan protokol pengembangan pedoman klinis oleh ACP Clinical Guideline Committee (CGC). Tim CGC menggunakan penilaian berdasarkan metode GRADE (Grading of Recommendations Assessment, Development and Evaluation) untuk menilai setiap literatur yang digunakan.[1]

Rekomendasi Utama untuk Diterapkan dalam Praktik Klinis Anda

Perubahan dalam pedoman ini adalah rekomendasi penggunaan monoterapi dengan cognitive behavioral therapy (CBT) atau antidepresan generasi kedua sebagai terapi inisial untuk kasus gangguan depresi mayor dengan tingkat sedang sampai berat. Pedoman ini disebut sebagai living guideline, yang berarti tim CGC akan terus melakukan pemantauan terhadap hasil penelitian terbaru dan melakukan pembaruan periodik berdasarkan penelitian dan rekomendasi klinis terbaru.[1]

Pilihan Terapi Inisial pada Gangguan Depresi Mayor Tingkat Sedang Hingga Berat pada Fase Akut

  • ACP merekomendasikan monoterapi dengan salah satu dari CBT atau antidepresan generasi kedua sebagai terapi inisial untuk pasien gangguan depresi mayor dengan tingkat sedang sampai berat pada fase akut. Kombinasi antara CBT dan antidepresan generasi kedua juga bisa dipertimbangkan

Pemilihan dan pengambilan keputusan tentang terapi yang sesuai harus menyertakan pendapat pasien (informed decision), baik pemilihan monoterapi dengan CBT atau antidepresan generasi kedua ataupun terapi kombinasi. Pemilihan terapi harus mempertimbangkan keuntungan, risiko, harga, feasibility, gejala spesifik pada pasien, adanya komorbiditas, obat lain yang sedang dikonsumsi pasien, dan preferensi pasien.[1]

Pilihan Terapi pada Gangguan Depresi Mayor Tingkat Sedang Hingga Berat pada Fase Akut yang Tidak Berespon Adekuat

ACP merekomendasikan pilihan-pilihan berikut pada kasus pasien gangguan depresi mayor dengan tingkat sedang sampai berat pada fase akut yang tidak merespon terapi inisial dengan antidepresan generasi kedua dosis adekuat:

  • Switching atau augmentasi dengan CBT

  • Switching dengan antidepresan generasi kedua lainnya atau augmentasi dengan agen farmakologis kedua

Pemilihan terapi harus mempertimbangkan keuntungan, risiko, harga, feasibility, gejala spesifik pada pasien, adanya komorbiditas, obat lain yang sedang dikonsumsi, dan preferensi pasien.[1]

Pilihan Terapi Inisial pada Gangguan Depresi Mayor Tingkat Ringan pada Fase Akut

Pada pasien dengan gangguan depresi mayor tingkat ringan, ACP merekomendasikan penggunaan monoterapi dengan CBT sebagai terapi inisial untuk pasien pada fase akut.[1]

Perbandingan dengan Pedoman Klinis di Indonesia

Pedoman ini disesuaikan dengan penggunaan oleh praktis klinis yang setara dengan dokter umum di Indonesia sehingga memberikan rekomendasi yang relatif sederhana dibandingkan dengan pedoman spesialis, misalnya pedoman oleh APA. Sementara itu, pedoman tata laksana depresi di layanan primer di Indonesia menggunakan Petunjuk Teknis Layanan Depresi yang diterbitkan Kemenkes tahun 2021 dan Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

Meski demikian, dalam kedua pedoman yang digunakan di Indonesia tersebut, hanya disampaikan tata laksana apa saja yang bisa diberikan pada pasien dengan depresi, dan bukan dalam bentuk rekomendasi spesifik menurut skenario klinis. Psikoterapi yang direkomendasikan adalah CBT dan farmakoterapi yang direkomendasikan adalah antidepresan seperti:

Kesimpulan

Pada tahun 2025, American College of Physicians (ACP) mempublikasikan pembaruan pedoman penanganan gangguan depresi mayor fase akut. Rekomendasi utama yang perlu diingat dari pedoman ini adalah:

  • Pada pasien dengan gangguan depresi mayor tingkat sedang hingga berat fase akut, terapi inisial yang direkomendasikan adalah monoterapi, yakni cognitive behavioral therapy (CBT) atau antidepresan generasi kedua, meskipun kombinasi keduanya juga bisa dipertimbangkan berdasarkan rasio manfaat dan risiko.
  • Pada pasien dengan gangguan depresi mayor tingkat ringan fase akut, terapi inisial yang direkomendasikan adalah monoterapi CBT.

Referensi