Pemberian kafein diduga dapat mengurangi sedasi berlebihan atau oversedation pada pasien pasca operasi. Sedasi berlebihan pasca operasi dan depresi pernapasan sering terjadi pada masa pemulihan. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi, perlunya intubasi ulang, ataupun peningkatan lama rawat inap di rumah sakit. Kafein, yang memiliki efek stimulan, dianggap dapat menjadi reversal obat anestesi yang mudah untuk dicari, murah, dan dapat diberikan tanpa efek samping berarti.[1-3]
Efek stimulan yang diharapkan dari kafein adalah peningkatan derajat kesadaran pasien, serta hilangnya efek obat bius yang tidak diharapkan seperti depresi napas. Gagal napas pasca operasi akibat depresi pernapasan yang diinduksi obat anestesi dapat mengakibatkan morbiditas permanen, seperti cedera otak anoksik atau bahkan kematian. Dalam banyak kasus, gagal napas terjadi secara akut dan tanpa peringatan, serta sering terjadi segera setelah penilaian skoring yang tampaknya bagus.[4-7]
Sekilas Mengenai Efek Sedasi dan Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Sedasi Berlebihan
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Pleticha J, Niesen AD, Kopp SL, Johnson RL. Caffeine supplementation as part of enhanced recovery after surgery pathways: a narrative review of the evidence and knowledge gaps. Can J Anaesth. 2021 Jun;68(6):876-879. English. doi: 10.1007/s12630-021-01943-1.
2. Bright M, Raman V, Laupland KB. Use of therapeutic caffeine in acute care postoperative and critical care settings: a scoping review. BMC Anesthesiol. 2021 Mar 31;21(1):100. doi: 10.1186/s12871-021-01320-x.
3. Fiani B, Zhu L, Musch BL, Briceno S, Andel R, Sadeq N, Ansari AZ. The Neurophysiology of Caffeine as a Central Nervous System Stimulant and the Resultant Effects on Cognitive Function. Cureus. 2021 May 14;13(5):e15032. doi: 10.7759/cureus.15032.
4. Fong R, Khokhar S, Chowdhury AN, Xie KG, Wong JH, Fox AP, Xie Z. Caffeine accelerates recovery from general anesthesia via multiple pathways. J Neurophysiol. 2017 Sep 1;118(3):1591-1597. doi: 10.1152/jn.00393.2017.
5. Lalani SB, Ali F, Kanji Z. Prolonged-stay patients in the PACU: a review of the literature. J Perianesth Nurs. 2013 Jun;28(3):151-5. doi: 10.1016/j.jopan.2012.06.009.
6. Becker DE. Pharmacodynamic considerations for moderate and deep sedation. Anesth Prog. 2012 Spring;59(1):28-42. doi: 10.2344/0003-3006-59.1.28.
7. Laporta ML, Sprung J, Weingarten TN. Respiratory depression in the post-anesthesia care unit: Mayo Clinic experience. Bosn J Basic Med Sci. 2021 Apr 1;21(2):221-228. doi: 10.17305/bjbms.2020.4816.
8. Shin TJ, Kim PJ, Choi B. How general anesthetics work: from the perspective of reorganized connections within the brain. Korean J Anesthesiol. 2022 Apr;75(2):124-138. doi: 10.4097/kja.22078.
9. Warner NS, Warner MA, Schroeder DR, Sprung J, Weingarten TN. Effects of caffeine administration on sedation and respiratory parameters in patients recovering from anesthesia. Bosn J Basic Med Sci. 2018 Feb 20;18(1):101-104. doi: 10.17305/bjbms.2018.2434.
10. Deljou A, Sprung J, Soleimani J, Schroeder DR, Weingarten TN. Caffeine administration to treat oversedation after general anesthesia: A retrospective analysis. J Clin Anesth. 2024 Feb;92:111321. doi: 10.1016/j.jclinane.2023.111321.