Penanganan ascariasis atau askariasis pada kehamilan berperan untuk mengurangi risiko anemia, perdarahan postpartum, dan obstruksi bilier pada ibu hamil. Ascariasis umumnya bersifat asimtomatik. Namun, pada kehamilan, infeksi ini berkaitan dengan luaran kehamilan yang negatif. Dokter perlu mengerti obat antihelmintik mana yang boleh digunakan untuk penanganan ascariasis pada kehamilan.[1,2]
Wanita hamil memiliki respons imun yang lebih “kuat” melawan suatu infeksi cacing. Sel T CD4+ dapat berdiferensiasi menjadi dua macam sel T-helper, yaitu Th1 atau Th2. Sel Th1 mengaktivasi respons sitotoksik melalui sitokin, sedangkan sel Th2 bekerja dalam sistem imun humoral dan mensekresi interleukin IL-4 dan IL-5.[4]
IL-4 menstimulasi produksi IgE, sedangkan IL-5 memberi sinyal kepada eosinofil. Pada kehamilan, respons Th1/sitotoksik diturunkan, sedangkan respons Th2 dinaikkan. Oleh karena IgE dan eosinofil merupakan salah satu jalur utama tubuh dalam melawan infeksi parasit, ascariasis pada ibu hamil umumnya tidak begitu parah. Namun, pada kasus tertentu, perubahan fisiologis dalam tubuh ibu hamil mungkin menyebabkan komplikasi ascariasis yang lebih parah.[4,5]
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)
Referensi
1. Gupta A, Rathore AM, Manaktala U. Ascariasis presenting as acute abdomen during pregnancy and puerperium. South East Asian Journal of Tropical Medicine and Public Health. 2013;44(2):150–3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23691622
2. Haburchak D. Ascariasis. Medscape. 2016. https://emedicine.medscape.com/article/212510-overview
3. Reynolds SJ, Bollinger RC, Quinn TC. Parasitic Diseases During Pregnancy. The Global Library of Women's Medicine. The International Federation of Gynecology and Obstetrics; 2008. http://www.glowm.com/section_view/heading/parasitic-diseases-during-pregnancy/item/188
4. Dotters-Katz S, Kuller J, Heine RP. Parasitic Infections in Pregnancy. Obstetrical & Gynecological Survey. 2011 Aug;66(8):515–25. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22018454
5. Yakasai IA, Umar UA. A Review of Parasitic Infestations during Pregnancy. Asian Journal of Natural and Applied Sciences. 2013 Mar;2(1):31–8. http://www.ajsc.leena-luna.co.jp/AJSCPDFs/Vol.2(1)/AJSC2013(2.1-06).pdf
6. Rodríguez-Morales AJ, Barbella RA, Case C, et al. Intestinal Parasitic Infections Among Pregnant Women in Venezuela. Infectious Diseases in Obstetrics and Gynecology. 2006;2006:1–5. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17093349
7. Eijk AMV, Lindblade KA, Odhiambo F, et al. Geohelminth Infections among Pregnant Women in Rural Western Kenya; a Cross-Sectional Study. PLoS Neglected Tropical Diseases. 2009 Jan 27;3(1). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2627942/
8. Medscape. Pyrantel Pamoate. 2018. https://reference.medscape.com/drug/pin-rid-pin-x-pyrantel-pamoate-342667
9. Salam RA, Haider BA, Humayun Q, Bhutta ZA. Effect of administration of antihelminthics for soil-transmitted helminths during pregnancy. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2015 Jun 18;6. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26087057
10. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2017 Tentang Penanggulangan Cacingan. 2017. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._15_ttg_Penanggulangan_Cacingan_.pdf