Pencegahan Jatuh Pada Populasi Geriatri Tanpa Osteoporosis Atau Defisiensi Vitamin D

Oleh :
Graciella N T Wahjoepramono

Pencegahan jatuh pada populasi geriatri tanpa osteoporosis atau defisiensi vitamin D memerlukan intervensi yang multifaktorial, termasuk intervensi olahraga. Studi terkini telah mempertimbangkan ulang efektivitas dan kerugian dari intervensi-intervensi yang ada.[1,2]

Pada tahun 2015, terdapat 8,49% penduduk Indonesia yang berusia di atas 60 tahun, dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 15,77% pada tahun 2035. Pada penduduk lanjut usia, terjadi berbagai perubahan pada tubuh yang dapat meningkatkan risiko jatuh, dan kemudian meningkat juga risiko morbiditas atau mortalitas. Perubahan fisiologi ini mencakup gangguan pada indera penglihatan, pendengaran, dan lokomotor.[3,4]

Di Amerika pada tahun 2014, dilaporkan terjadi 29 juta kejadian jatuh pada warga usia lanjut, dimana sekitar 7 juta diantaranya adalah cedera baru. Sebuah penelitian di Indonesia yang melibatkan 115 penghuni panti, menemukan bahwa sekitar 43,47% dari penghuni panti tersebut mengalami jatuh. Terlebih lagi, sekitar 60% pasien yang jatuh akan mengalami jatuh lagi di kemudian hari. Kejadian jatuh pada warga lanjut usia memberikan dampak yang buruk, yang seringkali mempengaruhi kerja sehari-hari dan kebebasan beraktivitas.[3,5,6]

Referensi