Penggunaan Steroid pada Rhinosinusitis Kronis

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan

Penggunaan steroid pada pasien dengan rhinosinusitis kronis sering didapati pada praktik sehari-hari, terutama pada rhinosinusitis kronis dengan polip nasal. Rhinosinusitis adalah inflamasi dan infeksi berulang pada saluran hidung dan sinus paranasal.

Rhinosinusitis masih menjadi penyakit kronik dengan beban global yang tinggi. Insidensi penyakit ini diperkirakan berada pada 12,3% di Amerika Serikat, 10,9% di Eropa, dan 13% di Tiongkok. Rhinosinusitis kronik dikaitkan dengan penurunan kualitas hidup yang signifikan bagi penderitanya, di mana pasien dengan rhinosinusitis kronik dapat memiliki produktivitas dan jam kerja yang lebih rendah.[1-3]

Kortikosteroid, baik sistemik maupun topikal, menjadi salah satu bagian dari manajemen rhinosinusitis kronis. Penggunaan kortikosteroid bertujuan menekan inflamasi yang memiliki peran penting dalam patofisiologi rhinosinusitis kronik. Namun, penggunaan kortikosteroid yang tidak tepat justru dapat menimbulkan efek samping, seperti supresi aksis hypotalamic-pituitary-adrenal (HPA), osteoporosis, dan hiperglikemia.[1-4]

Referensi