Peningkatan Konsumsi Air Minum dan Pencegahan Batu Ginjal

Oleh :
dr. Agnes Tjakrapawira

Peningkatan konsumsi air minum dianggap dapat mencegah batu ginjal, baik secara primer maupun sekunder, namun tidak banyak dokter yang mengetahui apakah bukti ilmiah yang ada mendukung dogma ini atau tidak. Prevalensi batu ginjal atau nefrolitiasis telah meningkat secara global dalam beberapa dekade terakhir. Di Indonesia sendiri, menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, hingga 6 dari 1000 penduduk mengalami batu ginjal.[1-5]

Peran Air Minum dalam Pencegahan Batu Ginjal

Studi epidemiologi telah mengindikasikan bahwa konsumsi air minum yang menghasilkan setidaknya 2,5 L urine output per harinya bersifat protektif terhadap batu ginjal. Hal ini diduga karena peningkatan asupan air minum akan mendilusi konsentrasi urine, mengurangi keasaman urine, dan mengurangi kandungan garam berlebih dalam urine, sehingga akan menurunkan risiko terbentuknya batu ginjal.[6]

Referensi