Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Malrotasi Intestinal general_alomedika 2022-11-25T09:12:19+07:00 2022-11-25T09:12:19+07:00
Malrotasi Intestinal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Malrotasi Intestinal

Oleh :
dr. Queen Sugih Ariyani
Share To Social Media:

Patofisiologi malrotasi intestinal berawal dari masa perkembangan fetus. Embriologi traktus gastrointestinal terbagi menjadi foregut, midgut, dan hindgut. Midgut akan berkembang menjadi duodenum bagian distal, jejunum, ileum, sekum, apendiks, kolon asenden, dan kolon transversal proksimal.

Embriogenesis Perkembangan Abdomen Normal

Proses perkembangan usus terbagi menjadi 3 tahap, yaitu :

Herniasi dan Rotasi Midgut

Midgut mulai mengalami elongasi dan rotasi pada minggu ke 5-10 gestasi. Pada tahap ini, perkembangan usus terjadi secara cepat sehingga melebihi kavitas abdomen dan kemudian mengalami herniasi. Midgut memiliki aspek kranial (lengkung duodenojejunal) dan kaudal (lengkung cecocolic). Kedua lengkung berotasi 90 derajat berlawanan arah dengan jarum jam terhadap aksis arteri mesenterika superior. Sebagai hasilnya, lengkung duodenojejunal bermigrasi dari posisi superior ke sisi kanan lengkung cecocolic bermigrasi dari posisi inferior ke kiri.[2,4]

Midgut Kembali ke Kavitas Abdomen

Pada minggu ke 10, ketika usus masuk kembali ke kavitas abdomen, usus kembali berotasi 180° berlawanan arah jarum jam, sehingga sekum dan apendiks bermigrasi ke sisi kanan dekat liver yang kemudian akan turun menuju fossa iliaca. Duodenum melewati bawah arteri mesenterika superior menuju sisi kiri dan batas duodenum jejunum difiksasi pada sisi kiri atas abdomen oleh ligamentum Treitz.[4,5]

Fiksasi Mesenterium

Rotasi usus yang terjadi mengakibatkan mesenterium terentang dari ligamentum Treitz hingga paracolic gutter kanan dan memfiksasi usus halus. Sekum difiksasi ke peritoneum posterior oleh Ladd’s band, sedangkan kolon asenden dan desenden difiksasi ke posterior oleh mesenterium yang berfusi dengan peritoneum parietal.[5,6]

Embriogenesis Abnormal pada Malrotasi Intestinal

Kegagalan usus dalam berotasi komplit yaitu 270° berlawanan arah jarum jam dalam ketiga tahap ini dapat berujung pada malrotasi intestinal. Malrotasi cecocolic menyebabkan sekum terletak di mid abdomen (letak tinggi). Pada posisi ini, Ladd’s band yang merupakan jaringan ikat pelekat sekum dan dinding abdomen dapat menekan duodenum dan menimbulkan obstruksi. [7] Obstruksi usus dapat dideteksi dengan pemeriksaan bising usus.

Pemanjangan usus tanpa diikuti dengan rotasi penuh akan membentuk dasar mesenterium yang sempit. Dasar mesenterium yang sempit ini menyebabkan usus rentan untuk terpelintir searah jarum jam yang mengarah ke midgut volvulus. Volvulus kemudian akan mengobstruksi usus dan aliran darah menuju distal usus yang terpelintir akan terhenti sehingga iskemia atau nekrosis usus dapat terjadi.[2,8]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

 

Referensi

2. Bensard DD, Acker SN, Kulungowski AM. 2018. Intestinal Malrotation. Medscape. https://emedicine.medscape.com/article/930313-overview
4. Wilson DJ, Bordoni B. Embryology, Bowel. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2019 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545247/
5. Martin V, Shaw-Smith C. Review of genetic factors in intestinal malrotation. Pediatr Surg Int. 2010;26(8):769–781. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2908440/#CR1
6. Hu Y, Jensen T, Finck C. Surgical Conditions of the Small Intestine in Infants and Children. In: Shackelford's Surgery of the Alimentary Tract. 8th Edition; 2019(1):970-990. https://doi.org/10.1016/B978-0-323-40232-3.00083-2
8. Sato, T. T. (2011). Abnormal Rotation and Fixation of the Intestine. Pediatric Gastrointestinal and Liver Disease, 591–597.e1. https://www.sciencedirect.com/book/9781437707748/pediatric-gastrointestinal-and-liver-disease

Pendahuluan Malrotasi Intestinal
Etiologi Malrotasi Intestinal
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas kemarin, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 21 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
2 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 jam yang lalu
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.