Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Nevus Pigmentosus general_alomedika 2022-12-14T15:00:00+07:00 2022-12-14T15:00:00+07:00
Nevus Pigmentosus
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Nevus Pigmentosus

Oleh :
dr. Katharina Listyaningrum Prastiwi
Share To Social Media:

Patofisiologi nevus pigmentosus berhubungan dengan proliferasi melanosit. Nevus pigmentosus dapat terjadi sebagai akibat dari pembentukan hamartoma yang terdiri dari proliferasi melanosit klonal tipe jinak selama proses embriogenesis. Mutasi gen somatik BRAFV600E ditemukan pada sejumlah kecil kasus nevus pigmentosus kongenital, didapat, maupun melanoma kutaneus.[1,3]

Pada kasus nevus pigmentosus ukuran sangat besar, sebanyak 70-95% pasien memiliki mutasi gen somatik di NRAS. Pasa nevus pigmentosus kongenital, lesi cenderung  lebih tebal hingga ke area dermis dan jaringan subkutan.[1,3]

Beberapa hipotesis tentang patofisiologi munculnya nevus pigmentosus adalah migrasi sel-sel pluripoten, varian morfologis melanosit, dan proliferasi lentiginosa.[1,4]

Migrasi Sel-Sel Pluripoten

Melanosit berasal dari sel-sel pluripoten yang bermigrasi dari neural crest ke kulit melalui ganglia paraspinal dan sistem saraf perifer. Setelah sampai ke bagian dermis dan lapisan basal epidermis, akan terjadi diferensiasi dari melanosit sehingga terbentuk nevus pigmentosus.[1,4]

Varian Morfologis Melanosit

Sel nevus merupakan varian morfologis melanosit yang dianggap bersifat epiteloid dan memiliki sedikit sifat dendritik. Apabila terjadi evolusi dari lesi, sel-sel akan turun ke dalam lapisan dermis dan disebut Abtropfung Unna.[1,4]

Proliferasi Lentiginosa 

Nevus pigmentosus muncul akibat proliferasi lentiginosa dari sel tunggal di sepanjang zona basalis epidermis yang memanjang dan mengalami hiperpigmentasi. Pada titik tertentu, melanosit akan mengalami transisi morfologis menjadi sel nevus epiteloid dengan kecenderungan untuk menyatu satu dengan yang lain dan membentuk junctional nevus.

Perkembangan seluler juga terjadi ditandai dengan proliferasi terus menerus yang membuat terjadinya migrasi junctional nevus di dalam dermis papiler menjadi nevus. Nantinya, proliferasi melanosit intraepidermal akan berhenti dan nevus akan berada di bagian intradermal. Sel nevus yang telah berada di bagian dermis akan mengurangi aktivitas proliferasi dan metabolisme sel kecuali untuk pembentukan melanosom.[1,4]

 

Referensi

1. Hunt R, Schaffer JV, Bolognia JL, et al. Congenital Melanocytic Nevi. Uptodate, 2017:1-35. https://www.uptodate.com/contents/congenital-melanocytic-nevi/print?search=nevus%20pigmentosus&source=search_result&selectedTitle=2~150&usage_type=default&display_rank=2
3. Hunt R, Schaffer JV, Bolognia JL, et al. Acquired Melanocytic Nevi (Moles). Uptodate, 2020:1-34. https://www.uptodate.com/contents/acquired-melanocytic-nevi-moles?search=nevus%20pigmentosus&source=search_result&selectedTitle=1~150&usage_type=default&display_rank=1#H2160245993
4. Sardana K, Chakravarty P, Goel K. Optimal Management of Common Acquired Melanocytic Nevi (Moles): Current Perspectives. Clin Cosmet Investig Dermatol. 2014;7:89-103. doi:10.2147/CCID.S57782

Pendahuluan Nevus Pigmentosus
Etiologi Nevus Pigmentosus

Artikel Terkait

  • Hasil Jangka Panjang dari Terapi Laser Nevus Melanositik Kongenital
    Hasil Jangka Panjang dari Terapi Laser Nevus Melanositik Kongenital
  • Red Flags Hiperpigmentasi pada Kulit
    Red Flags Hiperpigmentasi pada Kulit
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 02 Mei 2025, 08:02
Muncul flek hitam pada punggung telapak tangan
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ijin diskusi ya dok. pasien usia 9 tahun dengan keluhan muncul banyak flek hitam pada punggung telapak tangan kanan dan kiri sejak beberapa...
Anonymous
Dibalas 07 Januari 2025, 15:05
Tahi lalat membesar
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo DokterApakah normal apabila bekas jerawat berubah menjadi tahi lalat dan membesar dari tahun ke tahun? Tahi lalat tepat berada d borderline bibir dan...
Anonymous
Dibalas 05 Januari 2023, 08:10
Apakah tanda lahir pada orang dewasa bisa hilang?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, dok apakah tanda lahir pada orang dewasa bisa hilang dengan terapi tertentu? Jika ya, terapi seperti apa? Apakah usia mempengaruhi hasil nya?...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.