Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hiperglikemia Hiperosmolar annisa-meidina 2024-05-14T11:37:37+07:00 2024-05-14T11:37:37+07:00
Hiperglikemia Hiperosmolar
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hiperglikemia Hiperosmolar

Oleh :
dr.Monica DS, MH
Share To Social Media:

Tujuan penatalaksanaan status hiperglikemia hiperosmolar atau hyperglycemic hyperosmolar state adalah mengatasi hiperglikemia dan mengoreksi dehidrasi serta ketidakseimbangan elektrolit yang mungkin terjadi. Ini melibatkan pemberian cairan intravena untuk mengatasi volume intravaskular yang rendah, bersama dengan pemberian insulin intravena untuk mengurangi kadar glukosa darah. Selain itu, identifikasi dan penanganan pencetus, seperti infeksi atau penyakit kardiovaskular, juga penting.[1,4,6]

Prinsip utama tata laksana status hiperglikemia hiperosmolar adalah:

  • Melakukan perbaikan osmolaritas secara bertahap menuju nilai normal
  • Mengganti cairan dan elektrolit yang hilang
  • Mengembalikan kadar glukosa darah menuju nilai normal
  • Mencegah terjadinya thrombosis vena atau arteri
  • Mencegah terjadinya komplikasi seperti edema serebral dan osmotic demyelination syndrome

  • Mencegah terjadinya ulserasi pedis[1]

Rehidrasi Cairan

Rehidrasi cairan merupakan langkah pertama yang penting dilakukan dalam tata laksana status hiperglikemia hiperosmolar. Tujuan rehidrasi cairan adalah untuk menggantikan 50% cairan yang hilang dalam 12 jam pertama dan 12 jam berikutnya.

Sebelum melakukan rehidrasi cairan, lakukan terlebih dahulu perhitungan estimasi defisit cairan yang mungkin terjadi. Defisit cairan pada status hiperglikemia hiperosmolar umumnya berkisar antara 100-200 mL/kg, dengan rerata defisit cairan sebesar 9 L pada dewasa.  Selanjutnya, anamnesis mengenai kondisi medis penyerta seperti riwayat penyakit jantung atau ginjal juga perlu dilakukan untuk mempertimbangkan kecepatan pemberian rehidrasi cairan.[1,2,4,6]

Pilihan Cairan

Pilihan cairan yang digunakan adalah cairan normal salin (NS) 0,9%. Rehidrasi cairan pada dewasa dimulai dengan pemberian NS sebanyak 1-1,5 L intravena dalam 1 jam pertama dengan kecepatan 15-20 mL/kg/jam. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat melakukan rehidrasi cairan adalah pemantauan tanda vital, urine output, dan status mental.

Setelah dilakukan rehidrasi cairan dalam 2-3 jam, maka kecepatan dan tipe cairan akan dievaluasi ulang berdasarkan pada kadar natrium terkoreksi:

Kadar natrium terkoreksi = kadar natrium yang diukur + 1,6(kadar glukosa-100)/100.

Interpretasi kadar natrium terkoreksi adalah:

  • Normal: 135-145 mEq/L atau 135-145 mmol/L
  • Tinggi: >145 mEq/L atau >145 mmol/L
  • Rendah: <135 mEq/L atau <135 mmol/L

Bila kadar natrium terkoreksi normal atau tinggi, maka pemberian cairan salin 0,45% diperlukan dengan kecepatan 4-14 mL/kg/jam. Bila kadar natrium terkoreksi rendah, maka perlu diberikan NS 0,9% dengan kecepatan yang sama.

Ketika kadar glukosa darah mencapai 300 mg/dL (16.7 mmol/L), maka ganti cairan menjadi Dextrose 5% (D5%) + cairan salin 0,45% sebanyak 150-250 mL/jam.[1,2,4,6]

Insulin Intravena

Pemberian terapi insulin perlu diberikan setelah rehidrasi cairan. Kombinasi pemberian terapi insulin intravena bersama dengan rehidrasi cairan hanya dapat diberikan bila kadar kalium >5,2 mEq/L (5,2 mmol/L). Pilihan cairan yang dapat digunakan untuk pemberian insulin adalah NS 0,9% atau D5%.

Dosis awal insulin yang direkomendasikan adalah 0,1 unit/kg bolus, kemudian dilanjutkan dengan 0,1 unit/kg/jam kontinu sampai kadar glukosa darah 250-3000 mg/dL (13,9-16.7 mmol/L). Pada pemberian dengan infus secara kontinu, maka dosis insulin yang direkomendasikan adalah 0,14 unit/kg/jam tanpa loading dose.

Apabila kadar glukosa tidak mengalami penurunan sebanyak 10% dalam 1 jam, maka bolus insulin 0,14 unit/kg harus diberikan dan dilanjutkan dengan infus kontinu dengan dosis 0,1 unit/kg/jam.

Bila kadar glukosa darah sudah mencapai 300 mg/dL (16,7 mmol/L), maka D5% perlu ditambahkan ke cairan dan dosis insulin diturunkan menjadi 0,02-0,05 unit/kg/jam untuk menjaga kadar glukosa darah di rentang 200-300 mg/dL.[1,2,4,6]

Koreksi Kalium

Koreksi kalium perlu dilakukan segera setelah pemberian insulin. Pada fase awal status hiperglikemia hiperosmolar, umumnya kadar kalium akan ditemukan normal atau meningkat. Meski begitu, rehidrasi cairan dan pemberian insulin akan menyebabkan kalium untuk kembali ke dalam sel, yang berakibat pada terjadinya hipokalemia.

Apabila kadar kalium awal <3,3 mEq/L (3,3 mmol/L), maka insulin perlu ditunda dan diberikan NS 0,9% dan kalium hingga kadar kalium mencapai di atas 3,3 mEq/L.

Bila kadar kalium awal 3,3-5,2 mEq/L, maka diberikan kalium klorida (KCL) sebanyak 20-30 mEq atau 40 mEq yang dilarutkan dalam cairan IV per 1 L. Kadar kalium yang diharapkan adalah 4-5 mEq/L.

Bila kadar kalium awal di atas 5,2 mEq/L, maka kalium perlu ditunda setiap 2 jam sampai kadar kalium turun <5,2 mEq/L.[1,2,4,6]

Penatalaksanaan Lainnya

Karena infeksi sering menjadi pencetus status hiperglikemia hiperosmolar, penting untuk mencari sumber infeksi berdasarkan riwayat klinis dan pemeriksaan fisik. Antibiotik harus diberikan jika terdapat tanda klinis, atau bukti laboratorium atau radiologi yang menunjukkan adanya infeksi.

Pasien status hiperglikemia hiperosmolar juga memiliki peningkatan risiko untuk mengalami komplikasi trombotik seperti infark miokard, stroke, atau trombosis arteri perifer. Namun, belum jelas apakah pemberian profilaksis dengan low molecular weight heparin (LMWH) atau terapi antiplatelet dapat mencegah komplikasi ini.

Pasien hiperglikemia hiperosmolar juga sering mengalami hipofosfatemia dan hipomagnesemia. Namun, belum ada data yang menunjukkan manfaat dari penggantian elektrolit ini. Pemberian magnesium intravena mungkin hanya diperlukan jika terdapat defisiensi yang parah dan gejala yang jelas, seperti perubahan EKG atau manifestasi neurologis.

Selain itu, pasien hiperglikemia hiperosmolar memiliki risiko tinggi mengalami ulkus diabetik pada kaki. Oleh karena itu, evaluasi kaki perlu dilakukan saat masuk rumah sakit dan setiap hari selama perawatan.[1,4,6]

Referensi

1. Mustafa OG, et al; Joint British Diabetes Societies (JBDS) for Inpatient Care Group. Management of Hyperosmolar Hyperglycaemic State (HHS) in Adults: An updated guideline from the Joint British Diabetes Societies (JBDS) for Inpatient Care Group. Diabet Med. 2023 Mar;40(3):e15005. doi: 10.1111/dme.15005.
2. Stoner GD. Hyperosmolar Hyperglycemic State. Am Fam Physician. 2017;96(11).
4. Avichal D. Hyperosmolar Hyperglycemic State. Medscape, 2023. https://emedicine.medscape.com/article/1914705-overview
6. Aldhaeefi M, Aldardeer NF, Alkhani N, Alqarni SM, Alhammad AM, Alshaya AI. Updates in the Management of Hyperglycemic Crisis. Front Clin Diabetes Healthc. 2022 Feb 9;2:820728. doi: 10.3389/fcdhc.2021.820728.

Diagnosis Hiperglikemia Hiperosm...
Prognosis Hiperglikemia Hiperosm...
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 20 Maret 2024, 22:59
Pemberian cairan ringer laktat pada pasien Hyperosmolar Hyperglicemic State (HHS)
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Selamat malam dokter, izin bertanya. Algoritma terapi pada pasien Hyperosmolar Hyperglicemic State (HHS) yang telah mengalami hipotensi adalah pemberian...
dr.Rinitha Dinda Savitri
Dibalas 13 Mei 2020, 23:34
Awal pemberian cairan pada kasus Hyperosmolar Hyperglicemic State maupun Ketoasidosis Diabetik apakah bergantung pada derajat dehidrasi
Oleh: dr.Rinitha Dinda Savitri
4 Balasan
AlodokterIzin tanya dok mengenai terapi cairan pada kasus Hiperglikemia HHS maupun KADApakah semua sama awalnya diberikan 2L dalam 2 jam pertama atau ada...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.