Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Epidemiologi Hipogonadisme general_alomedika 2023-02-27T15:24:34+07:00 2023-02-27T15:24:34+07:00
Hipogonadisme
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Epidemiologi Hipogonadisme

Oleh :
dr.Yenni, MMRS., CIMI.
Share To Social Media:

Epidemiologi hipogonadisme tercatat meningkat pada pria berusia diatas 45 tahun. Hipogonadisme juga meningkat pada penderita diabetes mellitus, obesitas, asthma, HIV, penyakit paru obstruktif kronis, dan penyakit gangguan tidur.[6,10]

Mortalitas

Penderita hipogonadisme tidak tercatat memiliki peningkatan mortalitas. Penderita hipogonadisme baik pria dan wanita umumnya merespons baik dengan terapi pengganti hormon.[1,7,8]

Global

Pada tahun 2000, WHO melaporkan bahwa pria di atas usia 65 tahun berjumlah hingga 520 juta. Pada tahun 2050, Jumlah tersebut diprediksi akan meningkat 3 kali lipat dan melebihi 1,5 milyar pria. 2-6% dari jumlah tersebut diperkirakan akan menderita hipogonadisme late-onset.[11]

Beberapa studi menunjukkan sekitar 45% pria dengan usia >45 tahun menderita hipogonadisme dan 50% dari pria berusia >80 tahun menderita hipogonadisme.[8] Studi yang dilaksanakan di Eropa dan Amerika menunjukkan bahwa prevalensi hipogonadisme pada populasi umum berkisar 2,1 -12,8% pada pria usia menengah, dengan ditemukan insidensi sebesar 12 kasus baru per 1000 orang per tahun. Prevalensi hipogonadisme di layanan primer Amerika Serikat ditemukan sebesar 38,7%.[4,12]

Studi lain menunjukkan bahwa kadar testosteron pada laki laki menua menurun 1-2% tiap tahun setelah usia 40 tahun.[5] Kadar testosteron ditemukan menurun 110 µg/dL tiap 10 tahun.[2] Berdasarkan kadar testosteron, prevalensi hipogonadisme pada pria usia di atas 45 tahun di pelayanan kesehatan primer Amerika Serikat adalah sekitar 38,7%.[4]

Hipogonadisme juga terjadi pada 25-40% pria penderita diabetes mellitus. Penderita muda diabetes mellitus sekitar usia 18-35 tahun mempunyai prevalensi yang sama menderita hipogonadisme seperti penderita diabetes mellitus usia lanjut. Akan tetapi, hipogonadisme justru jarang ditemukan pada diabetes mellitus tipe I.[10]

Sekitar 10-12% pria dengan hipogonadisme mendapatkan terapi pengganti testosteron.Prevalensi hipogonadisme idiopatik diperkirakan sekitar 1:4.000 dan 1:10.000 pada kasus pria dan dilaporkan bahwa sekitar dua hingga lima kali lipat lebih jarang terjadi pada wanita.

Prevalensi hipogonadisme lebih tinggi pada pria daripada wanita. Hal ini berkaitan dengan insidensi sindrom Klinefelter (penyebab tersering hipogonadisme primer pada pria) lebih tinggi daripada insidensi sindrom Turner (penyebab tersering hipogonadisme pada wanita).[13]

Indonesia

Data epidemiologi hipogonadisme di Indonesia masih terbatas. Pada sindrom Klinefelter terjadi hipogonadotropik hipogonadisme yang seringkali juga mengalami ginekomastia. Pasien dengan sindrom Klinefelter memiliki risiko mengalami kanker payudara yang lebih tinggi hingga 20 kali lipat.[2]

Referensi

1. T. Arthi, E.B. Kathryn, K.A. John. Treatment of Hypogonadism: Current and Future Therapies.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5265703/pdf/f1000research-6-10883.pdf
4. T. Mulligan, M.F. Frick, Q.C. Zuraw, A. Stemhagen, C. Mcwhirter. Prevalence of hypogonadism in males aged at least 45 years : the HIM study.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1569444/pdf/ijcp060-0762.pdf
5. H. Ilpo. Late-Onset Hypogonadism : Current Concepts and Controversies of Pathogenesis, Diagnosis, and Treatment.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3955328/pdf/AJA-16-192.pdf
6. S.K. Yash, A.R. Omer, A.A. Mir, C.H. Tung. Variation in Practice Pattern of Male Hypogonadism : A Comparative Analysis of Primary Care, Urology, Endocrinology, and HIV Specialists.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5818126/pdf/10.1177_1557988317743152.pdf
7. B. Shalender, J.J Larry .Harrison’s Principles of Internal Medicine. Ed ke-19. New York: McGraw-Hills; 2015. Hal 2357-81.
8. S. Omeed, S. Janice. Hypogonadism. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK532933/
10. D. Sandeep, G. Husam, B. Manav, D. Paresh. Hypogonadotropic Hypogonadism in Men With Diabesity.https://care.diabetesjournals.org/content/diacare/41/7/1516.full.pdf
11. D. Piotr, K. Jarostaw, Z. Wojciech. Late-Onset Hypogonadism.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5509975/pdf/MR-16-30165.pdf
12. Z. Victoria, Y.H. Ming, C. Wendy, M. Abraham, S. Puneet, C. Donna, J. Hugh. Systematic Literature Review of the Epidemiology of Nongenetic Forms of Hypogonadism in Adult Males. 2014. http://downloads.hindawi.com/archive/2014/190347.pdf
13. A.D. Andrew, P.H. Franziska, H. Michael, E.G. Eglantine, P. Nelly. Transition in Endocrinology Hypogonadism in Adolescence. https://eje.bioscientifica.com/view/journals/eje/173/1/R15.xml

Etiologi Hipogonadisme
Diagnosis Hipogonadisme
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 03 April 2023, 12:33
Edukasi terapi hormonal pada pasien hipogonadisme
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo, DokterMohon pendapat dan diskusinya Dok terkait terapi hormonal pada pasien hipogonadisme, apa saja hal yang perlu diwaspadai oleh kita dokter umum...
dr. Intan Fajriani
Dibuat 17 Juni 2022, 15:12
Live Webinar Alomedika - Hipogonadisme : Lebih dari Sekadar Gejala Penuaan Pria. Minggu, 19 Juni 2022. Pukul : 10.00 - 11.30.
Oleh: dr. Intan Fajriani
0 Balasan
ALO, Dokter! Jangan lewatkan Live Webinar dengan topik, "Hipogonadisme: Lebih dari Sekadar Gejala Penuaan Pria."Narasumber : dr. Nugroho Setiawan MS, Sp. And...
dr. Nurul Falah
Dibalas 17 September 2021, 16:45
Tanda dan gejala hipogonadisme pada pria dan kapan harus mendapatkan terapi pengganti hormon - Andrologi Ask The Expert
Oleh: dr. Nurul Falah
2 Balasan
Alo Prof. Dr. dr. Wimpie Pangkahila, Sp.And-KSAAM, izin bertanya lagi Prof 🙏Tanda dan gejala apa saja yang dapat muncul pada pria yang mengalami...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.