Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Gastroparesis general_alomedika 2024-04-22T11:40:15+07:00 2024-04-22T11:40:15+07:00
Gastroparesis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Gastroparesis

Oleh :
dr. Audrey Amily
Share To Social Media:

Patofisiologi gastroparesis hingga saat ini masih belum diketahui. Kondisi ini diduga bersifat multifaktorial.

Pergerakan Lambung Normal

Kontraksi fundus dan antral, serta relaksasi dari pylorus di lambung dikoordinasikan oleh otot polos, nervus otonom, dan sel Cajal. Pergerakan lambung sendiri dipersarafi oleh nervus vagus, dimana nervus vagus tersebut juga mengatur kontraksi dari bagian antral lambung melalui neuron kolinergik dan relaksasi dari sfingter pylorus dengan neuron nitrogenik. Neuron ini akan dikontrol oleh sel interstisial, yaitu sel Cajal. Oleh karenanya, sel Cajal sering dianggap sebagai pacemaker lambung.

Sebagai pacemaker, sel Cajal mengatur kontraksi yang dimulai dari bagian proksimal lambung berjalan hingga ke bagian pylorus. Adanya abnormalitas dari pacemaker ini mengakibatkan terjadinya hipomotilitas dan disfungsi pylorus yang diduga mengakibatkan terjadinya gastroparesis.[1-3]

Gangguan pada Sel Cajal dan Gastroparesis

Motilitas lambung dipengaruhi oleh sel Cajal yang berinteraksi dengan nervus otonom di lambung ataupun pada usus. Nervus otonom ini akan memproduksi sinyal eksitatorik maupun inhibitorik. Sinyal eksitatorik dan inhibitorik yang diproduksi bertugas dalam meregulasikan kontraktilitas sel otot polos dalam proses pengosongan lambung. Asetilkolin dan substansi P menjadi stimulus yang menyebabkan terjadinya motilitas, sedangkan nitrit oksida menjadi substansi yang bersifat inhibitorik. Pada gastroparesis, didapati bahwa sel Cajal mengalami perubahan secara histopatologis, sehingga mengakibatkan koordinasi dari otot polos pada lambung tersebut menjadi terganggu.

Selain perubahan struktur dari sel Cajal, juga didapati bahwa jumlah dari sel Cajal juga  menurun ketika dilakukan biopsi pada pasien dengan gastroparesis.

Pada pasien yang memiliki riwayat penyakit, seperti diabetes mellitus, inflamasi sistemik yang terjadi diduga berdampak pada sel Cajal maupun nervus otonom pada lambung. Inflamasi ini diduga menyebabkan perubahan struktur maupun penurunan jumlah dari sel Cajal.[1,2,4] Pada gastroparesis diabetik juga terbukti didapatkan neuropati diabetik yang menyebabkan berkurangnya tonus nervus vagus.[3]

Referensi

1. Liu N, Abell T. Gastroparesis Updates on Pathogenesis and Management. Gut Liver. 2017; 11(5): 579-589
2. Satta P, Bellini M, Morelli O, Geri F, Lai M, et al. Gastroparesis: New insights into an old disease. World Journal of Gastroenterology. 2020; 26(19): 2333-2348
3. Bielefeldt K. Gastroparesis: concepts, controversies, and challenges. Scientifica (Cairo). 2012;2012:424802. doi: 10.6064/2012/424802. Epub 2012 Aug 8. PMID: 24278691; PMCID: PMC3820446.
4. Benjamin S, Kelly E, Brian L. Gastroparesis: A Review of Current Diagnosis and Treatment Options. Journal of Clinical Gastroenterology. 2015; 49(7): 550-558.

Pendahuluan Gastroparesis
Etiologi Gastroparesis

Artikel Terkait

  • Red Flag Dispepsia
    Red Flag Dispepsia
  • Efikasi dan Keamanan Obat-Obatan untuk Gastroparesis – Telaah Jurnal Alomedika
    Efikasi dan Keamanan Obat-Obatan untuk Gastroparesis – Telaah Jurnal Alomedika
Diskusi Terbaru
Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
Dibalas 2 jam yang lalu
Akun SEMPAT di RETAS
Oleh: Delvi Pardian, M.Psi, Psikolog
2 Balasan
Pemberitahuan:Hari ini akun saya sempat diretas dan memposting konten terkait contact center yang tidak jelas.Saya baru menyadarinya sekitar pukul 10 pagi,...
Anonymous
Dibalas 16 jam yang lalu
Kedua jempol kaki kebas
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Izin diskusi pasien dok, usia pria 29 tahun mengeluh kedua kaki kebas sejak sekitar 1 bulan. Tidak ada kesemutan, tidak ada nyeri menjalar, deformitas (-),...
Anonymous
Dibalas 19 jam yang lalu
Jumlah pasien konsultasi online
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokter mau tanya kpd sejawat freelance apakah juga merasa kalau jumlah pasien online akhir2 ini semakin berkurang?tidak seperti dulu  satu shift bisa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.