Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Gastroschisis general_alomedika 2023-07-04T09:18:42+07:00 2023-07-04T09:18:42+07:00
Gastroschisis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Gastroschisis

Oleh :
dr. Virly Isella
Share To Social Media:

Tujuan awal penatalaksanaan gastroschisis adalah stabilisasi hemodinamik dan mengembalikan usus ke cavum abdomen tanpa meningkatkan tekanan intraabdomen. Penatalaksanaan dibagi menjadi saat prenatal, perinatal, dan saat bayi lahir.

Bayi dengan diagnosis gastroschisis harus lahir di rumah sakit tersier yang memiliki fasilitas NICU dan bedah pediatrik. Resusitasi saat awal persalinan bertujuan untuk mencegah hilangnya cairan dan kondisi hipotermi akibat organ yang mengalami herniasi, selanjutnya adalah menutup defek dinding abdomen dengan tindakan operasi.[1,2,6,8]

Penatalaksanaan Prenatal

Saat gastroschisis sudah dapat teridentifikasi pada saat masa kehamilan, maka penatalaksanaan gastroschisis mencakup hal konseling prenatal kepada orang tua dan terapi terhadap janin. Beberapa pendekatan terapi telah diupayakan untuk memodifikasi lingkungan intrauterin, sehingga janin tetap berada dalam kondisi optimal, terutama saluran pencernaannya.

Beberapa pendekatan terapi yang dapat dilakukan adalah amnioinfusion, intraamniotic furosemide diuresis, dan amniotic fluid exchange. Terapi tersebut memberikan efek dilusi sehingga dapat menurunkan reaksi peradangan yang terjadi dan mengurangi efek oligohidramnion yang sering terjadi pada kasus gastroschisis. Akan tetapi, pilihan ini belum dijadikan standar terapi pada kasus gastroschisis.[6,8,16]

Penatalaksanaan Perinatal

Penatalaksanaan gastroschisis semasa perinatal mencakup tempat dan waktu persalinan dan cara persalinan yang akan digunakan.

Tempat Persalinan

Pada kasus gastroschisis yang sudah terdiagnosis pada masa prenatal harus menjalani persalinan di fasilitas kesehatan yang memiliki neonatal intensive care unit (NICU) dan bedah pediatrik. Akan tetapi, pada sebagian besar kasus yang tidak terdeteksi saat masa prenatal, maka fasilitas kesehatan harus memiliki modalitas transportasi yang memadai.[6,8]

Waktu Persalinan

Meskipun masih kontroversial, beberapa studi menyatakan bahwa waktu persalinan yang baik adalah 38 minggu. Persalinan yang lebih cepat berhubungan dengan peningkatan durasi birth timing on time to full enteral feeds (ENT), length of hospital stay (LOS), dan sepsis.

Konsensus saat ini menyatakan bahwa kesehatan janin menjadi prioritas utama dalam menentukan waktu persalinan, dibandingkan dengan pertimbangan mengenai kemungkinan cedera pada saluran pencernaan akibat terpapar oleh cairan amnion.[6,16,26,27]

Cara Persalinan

Pemilihan metode persalinan antara sectio caesarea atau pervaginam masih dalam perdebatan. Terdapat studi yang menyebutkan sectio caesarea nampaknya tidak memberikan manfaat lebih baik untuk bayi maupun ibu, sehingga rute persalinan tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan indikasi obstetri.[2,6,8]

Penatalaksanaan Neonatus

Tata laksana ditujukan pada pencegahan hilangnya cairan dan regulasi suhu, karena bayi berisiko tinggi mengalami hipotermi dan kehilangan cairan akibat tereksposnya organ viseral. Setelah resusitasi awal dan penempatan bayi pada lingkungan dengan suhu netral, berikut merupakan beberapa penatalaksanaan yang dapat dilakukan:

  • Penilaian terhadap organ yang mengalami herniasi. Bila terdapat iskemia atau infark, dibutuhkan segera tindakan operasi untuk memperlebar defek abdomen
  • Bila tidak terdapat tanda iskemia atau infark, bagian organ abdomen yang terekspos segera ditutup dengan silastic bowel bag untuk membatasi penguapan (evaporasi) dan heat loss dari organ viscera yang terlibat pada gastroschisis, sehingga mencegah kehilangan cairan dan hipotermia
  • Pemberian segera cairan intravena dengan cairan isotonik, seperti normal saline atau ringer laktat, sebanyak 120–150 mL/kgBB/hari untuk mengganti cairan yang hilang, selama mukosa usus masih terekspos
  • Manipulasi minimal terhadap organ yang terekspos untuk mencegah gangguan aliran darah
  • Pemasangan nasogastric tube (NGT) atau orogastric tube (OGT) untuk dekompresi Iambung dan saluran pencernaan

  • Pemberian antibiotik profilaksis tanpa bukti kultur yang memadai tidak direkomendasikan
  • Bayi diposisikan right side down untuk menurunkan tegangan, mencegah kinking pada pembuluh darah mesenterika, dan memaksimalkan aliran darah ke usus[1,2,6,8]

Early Enteral Feeding

Pemberian early enteral feeding dapat memperbaiki outcome dengan mempersingkat waktu rawat inap, durasi pemberian nutrisi parenteral total, dan komplikasi infeksi. Pemberian nutrisi enteral dini ini dapat menstimulasi maturasi sel mukosa usus, aktivasi enzimatik, dan pembaruan vili usus.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Lemoine et al, menemukan bahwa inisiasi pemberian nutrisi enteral dini pada bayi gastroschisis dapat menurunkan insidens sepsis dan lama perawatan di rumah sakit.[17]

Tidak banyak penelitian yang menjelaskan mengenai kapan waktu yang tepat dalam pemberian nutrisi enteral dini. Pada studi retrospektif oleh Aljahdali et al, didapatkan bahwa pemberian nutrisi enteral dini memberikan manfaat paling baik bila diberikan pada saat 8–14 hari pasca operasi.

Manfaat yang diperoleh antara lain durasi yang lebih singkat pemberian nutrisi parenteral dan lama perawatan di rumah sakit, serta komplikasi infeksi yang lebih rendah dibandingkan pada kelompok yang mendapatkan nutrisi enteral dini saat >14 hari pasca operasi.[18]

Operasi

Tujuan utama operasi gastroschisis adalah untuk menutup defek abdomen tanpa gangguan respirasi, gangguan hemodinamik, serta kerusakan struktur maupun fungsi pada saluran pencernaan. Metode operasi pada gastroschisis antara lain primary reduction atau staged reduction.

Primary Reduction:

Primary reduction dipilih bila organ yang mengalami herniasi dapat ditempatkan kembali ke dalam cavum abdomen dengan aman, tanpa menyebabkan peningkatan berlebih tekanan intraabdomen. Reduksi organ ini dapat dilakukan secara bedside di ruang NICU, atau di ruang operasi.[15,19]

Penutupan langsung fascia dengan menggunakan teknik jahit perlu dilakukan di ruang operasi, sedangkan penundaan penutupan fascia dengan teknik sutureless, dapat dilakukan di NICU.

Pada saat prosedur primary reduction, diperlukan pemantauan ketat terhadap tekanan intragastrik dan kandung kemih bayi, untuk memastikan bahwa penutupan defek tidak menyebabkan sindrom kompartemen abdomen.[15,19]

Staged Reduction:

Metode staged reduction diawali dengan pemasangan silo untuk menutup gastroschisis, sambil menunggu reduksi usus yang mengalami herniasi baru kemudian dilakukan operasi penutupan dinding abdomen. Silo dapat terbuat dari silastik yang dijahit secara sirkumferensial pada tepi fascia defek gastroschisis, atau dapat menggunakan ring yang dimasukkan ke dalam abdomen.

Saat silo sudah terpasang, usus yang mengalami herniasi secara bertahap tereduksi dan masuk ke dalam cavum abdomen selama beberapa hari akibat gaya gravitasi atau tekanan eksternal. Selanjutnya, penutupan fascia dilakukan setelah hampir seluruh organ tereduksi ke dalam kavitas abdomen. Pada prosedur ini juga perlu dipantau tekanan intraabdomen.[15,19]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Gleason C.A, Juul S.E. Avery’s Diseases of the Newborn 10th ed. Elseiver. 2018.
2. Slater, Bethany J., and Ashwin Pimpalwar. Abdominal Wall Defects. NeoReviews, vol. 21, no. 6, 2020, https://doi.org/10.1542/neo.21-6-e383
6. Chabra S. Management of Gastroschisis–Prenatal, Perinatal and Neonatal. American Academy of Pediatrics. NeoReviews.2006:7(8).
8. Campbell, K. H., & Copel, J. A., Gastroschisis. Obstetric Imaging: Fetal Diagnosis and Care. 2018
15. Klein MD. Congenital Defects of the Abdominal Wall-Chapter 75. Pediatric Surgery. 2012:973 – 984.
16. Lepigeon K, Mieghem TV, Maurer SV, Gianonni E, Baud D. Gastroschisis? What should be told to parents?. Prenatal Diagnosis. 2014;34(4):316 – 326
17. Lemoine J. The Effects of Early Enteral Feedings in Patients with Gastroschisis. Journal of Obstetrics, Gynecologic & Neonatal Nursing. 2016; 45: S42 – S44.
18. Aljahdali A, Mohajerani N, Skarsgard E.D, Effect of timing of enteral feeding on outcome in gastroschisis. Journal of Pediatric Surgery. 2013;48(5):971 – 976
19. Petrosyan M, Sandler AD. Closure Methods in Gastroschisis. Seminars in Pediatric Surgery. 2018
26. Harper LM, Goetzinger KR, Biggio JR, Macones GA. Timing of elective delivery in gastroschisis: a decision and cost-effectiveness analysis. Ultrasound Obstet Gynecol. 2015 Aug;46(2):227-32. doi: 10.1002/uog.14721. Epub 2015 Jun 24. PMID: 25377308; PMCID: PMC4861040.
27. Carnaghan H, Baud D, Lapidus-Krol E, Ryan G, Shah PS, Pierro A, Eaton S. Effect of gestational age at birth on neonatal outcomes in gastroschisis. J Pediatr Surg. 2016 May;51(5):734-8. doi: 10.1016/j.jpedsurg.2016.02.013. Epub 2016 Feb 11. PMID: 26932253; PMCID: PMC4918692.

Diagnosis Gastroschisis
Prognosis Gastroschisis

Artikel Terkait

  • Persalinan Pervaginam Aman untuk Fetus dengan Gastroschisis
    Persalinan Pervaginam Aman untuk Fetus dengan Gastroschisis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Antibiotik selulitis sudah 10 hari namun belum sembuh pada pasien DM, perlukah dilanjutkan?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, ingin mendiskusikan pasien saya, lansia dengan keluhan luka di tungkai bawah kananLuka awalnya tanggal 18 karena jatuh, kemudian tgl 24 mengeluh...
Anonymous
Dibalas 1 jam yang lalu
Diagnosis yang tepat untuk lemah separuh badan
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, saya dapat pasien masuk IGD datang dengan keluhan anggota gerak sisi kanan tidak bisa digerakkan tiba2 sejak 1 hari SMRS. awalnya pasien...
Anonymous
Dibalas 13 jam yang lalu
Bisakah menegakkan pneumonia pada bayi <1 tahun tanpa demam dan batuk?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Saya dokter klinik, memiliki pasien bayi 21 hari dengan RR 61x/menit dan tarikan dinding dada. Riwayat sedang pilek. Demam, batuk disangkal oleh...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.