Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Granuloma Umbilikal general_alomedika 2023-10-09T14:14:58+07:00 2023-10-09T14:14:58+07:00
Granuloma Umbilikal
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Granuloma Umbilikal

Oleh :
dr. Pepi Nurapipah
Share To Social Media:

Diagnosis granuloma umbilikal dapat dilakukan secara klinis dengan menemukan gambaran jaringan granulasi berlebihan di basal umbilikus setelah pemisahan tali pusat pada neonatus. Pemeriksaan penunjang dilakukan jika terdapat kecurigaan terhadap diagnosis banding lain seperti polip.

Setelah pemisahan tali pusat, jaringan granulasi dapat ditemukan di dasarnya sebagai massa kecil. Jaringan ini biasanya berwarna merah muda, lunak, lembab, terdiri dari fibroblas dan kapiler, dengan diameter 1 sampai 10 mm. Gambaran klinis lainnya adalah adanya drainase serosa atau darah yang persisten di sekitar umbilikus.[1,6]

Anamnesis

Pada anamnesis, gejala yang paling banyak dikeluhkan adalah adanya cairan yang keluar dari umbilikus dan adanya benjolan kecil pada umbilikus neonatus. Gejala muncul setelah tali pusat terpisah dari umbilikus.

Jika ukuran granuloma cukup besar, massa akan terlihat tanpa perlu melakukan penekanan pada area di sekitar umbilikus. Benjolan umumnya muncul pada minggu-minggu pertama setelah kelahiran dan dapat bertahan hingga >2 bulan. Benjolan pada granuloma umbilikal tidak menyebabkan nyeri atau iritasi apabila tidak mengalami infeksi sekunder.

Sementara itu, cairan yang keluar dari umbilikus dapat berwarna kemerahan atau kekuningan. Cairan tidak berbau, serta bukan urine ataupun feses.[1,2,6]

Pemeriksaan Fisik

Dari pemeriksaan fisik, granuloma umbilikal terlihat sebagai benjolan dengan ukuran 1-10 mm, lunak, tidak nyeri, berwarna pucat, dan muncul dari dasar umbilikus. Benjolan bisa berbentuk kantung, akar, atau seperti jari, dan mudah berdarah saat tersentuh. Kulit di sekitarnya normal.

Granuloma dapat dikenali dengan mudah melalui inspeksi atau menggunakan dermoskop. Apabila ukuran lesi kecil, terkadang diperlukan penekanan ringan di area sekitar umbilikus atau menggunakan bantuan pinset bedah.

Cairan yang keluar dari granuloma umbilikal dapat berupa cairan bening, eksudat, atau cairan kehijauan. Dibutuhkan pemeriksaan tambahan untuk menentukan cairan tersebut bukan berasal dari saluran pencernaan ataupun saluran kemih.[1,2,6]

Diagnosis Banding

Granuloma umbilikal pada bayi dan anak-anak harus dibedakan dengan benjolan lain. Pada neonatus, granuloma umbilikal perlu dibedakan dengan omfalitis, kelainan kongenital seperti anomali duktus vitelin, atau tumor jaringan lunak seperti kista dermoid dan polip umbilikal.[2,6]

Omfalitis

Omfalitis juga menyebabkan benjolan umbilikus seperti pada granuloma umbilikal. Pada omfalitis, sekret yang keluar bersifat purulen dan terdapat eritema di sekitar umbilikus. Bayi juga mengalami gejala infeksi seperti letargi, gangguan menyusu, dan demam.[2,7]

Polip Umbilikal

Polip umbilikal ditandai dengan benjolan padat, berwarna merah, tidak nyeri, memiliki sekret seperti darah, dan dapat disertai adanya urine atau feses. Polip berbeda dengan granuloma karena tidak akan berespon terhadap tindakan kauterisasi kimia perak nitrat.

Pemeriksaan USG dan histopatologi dapat membantu membedakan polip umbilikal dari granuloma umbilikal. Dari gambaran USG, polip umbilikal menunjukkan lesi dengan dinding ekogenik yang tebal, deep-seated, dan disertai nodul hipovaskular.[1,6–8]

Anomali Urachal

Secara normal, urachal akan menghilang pada usia kehamilan 5 bulan dan menjadi ligamen umbilikus. Kelainan pada proses ini akan menyebabkan anomali urachal. Gejala yang muncul adalah sekret berwarna bening, diikuti dengan adanya benjolan, kadang disertai nyeri, dan umbilikus nampak tertarik ke dalam saat bayi berkemih.[6,7]

Anomali Duktus Vitelin

Polip kecil atau kista yang berasal dari kelainan duktus vitelin dapat menyerupai granuloma. Keluhan yang muncul adalah terdapat sedikit sekret dari umbilikus. Pemeriksaan USG dapat membantu membedakan kelainan duktus vitelin dengan granuloma umbilikal lewat adanya.[6]

Kista Umbilikal

Kista umbilikal merupakan benjolan kistik yang tidak bergejala. Dalam kasus yang jarang, kista dapat disertai dengan obstruksi usus atau infeksi. Kista terbentuk akibat adanya gangguan pada duktus omfalomesenterik (OMD). Sekret yang keluar bersifat feculent. Kista dapat dibedakan dari granuloma melalui pemeriksaan USG.[1]

Pemeriksaan Penunjang

Kebanyakan kasus granuloma umbilikal dapat dengan mudah diidentifikasi melalui pemeriksaan fisik dan anamnesis. Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding. Pemeriksaan penunjang dapat mencakup USG dan biopsi eksisi.

USG

USG adalah teknik pencitraan yang digunakan untuk evaluasi awal lesi umbilikus. USG tersedia secara luas, tidak memerlukan sedasi, tidak memaparkan anak terhadap radiasi, dan memberikan gambaran pencitraan cukup baik, terutama untuk lesi jaringan lunak superfisial.

USG dapat membantu membedakan polip dengan granuloma umbilikal. Polip akan tampak sebagai nodul hipovaskular yang dalam dengan pembentukan kista, dikelilingi oleh dinding ekogenik yang tebal. Sementara itu, granuloma umbilikalis akan tampak sebagai nodul padat hipoekoik hipervaskular yang terletak superfisial.[8] USG juga dapat mengidentifikasi adanya anomali duktus vitelin dan kista umbilikal.[1,6]

Biopsi Eksisi

Biopsi eksisi merupakan pemeriksaan akurat yang dilakukan untuk menentukan jenis jaringan pada kelainan umbilikal. Walaupun manajemen granuloma umbilikal dapat dilakukan dengan tindakan konservatif, pemeriksaan histopatologi dapat menyingkirkan kelainan lain yang mirip, seperti anomali duktus vitelin ataupun polip, sehingga pendekatan terapi dapat lebih akurat.[2,6]

Referensi

1. Sandinirwan I, Pratama AA. Umbilical Granuloma: An Umbilical Problem Often Encountered In Outpatient Settings : A Review. International Journal of Medical Reviews and Case Reports. 2021. DOI:10.5455/IJMRCR.Umbilical-granuloma-review . https://www.ejmanager.com/fulltextpdf.php?mno=10373
2. Fahmy MAB. Umbilical Granuloma. Umbilicus and Umbilical Cord, 2018. 133-143. doi:10.1007/978-3-319-62383-2_27
6. Karaguzel G, Aldemir H. Umbilical Granuloma: Modern Understanding of Etiopathogenesis, Diagnosis, and Management. J Pediatr Neonatal Care, 2016. 4(3): 00136. DOI: 10.15406/jpnc.2016.04.00136
7. Muniraman H, Sardesai T, Sardesai S. Disorders of the Umbilical Cord. Pediatrics in Review, 2018. 39(7): 332–341. doi:10.1542/pir.2017-0202

Epidemiologi Granuloma Umbilikal
Penatalaksanaan Granuloma Umbilikal
Diskusi Terkait
dr.Rahayu Mentari
Dibalas 08 Mei 2025, 17:01
Benjolan di pusat tanggal, bagaimana tatalaksananya?
Oleh: dr.Rahayu Mentari
2 Balasan
Alo Dokter, Ank usia 16 bulan.. benjolan d pusat terjadi setelah 2 bulan tali pusar tanggal.. tdk demam, dan tidak berbau.. mohon diskusi nya dok, tuk...
Anonymous
Dibalas 24 September 2024, 08:28
Bayi 2 bulan dengan pusar kemerahan, apakah granuloma umbilikalis?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin diskusi dok,Sy dapat pasien usia 2 bulan, dgn keluhan pusar kemerahan, namun ibu baru menyadarinya hari ini. Demam tdk ada, anak aktif dan tdk rewel....
Anonymous
Dibalas 19 Mei 2024, 09:52
Pusar keunguan dan ada cairan kekuningan pada bayi baru lahir
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter izin berdiskusi,bayi laki laki berusia 8 hari, mengalami puput tali pusar, setelah puput, pusar terlihat adanya cairan kekuningan pada pusar, ibu...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.