Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Halitosis general_alomedika 2023-06-13T08:06:07+07:00 2023-06-13T08:06:07+07:00
Halitosis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Halitosis

Oleh :
drg. Muhammad Garry Syahrizal Hanafi
Share To Social Media:

Penatalaksanaan halitosis secara umum adalah menggunakan cara mekanis atau kimia untuk mengurangi jumlah bakteri penyebab halitosis yang ada di dalam rongga mulut. Penatalaksanaan halitosis dilakukan setelah mengetahui etiologi secara pasti dari halitosis, yaitu faktor oral maupun ekstraoral.[6,9]

Selain dengan cara mekanis atau kimia, penatalaksanaan halitosis juga dapat dilakukan dengan photodynamic therapy (PDT).

Perubahan Perilaku

Cara-cara lain pernah dilaporkan seperti perubahan pola diet dan penggunaan permen karet. Namun, dari hasil-hasil penelitian, tidak ditemukan adanya signifikansi penurunan gejala halitosis setelah diterapi dengan cara-cara di atas.[14,15]

Selain itu, jika pasien juga memiliki kebiasaan buruk merokok, konsumsi alkohol, dan penggunaan tembakau (menyirih), maka disarankan untuk menghentikan kebiasaan tersebut agar halitosis dapat hilang dengan sempurna.[12]

Obat Kumur

Penggunaan obat kumur merupakan cara produk kimia mengurangi jumlah bakteri penyebab halitosis. Hal ini karena obat kumur mengandung berbagai macam agen antibakteri seperti cetylpyridinum chloride, chlorhexidine, zinc gluconate, zinc chloride, hydrogen peroxide, zinc lactate, amine fluorides, hinokitiol, chlorine dioxide, stannous fluoride dan minyak esensial.[6,14]

Tata Laksana Mekanis

Cara mekanis untuk mengurangi intensitas halitosis adalah dengan menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi mengandung fluor, membersihkan lidah dengan tongue scrapers atau tongue brushes, dan penggunaan dental floss pada sela-sela gigi untuk menghilangkan sisa-sisa makanan yang terselip.[9,15]

Cara mekanis juga dapat dilakukan oleh dokter gigi, contohnya adalah dengan melakukan scaling, root planing, brushing dengan pumice, pembersihan gigi tiruan jika pasien adalah pemakai gigi tiruan, serta perawatan pada karies profunda dan nekrosis atau gangrene pulpa.[6,15]

Halitosis Akibat Xerostomia dan Penyakit Lain

Selanjutnya, pada pasien halitosis yang disebabkan karena kondisi xerostomia, pastikan terlebih dahulu penyebab xerostomia. Apakah xerostomia tersebut disebabkan oleh gangguan fungsi kelenjar ludah, gangguan psikogenik, atau ada penyakit sistemik lain yang mendasarinya. Perlu dilakukan perawatan untuk menghilangkan penyebab xerostomia. Bersamaan dengan perawatan tersebut, dapat diberikan saliva artifisial agar xerostomia pasien tidak semakin parah.[9,14]

Jika ditemukan adanya penyakit sistemik lain, maka penting bagi dokter gigi untuk melakukan perawatan kolaboratif bersama dengan internist, agar tingkat kesembuhan halitosis pasien meningkat.[6,9]

 

 

Penulisan pertama oleh: drg. Fiesta Ellyzha Eka Hendraputri

Referensi

6. Bawazir OA. Risk Factors, Diagnosis, and Management of Halitosis in Children: A Comprehensive Review. J Contemp Dent Pract. 2021 Aug 1;22(8):959-963. PMID: 34753852.
9. Dobler D, Runkel F, Schmidts T. Effect of essential oils on oral halitosis treatment: a review. Eur J Oral Sci. 2020 Dec;128(6):476-486. doi: 10.1111/eos.12745. Epub 2020 Nov 17. PMID: 33200432.
12. Silva MF, Cademartori MG, Leite FRM, López R, Demarco FF, Nascimento GG. Is periodontitis associated with halitosis? A systematic review and meta-regression analysis. J Clin Periodontol. 2017 Oct;44(10):1003-1009. doi: 10.1111/jcpe.12786. Epub 2017 Aug 25. PMID: 28749582.
14. Mogilnicka I, Bogucki P, Ufnal M. Microbiota and Malodor-Etiology and Management. Int J Mol Sci. 2020 Apr 20;21(8):2886. doi: 10.3390/ijms21082886. PMID: 32326126; PMCID: PMC7215946.
15. de Jong TMH, Laine ML. Preventieve tandheelkunde 7. Halitose de mond uit helpen [Preventive dentistry 7. Getting rid of halitosis]. Ned Tijdschr Tandheelkd. 2017 Jul;124(7-8):365-368. Dutch. doi: 10.5177/ntvt.2017.07/08.16239. PMID: 28718462.

Diagnosis Halitosis
Prognosis Halitosis

Artikel Terkait

  • Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
    Menyikat Gigi – Sebelum atau Sesudah Makan?
  • Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
    Efikasi Photodynamic Therapy (PDT) dalam Terapi Halitosis
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 02 September 2023, 17:31
Mnemonic #30 : Penyebab Halitosis (Bau Mulut)
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
M - Makanan yang TersangkutU - Untreated Karies GigiL - Lesi Gusi atau PeriodontitisU - Ulserasi pada area MulutT - Terbiasa Merokok, Konsumsi Alkohol atau...
dr.Roshni Manwani
Dibalas 08 Juli 2021, 11:42
Pasien dengan bau mulut berkepanjangan apakah penyebabnya - THT Ask the Expert
Oleh: dr.Roshni Manwani
1 Balasan
Alo dr Rano, Bagaimana treatment terhadap pasien yang sering complain bau mulut yang tidak kunjung hilang dengan menjaga hygiene yang baik? Dan juga apa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.