Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Nekrosis Tubular Akut general_alomedika 2024-06-11T15:18:50+07:00 2024-06-11T15:18:50+07:00
Nekrosis Tubular Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Nekrosis Tubular Akut

Oleh :
dr. Michael Susanto
Share To Social Media:

Diagnosis utama nekrosis tubular akut dapat disesuaikan dengan diagnosis gagal ginjal  akut berdasarkan kriteria Kidney Disease, Improving Global Outcomes (KDIGO), Risk, Injury, Failure, Loss of kidney function, dan End-stage renal disease (RIFLE), ataupun the Acute Kidney Injury Network (AKIN), namun juga diperlukan anamnesis serta pemeriksaan fisik yang baik untuk membedakan dengan penyebab gagal ginjal akut lainnya.

Anamnesis Keluhan Umum

Pasien dengan nekrosis tubular akut akan memiliki anamnesis yang mengarah kepada diagnosis gagal ginjal akut. Pasien nekrosis tubular akut sering kali memiliki penyakit-penyakit lainnya yang dapat berhubungan dalam menyebabkan nekrosis tubular akut tersebut. Pada kasus yang ringan dan moderat, pasien dapat asimtomatik dan hanya teridentifikasi pada pemeriksaan laboratorium. Pada kasus yang berat, pasien dapat datang dengan keluhan lemas, gelisah, bingung, mual, muntah, serta naik berat badan dan edema. Pasien juga dapat datang dengan oliguria (output urin <400 mL per hari), anuria (output urin <100 mL per hari), atau volume urin yang normal.[3]

Membedakan Nekrosis Tubular Akut Iskemik dan Nefrotoksik

Membedakan etiologi nekrosis tubular akut merupakan salah satu aspek diagnosis yang penting.

Gagal ginjal akut iskemik dapat digolongkan dalam spektrum azotemia prerenal yang adalah penurunan glomerular filtration rate (GFR) karena penurunan perfusi ginjal tanpa kerusakan jaringan. Oleh karena hal tersebut, penyebab dan faktor risiko untuk nekrosis tubular akut iskemik adalah sama seperti azotemia prerenal. Pada anamnesis nekrosis tubular akut iskemik, dapat ditemukan status hipovolemia, penurunan output jantung, serta vasodilatasi sistemik.[3,10]

Nekrosis tubular akut nefrotoksik dapat disebabkan oleh toksin endogen maupun eksogen. Pada pasien yang dicurigai nekrosis tubular akut nefrotoksik, riwayat toksin perlu dicari dalam anamnesis. Toksin eksogen yang sering kali dapat menyebabkan nekrosis tubular akut nefrotoksik termasuk antibiotik aminoglikosida, amfoterisin B, serta penggunaan kontras radiografi yang dapat menyebabkan nefropati terinduksi kontras (contrast-induced nephropathy / CIN). Toksin eksogen lainnya yang dapat menyebabkan nekrosis tubular akut termasuk tacrolimus, antibiotik golongan sulfa, acyclovir, dan bermacam obat-obatan kemoterapi.[3]

Faktor risiko untuk terjadinya nekrosis tubular akut nefrotoksik juga dapat dicari termasuk riwayat penyakit ginjal atau liver, usia lanjut, serum kreatinin baseline yang meningkat, diabetes, serta gagal jantung.[3]

Toksin endogen yang dapat menyebabkan gagal ginjal termasuk rabdomiolisis dan mioglobinuria yang disebabkan oleh pemberian statin, hemolisis dan hemoglobinuria, serta nefropati akut terinduksi kristal (acute crystal-induced nephropathy). Terbentuknya kristal di ginjal sehingga terjadi nekrosis tubular akut dapat disebabkan oleh kasus-kasus kanker dan multiple myeloma.[3,10]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik, pasien nekrosis tubular bisa tidak menunjukkan kelainan apa-apa. Abnormalitas dapat ditemukan sesuai pada penyakit komorbid yang dideritanya serta tingkat keparahan nekrosis tubular akut tersebut, terutama pada fase maintenance.[1,3]

Pada kasus nekrosis tubular akut yang berat, pasien dapat ditemukan dengan ensefalopati uremikum (penurunan kesadaran, asterixis, dan keluhan neurologis lainnya) dan anemia.[1]

Tanda yang ditemukan pada pasien dapat mengarahkan kepada hipovolemia (JVP rendah, penurunan turgor kulit, takikardia). Distensi abdomen dapat mengarah kepada hipertensi intraabdomen dan sindroma kompartemen. Nyeri otot dapat mengarah kepada rhabdomyolysis.[11]

Diagnosis Banding

Dengan pemeriksaan penunjang yang lengkap dan sesuai, diagnosis nekrosis tubular akut dapat ditegakkan dengan panduan KDIGO dan RIFLE. Walau demikian, diagnosis gagal ginjal akut yang spesifik mengarah pada nekrosis tubular akut cukup sulit untuk dipastikan. Nekrosis tubular akut juga perlu dibedakan secara khusus dengan azotemia prerenal karena terapinya berbeda. Pada azotemia, pasien akan mengalami perbaikan dengan terapi cairan, sedangkan pada nekrosis tubular akut, pasien dapat mendapatkan kelebihan cairan sehingga terjadi komplikasi yang berlanjut.

Diagnosis banding nekrosis tubular akut adalah sebagai berikut:

  • Penyebab gagal ginjal akut prerenal ataupun postrenal, terutama azotemia.

  • Penyebab gagal ginjal akut renal:

    • Glomerulonefritis akut
    • Nefritis tubulointerstitial

  • Penyakit ginjal kronis[3,4,12,13]

Pemeriksaan Penunjang

Oleh karena nekrosis tubular akut dapat menyebabkan gagal ginjal akut, pemeriksaan penunjang nekrosis tubular akut serupa dengan pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada gagal ginjal akut. Berdasarkan kriteria Kidney Disease, Improving Global Outcomes (KDIGO), gagal ginjal akut dapat terdiagnosa melalui salah satu dari kriteria berikut:

  • Kenaikan serum kreatinin >3 mg/dL dalam 48 jam; atau
  • Kenaikan serum kreatinin >5 kali dari baseline, yang diketahui atau diasumsikan sudah terjadi dalam periode 7 hari; atau
  • Volume urin <0.5 mL/kg/hari selama 6 jam. [4]

Stage Serum Kreatinin Output Urin
1

1.5-1.9 kali dari baselineATAU

Kenaikan > 0.3 mg/dL

<0.5 mL/kg/jam selama 6-12 jam
2 2.0-2.9 kali dari baseline

<0.5 mL/kg/jam selama > 12 jam
3

3.0 kali dari baselineATAU

Kenaikan serum kreatinin > 4.0 mg/dL

ATAU

Mulainya terapi pengganti ginjal (renal replacement therapy)

ATAU

Pada pasien <18 tahun, penurunan eGFR hingga <35 mL/menit per 1.73m2

<0.3 mL/kg/jam selama > 24 jamATAU

Anuria selama > 12 jam

Tabel 1. Staging AKI KDIGO. Sumber: karya pribadi dr. Michael Susanto, 2017.

Selain staging berdasarkan KDIGO, penilaian gagal ginjal akut juga dapat dilakukan berdasarkan kriteria Risk, Injury, Failure, Loss of kidney function, and End-stage renal disease (RIFLE) dan the Acute Kidney Injury Network (AKIN). Ketiga kriteria AKI dari KDIGO, RIFLE dan AKIN dapat digunakan dalam menegakkan diagnosis.[12]

Stage Serum Kreatinin/ GFR Output Urin
Risk

Kreatinin meningkat  x1.5ATAU

GFR menurun >25%

<0.5 mL/kg/jam selama 6 jam
Injury

Kreatinin meningkat x2ATAU

GFR menurun >50%

<0.5 mL/kg/jam selama 12 jam
Failure

Kreatinin meningkat x3ATAU

GFR menurun >75%

ATAU

Kreatinin > 4mg/dL (dengan peningkatan akut > 0.5 mg/dL)

<0.3 mL/kg/jam selama 24 jamATAU

Anuria selama 12 jam

Loss of kidney function

Acute renal failure persisten =Hilangnya fungsi ginjal >4 minggu

End-stage kidney disease Hilangnya fungsi ginjal >3 bulan

Tabel 2. Staging AKI RIFLE. Sumber: karya pribadi dr. Michael Susanto, 2017.

Stage Serum Kreatinin/ GFR Output Urin
1

Meningkat x1.5ATAU

>0.3 mg/dL

<0.5 ml/kg/jam selama 6 jam
2 Meningkat x2 <0.5 ml/kg/jam selama 12 jam
3

Meningkat x3ATAU

>4 mg/dL (dengan kenaikan akut >0.5 mg/dL)

<0.3 ml/kg/jam selama 24 jamATAU

Anuria selama 12 jam

Tabel 3. Staging AKI AKIN. Sumber: karya pribadi dr. Michael Susanto, 2017.

Selain pemeriksaan kreatinin dan penghitungan urin, pemeriksaan penunjang lainnya yang dapat digunakan termasuk:

  • Pemeriksaan darah lengkap: dapat menunjukkan anemia dan kelainan trombosit
  • Elektrolit dan analisa gas darah: dapat terjadi kelainan elektrolit dan asidosis metabolik pada pasien
  • Urinalisis
  • Ultrasonografi ginjal bila terindikasi[11]

Referensi

1. Rahman M, Shad F, Smith M. Acute Kidney Injury: A Guide to Diagnosis and Management. American Academy of Family Physicians [Internet]. 2012 [cited 10 December 2017];86(7):631-639. Available from: http://www.aafp.org/afp/2012/1001/p631.html
3. Shah N, Agraharkar M, Kelly B, Lerma E. Acute Tubular Necrosis [Internet]. Medscape. 2017 [cited 10 December 2017]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/238064-overview
4. KDIGO. KDIGO Clinical Practice Guideline for Acute Kidney Injury. Kidney International Supplements [Internet]. 2012 [cited 10 December 2017];2(1). Available from: http://www.kdigo.org/clinical_practice_guidelines/pdf/KDIGO%20AKI%20Guideline.pdf
10. Basile DP, Anderson MD, Sutton TA. Pathophysiology of Acute Kidney Injury. Comprehensive Physiology [Internet]. 2012Apr [cited 2017Dec10];2(2):1303–53. Available from: http://www.comprehensivephysiology.com/WileyCDA/CompPhysArticle/refId-c110041.html
11. Workeneh BT, Agraharkar M, Gupta R. Acute Kidney Injury [Internet]. Medscape. Medscape; 2017 [cited 2017Dec10]. Available from: https://emedicine.medscape.com/article/243492-overview
12. Lopes JA, Jorge S. The RIFLE and AKIN classifications for acute kidney injury: a critical and comprehensive review. Clinical Kidney Journal [Internet]. 6(1):8–14. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5094385/
13. McMillan JI. Acute Kidney Injury (AKI) [Internet]. MSD Manual. MSD Manual; 2016 [cited 2017Dec10]. Available from: http://www.msdmanuals.com/professional/genitourinary-disorders/acute-kidney-injury/acute-kidney-injury-aki

Epidemiologi Nekrosis Tubular Akut
Penatalaksanaan Nekrosis Tubular...

Artikel Terkait

  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
    Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
  • Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
    Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
  • Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
    Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
  • Asam Amino Intravena untuk Gagal Ginjal Akut – Telaah Jurnal Alomedika
    Asam Amino Intravena untuk Gagal Ginjal Akut – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 14:36
Kembung dan anuria pada pasien perempuan 67 tahun, sulit BAB sejak 3 hari lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hallo dok , selamat siang, izin tanya dokNy.S , Usia 67 thnS/Pasien datang dengan keluhan nyeri perut disertai mual dan muntah 4 kali sejak 1 hari lalu,...
Anonymous
Dibalas 12 Mei 2023, 09:04
Cara membedakan AKI dan CKD saat pasien pertama kali datang ke IGD
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Bagaimana cara membedakan aki dan ckd saat pasien pertama kali datang ke igd, dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang ?
Anonymous
Dibalas 15 November 2021, 08:21
Pilihan Analgetik Pasien Gagal Ginjal Akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah pemberian ketorolac im 30mg aman diberikan untuk pasien gejala gagal ginjal akut ? drugs of choise analgetik untuk gagal ginjal akut atau ckd apa dok?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.