Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Oliguria general_alomedika 2024-01-03T10:28:13+07:00 2024-01-03T10:28:13+07:00
Oliguria
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Oliguria

Oleh :
dr. Steven Johanes Adrian
Share To Social Media:

Diagnosis oliguria dapat ditegakkan jika produksi urine < 0,5 ml/kg/jam selama 6 jam. Setelah mendiagnosis adanya oliguria, langkah yang perlu dilakukan adalah melakukan investigasi lebih lanjut mengenai kemungkinan penyebab oliguria dan melakukan tata laksana.

Anamnesis

Gejala pasien oliguria adalah kurangnya produksi urine. Anamnesis perlu difokuskan untuk mencari kemungkinan penyebabnya. Tanyakan riwayat penyakit dahulu, misalnya riwayat hipertensi, diabetes mellitus, dan penyakit autoimun. Tanyakan juga riwayat penyakit keluarga dan obat yang sedang digunakan. Berbagai obat bersifat nefrotoksik, misalnya saja antibiotik golongan aminoglikosida, kemoterapi, dan kontras intravena.

Pasien bisa mengeluhkan rasa ingin berkemih tetapi kencing tidak keluar atau tidak lancar. Hal ini mengindikasikan kemungkinan obstruksi. Selain itu, pasien juga bisa merasa sangat haus, namun keluaran urine sedikit. Ini mengindikasikan penurunan volume intravaskular misalnya akibat dehidrasi.[2,3,6]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien dengan oliguria dimulai dari tanda-tanda vital. Hipotensi yang disertai takikardia mengindikasikan adanya kondisi hipovolemia.

Pada kasus oliguria juga perlu dilakukan pemeriksaan untuk mencari manifestasi dari kemungkinan penyebab. Temuan pemeriksaan fisik misalnya distensi vesika urinaria pada kasus obstruksi, bagaimana status hidrasi pasien, serta ascites atau edema tungkai akibat gagal jantung.[2,3,6]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding oliguria dilakukan terhadap kemungkinan penyebabnya. Etiologi oliguria dapat dikelompokkan menjadi prerenal, renal, dan post renal.

Penyebab Prerenal

Pada oliguria akibat gangguan prerenal, hipovolemia perlu dipikirkan. Hipovolemia dapat terjadi akibat perdarahan, kekurangan asupan cairan, diuresis berlebihan, efusi pleura, ataupun luka bakar.

Gangguan kardiovaskular juga dapat menyebabkan oliguria, seperti emboli paru, tamponade jantung, gagal jantung kongestif, ataupun infark miokard. [3]

Penyebab Renal

Penyebab renal oliguria antara lain nekrosis tubular akut, progresi prerenal, toksin, dan zat nefrotoksik seperti penggunaan kontras pada pemeriksaan radiologi. Kondisi lain yang dapat menyebabkan gangguan renal adalah vaskulitis, glomerulonefritis, skleroderma, dan nefritis interstisial.[3]

Penyebab Post Renal

Obstruksi pada traktus urinarius dapat menyebabkan oliguria, terutama bila terjadi bilateral. Obstruksi traktus urinarius bawah dapat disebabkan oleh benign prostatic hyperplasia, tumor, atau batu ginjal.[3,7]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang pada kondisi oliguria diperlukan untuk membantu identifikasi penyakit yang mendasari. Pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal dapat mengidentifikasi insufisiensi ataupun gagal ginjal. Urinalisis dan pencitraan ginjal juga merupakan pemeriksaan yang perlu dilakukan.

Urinalisis

Pemeriksaan urinalisis dapat membantu menentukan penyebab oliguria..  Gravitasi spesifik urine > 1,02 mengindikasikan penyebab prerenal; jika nilainya < 1,01 maka kemungkinan penyebab renal.

Kadar natrium urine umumnya < 20 mmol/l pada penyebab prerenal dan > 40 mmol/l pada penyebab renal.

Ekskresi fraksional <1% mengindikasikan penyebab prerenal dan > 1% mengindikasikan penyebab renal.

Osmolalitas urine > 500 mengindikasikan penyebab prerenal dan < 350 mengindikasikan penyebab renal. Rasio osmolaritas urine-plasma > 1,5 mengindikasikan penyebab prerenal dan < 1,1 mengindikasikan penyebab renal.

Rasio blood urea nitrogen (BUN) dengan kreatinin yang melebihi 20:1 menunjukkan penyakit prerenal dan jika kurang dari 10:1 menunjukkan penyakit renal.[3]

Radiologi

USG ginjal dengan doppler dapat membantu evaluasi perfusi ginjal. Rontgen dan CT scan dapat mengidentifikasi adanya obstruksi yang merupakan etiologi post renal dari oliguria.[3]

Lainnya

Pemeriksaan laboratorium fungsi ginjal diperlukan dalam evaluasi oliguria. Pemeriksaan mencakup kadar kreatinin dan urea serum, kadar elektrolit, dan BUN.

Pemeriksaan lain akan tergantung dengan skenario klinis masing-masing pasien. Sebagai contoh, pada pasien yang dicurigai mengalami oliguria akibat penyakit autoimun, dapat dilakukan pemeriksaan antinuclear antibody (ANA).[2]

Referensi

2. Klein SJ, Lehner GF, Forni LG, Joannidis M. Oliguria in critically ill patients: a narrative review. J Nephrol. 2018 Dec 1;31(6):855–62.
3. Haider MZ, Aslam A. Oliguria. [Updated 2020 Aug 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK560738/
6. MSD Manuals. Oliguria. MSD Manual Professional Edition https://www.msdmanuals.com/professional/critical-care-medicine/approach-to-the-critically-ill-patient/oliguria
7. Tyagi A, Aeddula NR. Azotemia. [Updated 2020 Dec 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538145/

Epidemiologi Oliguria
Penatalaksanaan Oliguria

Artikel Terkait

  • Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
    Mengetahui dan Mengobati Keracunan Jengkol
  • Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
    Risiko Acute Kidney Injury Dan Hipotensi Pada Kombinasi Clarithromycin Dan CCB
  • Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
    Penggunaan Statin untuk Pencegahan Gagal Ginjal Akut Akibat Kontras
  • Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
    Keracunan Etilen Glikol dan Gagal Ginjal Akut
  • Asam Amino Intravena untuk Gagal Ginjal Akut – Telaah Jurnal Alomedika
    Asam Amino Intravena untuk Gagal Ginjal Akut – Telaah Jurnal Alomedika

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 01 Oktober 2024, 14:36
Kembung dan anuria pada pasien perempuan 67 tahun, sulit BAB sejak 3 hari lalu
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Hallo dok , selamat siang, izin tanya dokNy.S , Usia 67 thnS/Pasien datang dengan keluhan nyeri perut disertai mual dan muntah 4 kali sejak 1 hari lalu,...
Anonymous
Dibalas 12 Mei 2023, 09:04
Cara membedakan AKI dan CKD saat pasien pertama kali datang ke IGD
Oleh: Anonymous
7 Balasan
Bagaimana cara membedakan aki dan ckd saat pasien pertama kali datang ke igd, dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang ?
Anonymous
Dibalas 15 November 2021, 08:21
Pilihan Analgetik Pasien Gagal Ginjal Akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Apakah pemberian ketorolac im 30mg aman diberikan untuk pasien gejala gagal ginjal akut ? drugs of choise analgetik untuk gagal ginjal akut atau ckd apa dok?

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.