Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindroma Nefritik general_alomedika 2022-05-24T08:50:39+07:00 2022-05-24T08:50:39+07:00
Sindroma Nefritik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sindroma Nefritik

Oleh :
dr.Samuel Bungaran Partahi Saud Manalu
Share To Social Media:

Edukasi pasien dengan sindroma nefritik dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki gangguan fungsi ginjal, hipertensi dan proteinuria, dari diet dan aktivitas fisik, serta penjelasan pemberian kortikosteroid maupun imunosupresan yang bertujuan untuk mengontrol reaksi inflamasi. Kemungkinan dialisis pada keadaan gangguan ginjal yang mengancam nyawa juga perlu dijelaskan, terutama pada kelompok usia dewasa dengan sifat perjalanan penyakit yang kronik progresif.[27]

Promosi kesehatan pada pasien dengan sindroma nefritik dilakukan dengan menyampaikan kepada masyarakat, bahwa sindroma nefritik paling banyak terjadi sebagai komplikasi infeksi Streptococcus yang sampai saat ini belum ada vaksinnya, namun dapat dicegah penyebaran infeksinya dengan menutup mulut saat batuk dan bersin, mencuci tangan, dan mengurangi kontak dengan orang lain saat infeksi.[30]

Edukasi Pasien

Edukasi pasien dengan sindroma nefritik dilakukan dengan menjelaskan bahwa penyakit ini menyebabkan gangguan fungsi ginjal yang pada anak bersifat self-limitting dan pada orang dewasa dapat menjadi kronik progresif, sehingga kemungkinan dilakukan dialysis juga perlu dijelaskan. Etiologi tersering adalah glomerulonefritis akut pasca Streptococcus (GNAPS), dimana pada anak sifatnya self-limiting dan akut, sehingga orang tua tidak perlu khawatir. Sindroma nefritik juga dapat terjadi sebagai komplikasi dari penyakit, seperti scarlet fever. Pada orang dewasa harus dijelaskan bahwa sebanyak 50-75% menjadi kronik progresif dengan risiko penyakit ginjal kronis, sehingga terapi ke depannya harus direncanakan dan didiskusikan dengan baik kepada pasien.

Pemeriksaan urinalisis dan pemeriksaan penunjang lainnya dapat diinformasikan kepada pasien dengan gambaran klinis sindroma nefritik dengan tujuan menentukan derajat keparahan penyakit, etiologi dan strategi pengobatan selanjutnya.

Selain itu, pertimbangan pemberian kortikosteroid dan imunosupresan, seperti siklofosfamid harus diinformasikan kepada pasien, termasuk efek samping obat.

Hipertensi dan Modifikasi Gaya Hidup

Kontrol tekanan darah dengan adanya hipertensi serta proteinuria pada pasien dengan sindroma nefritik sangat diperlukan untuk mencegah gangguan fungsi ginjal dengan lebih lanjut.

Modifikasi gaya hidup seperti olahraga yang teratur, mengontrol berat badan serta berhenti merokok adalah penanganan awal yang penting pada sindroma nefritik, di samping tatalaksana farmakologi untuk hipertensi dan proteinuria.

Diet:

Diet memegang peranan penting dalam penatalaksanaan sindroma nefritik untuk mengontrol hipertensi, proteinuria, retensi cairan dan edema, serta manifestasi klinis lainnya. Pembatasan garam menjadi 2 gram/hari, diet rendah protein 0,8-1 gram/kgbb/hari, dan restriksi cairan diperlukan. Perhitungan konsumsi cairan yaitu dengan menambahkan jumlah urin, dengan insensible water loss (20-25 ml/kgbb/ hari) dan jumlah keperluan cairan pada setiap kenaikan suhu dari normal (10 ml/kgbb/hari).[1,3,5,23]

Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

Upaya pencegahan dan pengendalian penyakit pada sindrom nefritik kontrol infeksi Streptococcus grup A yang merupakan etiologi tersering pada penyakit ini. Kontrol infeksi ini dapat meliputi menutup mulut saat batuk dan bersin, mencuci tangan, dan mengurangi kontak dengan orang lain saat infeksi. Vaksinasi untuk Streptococcus grup A belum ada, sehingga pencegahan penularan infeksi ini sangat diperlukan.[30]

Referensi

1. Rauf S, Husein A, Aras J. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus. Unit Kerja Koord Nefrol Ikat Dr Anak Indones. 2012;13–4.
3. Hashmi MS, Pandey J. Nephritic Syndrome. In: StatPearls . Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK562240/
5. Cattran DC, Feehally J, Cook HT, Liu ZH, Fervenza FC, Mezzano SA, et al. Kidney disease: Improving global outcomes (KDIGO) glomerulonephritis work group. KDIGO clinical practice guideline for glomerulonephritis. Kidney Int Suppl. 2012;2(2):139–274.
23. Novitasari DA, Samsu N. Challenges in Diagnostic and Management of Nephritic Syndrome in Diabetic Nephropathy Patient: a Case Report. CRJIM. Vol. 2 No. 1 (2021). DOI: https://doi.org/10.21776/ub.crjim.2021.002.01.7
30. Johan Vekemans, Fernando Gouvea-Reis, Jerome H Kim, Jean-Louis Excler, Pierre R Smeesters, Katherine L O’Brien, Chris A Van Beneden, Andrew C Steer, Jonathan R Carapetis, David C Kaslow, The Path to Group A Streptococcus Vaccines: World Health Organization Research and Development Technology Roadmap and Preferred Product Characteristics, Clinical Infectious Diseases, Volume 69, Issue 5, 1 September 2019, Pages 877–883, https://doi.org/10.1093/cid/ciy1143

Prognosis Sindroma Nefritik

Artikel Terkait

  • Peran Mycophenolate Sodium pada Nefritis Lupus
    Peran Mycophenolate Sodium pada Nefritis Lupus
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 18 Januari 2023, 20:33
Edema pada anak usia 2,5 tahun dengan diagnosis mengarah glomerulonefritis akut
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alodok, selamat sore dok...Anak perempuan usia 2,5 tahun datang dengan keluhan bengkak sejak 3 hari.Orang tua pasien mengataka wajah anaknya serasa beurbah...
dr. Felicia
Dibalas 09 Agustus 2022, 12:33
Cystatin-C dapat Digunakan untuk Menghitung Estimasi Laju Filtrasi Glomerulus - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
2 Balasan
ALO DokterCystatin-C dipecah di tubulus ginjal untuk didaur ulang. Studi menunjukkan bahwa peningkatan kadar cystatin-C pada serum berhubungan erat dengan...
dr. Winardi Emmanuel Setiawan
Dibalas 17 November 2021, 21:07
Adult Acute Glomerulonephritis
Oleh: dr. Winardi Emmanuel Setiawan
3 Balasan
Alo Dokter, ijin sharing dan minta pendapat dokter sekalian.Pasien wanita, nona, usia 24 th datang dengan keluhan diare warna coklat, ampas > air tanpa...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.