Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Trigeminal Neuralgia general_alomedika 2023-01-26T09:36:35+07:00 2023-01-26T09:36:35+07:00
Trigeminal Neuralgia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Trigeminal Neuralgia

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Diagnosis trigeminal neuralgia umumnya dapat ditegakkan secara klinis berdasarkan kriteria diagnosis dari International Headache Society. Tidak ada tes laboratorium atau pencitraan khusus yang spesifik dan sensitif untuk diagnosis trigeminal neuralgia.[1]

Anamnesis

Trigeminal neuralgia sering mengalami overdiagnosis dan underdiagnosis. Oleh karena itu, anamnesis perlu memperhatikan hal-hal yang bisa menyebabkan misdiagnosis, misalnya pencetus nyeri, nyeri odontogenik, dan gejala otonomik.[1]

Tanyakan onset nyeri, apakah nyeri berkaitan dengan ruam herpes zoster ipsilateral yang terdistribusi sejajar dengan saraf trigeminal, serta apakah ada riwayat trauma pada sisi yang sakit, termasuk trauma akibat prosedur dental atau fraktur.[1]

Trigeminal neuralgia umumnya bermanifestasi sebagai nyeri menusuk unilateral pada wajah, yang lebih sering timbul pada sisi kanan. Serangan nyeri bisa terjadi <1 kali per hari hingga >12 kali per jam. Bahkan, ada laporan trigeminal neuralgia yang terjadi ratusan kali per hari.[14]

Pada 60% kasus, nyeri dirasakan dari ujung bibir ke sudut rahang. Pada 30% kasus, nyeri dirasakan dari bibir atas atau gigi taring ke arah mata. Pada <5% kasus, nyeri terasa pada cabang oftalmik dari nervus fasialis.[14]

Faktor Pencetus

Beberapa hal yang pernah dilaporkan mencetuskan nyeri adalah:

  • Mengunyah, bicara, atau tersenyum
  • Minum air dingin atau hangat
  • Menyentuh wajah, mencukur, menyikat gigi, atau mendengus
  • Terkena hembusan angin dingin dari jendela mobil yang terbuka[14]

Kriteria Diagnosis

Menurut International Headache Society, trigeminal neuralgia dapat didiagnosis jika:

  • A – ada serangan nyeri paroksismal yang berlangsung beberapa detik hingga 2 menit, memengaruhi ≥1 cabang trigeminal dan memenuhi kriteria B dan C
  • B – nyeri memenuhi setidaknya 1 dari karakteristik berikut: (1) bersifat intens, tajam, superfisial, atau menusuk; (2) dipresipitasi dari area pencetus atau oleh faktor pencetus
  • C – serangan nyeri bersifat stereotipikal pada masing-masing pasien
  • D – tidak ada bukti klinis defisit neurologi
  • E – tidak berkaitan dengan kondisi medis lain

Sementara itu, untuk trigeminal neuralgia sekunder, kriteria diagnosisnya mencakup:

  • A – ada serangan nyeri paroksismal yang berlangsung beberapa detik hingga 2 menit, dengan atau tanpa rasa sakit yang persisten di antara nyeri paroksismal; penyakit memengaruhi ≥1 cabang trigeminal dan memenuhi kriteria B dan C
  • B – nyeri memenuhi setidaknya 1 dari karakteristik berikut: (1) bersifat intens, tajam, superfisial, atau menusuk; (2) dipresipitasi dari area pencetus atau oleh faktor pencetus
  • C – serangan nyeri bersifat stereotipikal pada masing-masing pasien
  • D – ada lesi kausatif yang tidak berkaitan dengan kompresi vaskular, dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang dan/atau eksplorasi fossa posterior[14]

Pemeriksaan Fisik

Temuan pemeriksaan fisik pasien trigeminal neuralgia biasanya normal. Pemeriksaan fisik lebih digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding. Lakukan pemeriksaan untuk mencari kemungkinan lain yang bisa menyebabkan nyeri wajah. Periksa kepala, leher, telinga, mulut, gigi, dan sendi temporomandibular pasien.[15,16]

Hasil pemeriksaan neurologi pada pasien dengan trigeminal neuralgia klasik biasanya normal. Temuan trigger zone tipikal dapat mengonfirmasi diagnosis. Jika pemeriksa menemukan abnormalitas sensorik pada area trigeminal, hilangnya refleks kornea, atau kelemahan pada otot wajah, pikirkan kemungkinan trigeminal neuralgia simtomatik atau penyebab nyeri wajah lainnya.[15,16]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding trigeminal neuralgia dapat berupa nyeri migraine, otitis media, dan sinusitis.[17-20]

Migraine

Pada pasien migraine, nyeri bersifat lebih panjang dan terkadang berkaitan dengan fotofobia dan fonofobia. Migraine dapat dibagi menjadi dua tipe, yakni migraine dengan aura dan tanpa aura. Keluhan migraine dengan aura biasanya disertai gejala kilatan cahaya atau gangguan penglihatan saat serangan.[17,18]

Otitis Media

Pada otitis media, nyeri yang timbul terlokalisir di area telinga. Otitis media disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus di telinga tengah yang bisa menyebabkan perforasi membran timpani. Pemeriksaan otoskopi dapat mengonfirmasi diagnosis.[17,19]

Sinusitis

Nyeri pada sinusitis bersifat persisten dan disertai dengan gejala nasal. Penyakit ini bisa disebabkan oleh reaksi alergi atau infeksi. Pemeriksaan fisik akan menunjukkan tanda radang pada kelenjar sinus yang terkena. Pencitraan, misalnya rontgen posisi Waters, akan membantu konfirmasi diagnosis.[17,20]

Pemeriksaan Penunjang

Secara umum, pemeriksaan laboratorium akan kurang bermanfaat untuk menegakkan diagnosis trigeminal neuralgia. Jika pasien akan diberikan carbamazepine, pemeriksaan fungsi hepar perlu dilakukan terlebih dulu.[21]

Terkadang, pemeriksaan radiologi sendi temporomandibular atau dental dapat berguna untuk menyingkirkan diagnosis banding. MRI kepala dapat digunakan untuk identifikasi multiple sclerosis, tumor, atau penyebab trigeminal neuralgia simtomatik yang lain. MRI sebaiknya dilakukan di awal evaluasi seluruh pasien yang menunjukkan gejala ke arah trigeminal neuralgia.[21]

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Maarbjerg S, Di Stefano G, Bendtsen L, Cruccu G. Trigeminal neuralgia - diagnosis and treatment. Cephalalgia. 2017;37:648-57.
14. Singh MK. Trigeminal neuralgia. Medscape. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/1145144-overview#a7
15. Mikula I, Trkanjec Z, Negovetic R, et al. Differences of blink reflex abnormalities in patients suffering from idiopathic and symptomatic trigeminal neuralgia. Wien Klin Wochenschr. 2005;117:417 22.
16. Flor H, Rasche D, Islamian AP, et al. Subtle sensory abnormalities detected by quantitative sensory testing in patients with trigeminal neuralgia. Pain Physician. 2016;19:507.
17. Zakrzewska JM. Diagnosis and differential diagnosis of trigeminal neuralgia. Clin J Pain. 2002;18(1):14–21.
18. Ha H, Gonzalez A. Migraine Headache Prophylaxis. Am Fam Physician. 2019;99(1):17-24.
19. Ubukata K, Morozumi M, Sakuma M, et al., AOM Surveillance Study Group. Etiology of Acute Otitis Media and Characterization of Pneumococcal Isolates After Introduction of 13-Valent Pneumococcal Conjugate Vaccine in Japanese Children. Pediatr Infect Dis J. 2018 Jun;37(6):598-604.
20. Wyler B, Mallon WK. Sinusitis Update. Emerg Med Clin North Am. 2019 Feb;37(1):41-54.

Epidemiologi Trigeminal Neuralgia
Penatalaksanaan Trigeminal Neura...

Artikel Terkait

  • Efikasi Carbamazepine dalam Tata Laksana Nyeri Neuropatik
    Efikasi Carbamazepine dalam Tata Laksana Nyeri Neuropatik
  • Red Flags Nyeri Wajah
    Red Flags Nyeri Wajah
Diskusi Terbaru
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 4 jam yang lalu
ALOPALOOZA - Alomedika Points Bonanza Bidang Dermatologi (14-20 Mei 2025)
Oleh: dr. ALOMEDIKA
1 Balasan
ALO Dokter!Masih belum ikuti ALOPALOOZA (ALOMEDIKA POINT BONANZA)?!? Ayo, segera ikuti ALOPALOOZA minggu ini untuk menambah Alomedika Point Anda!Tema minggu...
dr. ALOMEDIKA
Dibalas 1 jam yang lalu
CONGRATULATION! SELAMAT KEPADA PEMENANG ALOPALOOZA 2025 BIDANG RADIOLOGI!
Oleh: dr. ALOMEDIKA
2 Balasan
ALO Dokter.Alomedika dengan bangga mengumumkan pemenang ALOPALOOZA 2025 bidang Radiologi yang telah memposting kasus radiologi menarik di minggu...
dr. Ade Wijaya SpN
Dibalas 23 jam yang lalu
MRI Pasien Stroke Iskemik - ALOPALOOZA
Oleh: dr. Ade Wijaya SpN
1 Balasan
Alodokter, pasien laki2 56 tahun dgn hipertensi dan diabetes mendadak lemah sisi tubuh kanan. MRI DWI memperlihatkan gambaran berikut. Arteri apa yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.