Diagnosis Hordeolum
Diagnosis hordeolum dicurigai pada pasien dengan keluhan adanya bengkak yang disertai nyeri pada daerah kelopak mata tanpa riwayat trauma atau benda asing. Pemeriksaan penunjang berupa fluoresensi mungkin diperlukan jika terjadi iritasi pada kornea.
Anamnesis
Pasien dengan hordeolum biasanya datang dengan keluhan rasa nyeri dan bengkak pada daerah kelopak mata tanpa ada riwayat trauma atau benda asing. Terdapat benjolan kemerahan, nyeri, dan kadang bisa disertai dengan adanya pus. Pada hordeolum internal, pembengkakan terlihat generalisata atau dengan batas yang tidak tegas. Selain itu, dapat pula disertai dengan adanya keluhan bulu mata masuk ke arah dalam atau trichiasis, atau ektropion.
Pada hordeolum eksternal, terdapat pembengkakan dan nyeri dengan area yang terlokalisasi Keluhan dapat terjadi pada kelopak mata atas maupun bawah. Pada anamnesis perlu ditanyakan riwayat penyakit serupa sebelumnya, riwayat penyakit diabetes atau dislipidemia, riwayat penggunaan make up, dan riwayat penyakit kulit lainnya seperti dermatitis seboroik atau rosacea.[1,2,4,5]
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik daerah mata yang dilakukan antara lain:
- Inspeksi dan palpasi daerah kelopak mata: apakah terdapat eritema, edema, dan abses pada kelopak mata. Perlu dilakukan eversi kelopak mata untuk melihat hordeolum internal
- Eksudat pustular dapat terlihat pada bagian kelopak mata yang terkena
- Pemeriksaan tajam penglihatan: biasanya tidak mengalami gangguan, namun apabila ukuran hordeolum menekan kornea dapat mempengaruhi tajam penglihatan[2-4]
Diagnosis Banding
Diagnosis hordeolum biasanya cukup jelas. Namun, pada beberapa kasus, perlu dibedakan dengan kalazion, selulitis preseptal, dan karsinoma sel basal.
Kalazion
Hordeolum yang kronik dapat menjadi kalazion. Kalazion merupakan lesi pada kelopak mata akibat inflamasi dan obstruksi dari kelenjar sebasea. Kalazion dapat menyerupai hordeolum internal, namun biasanya berlangsung dan menetap selama lebih dari 2 minggu.[2,4]
Selulitis Preseptal
Selulitis preseptal merupakan infeksi pada kelopak mata dan jaringan lunak periorbital yang ditandai dengan adanya edema dan eritema pada kelopak mata, penurunan penglihatan, dan konjungtivitis. Kondisi selulitis preseptal ini biasanya diikuti dengan adanya keluhan infeksi saluran pernapasan atas, seperti sinusitis paranasal.[8]
Karsinoma Sel Basal
Karsinoma sel basal merupakan kanker epithelial yang berasal dari sel basal. Pada penyakit ini dapat ditemukan adanya papul-papul pada kelopak mata, pertumbuhannya lambat, dan papul mudah berdarah. Karsinoma sel basal paling sering mengenai daerah kelopak mata bawah.[9]
Pemeriksaan Penunjang
Diagnosis hordeolum ditegakkan secara klinis, yaitu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pada keadaan ini, pemeriksaan penunjang tidak diperlukan. Namun, apabila hordeolum internal sampai mengiritasi kornea, dokter dapat melakukan pemeriksaan dengan fluoresensi untuk memastikan tidak terjadi abrasi kornea.
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri