Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Trachoma general_alomedika 2023-06-26T08:47:58+07:00 2023-06-26T08:47:58+07:00
Trachoma
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Trachoma

Oleh :
dr. Florentina Priscilia
Share To Social Media:

Diagnosis trachoma berdasarkan sistem grading WHO dibagi menjadi 5, yaitu follicular conjunctival inflammation, diffuse papillary conjunctival hypertrophy, tarsal conjunctival scarring, aberrant lashes, dan corneal opacification.

Diagnosis trachoma didapat dari klinis mata merah, nyeri, sensasi benda asing, mata berair atau sekret mukopurulen. Keluhan lainnya adalah fotofobia dan pandangan kabur. Diagnosis definitif didapat dari pewarnaan Giemsa dan nucleic acid amplification tests (NAATs).[3,5,6]

Anamnesis

Pasien umumnya datang dengan keluhan mata merah dan sensasi benda asing maupun nyeri, disertai dengan mata berair dan sekret mukopurulen. Kondisi infeksi yang progresif akan disertai dengan tampakan skar pada daerah dalam kelopak mata yang tanpa terapi adekuat bisa menyebabkan malposisi bulu mata (trikiasis) dan menyebabkan gesekan pada kornea.

Pada tahap lanjut, pasien dapat mengeluhkan gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. Anamnesis juga terkait faktor risiko, seperti sanitasi buruk dan akses air bersih yang kurang. Selain itu, riwayat penyakit yang sama dalam keluarga atau orang terdekat juga perlu ditanyakan, karena penyebaran infeksi juga berkaitan dengan sanitasi lingkungan, dan kontak erat dengan pasien trachoma kasus aktif.[1,3,8]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik mata akan menunjukkan injeksi konjungtiva yang selanjutnya dapat disertai dengan injeksi siliar. Pada pemeriksaan kondisi akut akan tampak folikel, terutama pada konjungtiva tarsal superior, atau papil, dan infiltrasi sel radang.

Bila tidak mendapat terapi adekuat, folikel dapat membesar kemudian membentuk jaringan nekrotik. Skar terbentuk dari jaringan yang nekrotik. Gejala sikatriks biasanya ditemukan pada tarsus superior berupa bentuk linear (Art line) atau depresi limbus (Herbert pits). Gangguan penglihatan dapat diidentifikasi dari pemeriksaan visus, dan biasanya terjadi saat sudah terdapat keterlibatan kornea.[3,5,6,14]

Kelainan kornea yang dapat dijumpai berupa keratitis epitel, infiltrat stroma, serta pannus. Jaringan parut pada duktus kelenjar lakrimal dan konjungtiva dapat terbentuk. Pada duktus kelenjar lakrimal, adanya jaringan parut dapat menyebabkan obstruksi pada duktus tersebut. Pada stadium lanjut, dapat pula ditemukan trikiasis dan entropion.[3,5]

Gambar 2. Staging Trachoma menurut WHO. Sumber: Solomon AW, et al., 2018.[3] Gambar 2. Staging Trachoma menurut WHO. Sumber: Solomon AW, et al., 2018.[3]
Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis dengan menemukan minimal 2 dari kelainan berikut:

  • Folikel pada konjungtiva tarsal superior
  • Folikel pada limbus dengan sekuele (misal Herbert pits)
  • Sikatriks pada konjungtiva tarsal
  • Pannus, khususnya pada limbus superior[5,6,14]

Klasifikasi trachoma menurut WHO dibagi menjadi 5 stadium, yaitu:

  • Trachomatous inflammation follicular (TF), di mana terdapat 5 folikel pada tarsus superior

  • Trachomatous inflammation intense (TI), yaitu inflamasi dengan penebalan lebih dari 50% pembuluh darah di bagian tarsal

  • Trachomatous scarring (TS), yaitu sikatriks konjungtiva tarsal dengan jaringan ikat fibrosa

  • Trachomatous trichiasis (TT), yaitu trikiasis minimal 1 bulu mata

  • Corneal opacity (CO) yang melibatkan minimal 1 bagian dari batas pupil[1–3]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding trachoma adalah penyakit mata dengan keluhan mata merah dengan rasa tidak nyaman atau nyeri, yaitu skleritis, konjungtivitis, atau mata merah karena penggunaan lensa kontak.[1,5,14]

Konjungtivitis oleh Penyebab Lain

Konjungtivitis adalah peradangan pada lapisan mata paling luar (konjungtiva), dengan gejala mata merah, rasa gatal atau terbakar, fotofobia, disertai sekret mata. Sekret secara umum membantu membedakan penyebab konjungtivitis. Pada konjungtivitis viral, biasanya akan tampak sekret yang cair. Sedangkan konjungtivitis alergi biasanya disertai dengan sekret yang mukoid dengan gejala terkait alergi dan riwayat atopi.[1,5,14]

Episkleritis dan Skleritis

Episkleritis adalah peradangan pada episklera, sedangkan skleritis adalah peradangan pada sklera. Kondisi tersebut memiliki gejala berupa mata merah, pada skleritis bisa dengan nyeri dengan intensitas sedang-berat yang menjalar dan penurunan tajam penglihatan. Sedangkan episkleritis memberikan gambaran mata merah yang seringkali tanpa keluhan atau dengan keluhan sensasi benda asing minimal.[1,5,14]

Mata Merah Karena Penggunaan Lensa Kontak

Pada keadaan ini, gejala yang dialami adalah mata merah, nyeri, fotofobia, dan epifora, dengan riwayat penggunaan lensa kontak durasi lama, atau dibawa tidur. Pada beberapa kondisi akan disertai dengan peradangan kornea, dengan gambaran infiltrat dan edema kornea.[1,5,14]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosis secara definitif. Pemeriksaan baku emas adalah nucleic acid amplification tests (NAATs). Pemeriksaan lain yang dapat digunakan adalah fluorescein-labeled monoclonal antibody (direct fluorescent antibody) assay dan enzyme immunoassay (EIA) dari apusan konjungtiva. Kedua pemeriksaan tersebut lebih tidak sensitif dibandingkan NAATs, tetapi memiliki spesifisitas yang lebih baik.[5,15]

Pemeriksaan lainnya adalah pewarnaan Giemsa. Pewarnaan Giemsa akan menunjukkan badan inklusi dengan gambaran basofilik, dengan granul yang kontras dengan sel yang berwarna biru sampai ungu. Hasil pewarnaan dapat memberikan gambaran yang menyerupai sel goblet, bakteri, keratin, dan granul eosinofilik.

Inklusi yang mengandung glikogen milik C. trachomatis dapat diwarnai oleh lugol iodin. Warna yang dihasilkan sebagai tanda badan inklusi adalah kuning kecoklatan. Akan tetapi, pemeriksaan ini jarang digunakan karena tidak sensitif.[3,18]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Katibeh M, Hosseini S, Yaseri M, Aminifar MN, Mahdavi A, Jafarinasab MR, et al. Prevalence and Risk Factors for Trachoma in Rural Areas of Sistan-va-Baluchestan Province, Iran: A Population-Based Study. Ophthalmic Epidemiol. 2015 Jun. 22 (3):208-13.
2. Nasir MA, Elsawy F, Omar A, Haque SO, Nadir R. Eliminating Trachoma by 2020: Assessing Progress in Nigeria. Cureus. 2020 Jul 29;12(7):e9450. doi: 10.7759/cureus.9450. PMID: 32760636; PMCID: PMC7392186.
3. American Academy of Ophthalmology (AAO). 8.External Disease and Cornea AAO 2022–2023. Basic and Clinical Science Course, AAO, 2022–2023.
5. Solomon AW, Burton MJ, Gower EW, Harding-Esch EM, Oldenburg CE, Taylor HR, Traoré L. Trachoma. Nat Rev Dis Primers. 2022 May 26;8(1):32. doi: 10.1038/s41572-022-00359-5. PMID: 35618795.
6. Gebre T, Ayele B, Zerihun M, Genet A, Stoller NE, Zhou Z, House JI, Yu SN, Ray KJ, Emerson PM, et al. Comparison of annual versus twice-yearly mass azithromycin treatment for hyperendemic trachoma in Ethiopia: a cluster-randomised trial. Lancet. 2011 doi:10.1016/S0140-6736(11)61515-8.
8. West S. Trachoma and antibiotic use: the 'A' in SAFE. Expert Rev Anti Infect Ther. 2012 Jan;10(1):75-83. doi: 10.1586/eri.11.150. PMID: 22149616.
14. Munoz B, Stare D, Mkocha H, Gaydos C, Quinn T, West SK. Can clinical signs of trachoma be used after multiple rounds of mass antibiotic treatment to indicate infection? Invest. Ophthalmol. Vis. Sci. 2011;52:8806–8810
15. Ahmad B, Patel BC. Trachoma. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559035/
18. Ubani, Udo. ‘Trachoma and Inclusion Conjunctivitis’. Common Eye Infections, InTech, 8 May 2013. Crossref, doi:10.5772/53861.

Epidemiologi Trachoma
Penatalaksanaan Trachoma
Diskusi Terbaru
dr. Siti Wahida Aminina
Dibalas 16 Mei 2025, 13:41
Sertifikat dr alomedika di tolak di plafom skp
Oleh: dr. Siti Wahida Aminina
2 Balasan
Izin bertanya, adakah sertifikat dokter dokter di tolak dr flatfom skp, kenapa ya? Apa salah masukkan data apa gimana?
dr. Eunike
Dibalas 13 jam yang lalu
Tinea di groin yang berulang - ALOPALOOZA Dermatologi
Oleh: dr. Eunike
3 Balasan
Alo Dok. Pasien perempuan 40 tahun dengan keluhan gatal dan rash di selangkangan berulang, apakah perlu salep antijamur kombinasi dengan steroids, ya, karena...
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 16 Mei 2025, 18:49
Ikuti Webinar ber-SKP Kemkes - Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium - Selasa, 27 Mei 2025, Pukul 11.00 – 12.30 WIB
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
3 Balasan
ALO Dokter!Ikuti Webinar Alomedika ber-SKP Kemkes "Cegah Preeklamsia dengan Suplementasi Kalsium" untuk mempelajari seberapa efektif kalsium dalam mencegah...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.