Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Tenosynovitis general_alomedika 2023-07-14T12:46:03+07:00 2023-07-14T12:46:03+07:00
Tenosynovitis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan e-Prescription

Penatalaksanaan Tenosynovitis

Oleh :
Bianda Pramudita MSc
Share To Social Media:

Pada tenosynovitis infeksi, pertimbangan penatalaksanaan operatif dilakukan berdasarkan klasifikasi Sokolow dengan pemberian antibiotik sesuai indikasi. Sedangkan tenosynovitis non-infeksi ditata laksana secara suportif, seperti pemberian obat antiinflamasi nonsteroid/OAINS, splinting, dan injeksi kortikosteroid pada area tenosynovitis. Tindakan operatif pada kasus non-infeksi dilakukan setelah 3–6 bulan tata laksana suportif tidak mengurangi gejala.[1,4]

Antibiotik

Antibiotik untuk tenosynovitis infeksi tergantung dari mikroorganisme penyebab. Pemberian terapi empiris pada tenosynovitis infeksi dapat dipertimbangkan, yang dilanjutkan dengan kultur darah. Sampel kultur diambil sebelum pemberian antibiotik empiris. Terapi empiris dengan antibiotik spektrum luas diberikan secara intravena (IV), yaitu kombinasi obat berikut:

  • Vancomycin, dosis 15–20 mg/kgBB/dosis, diberikan setiap 8–12 jam

  • Sefalosporin generasi ketiga, seperti ceftriaxone, dosis 1–2 gram, setiap 24 jam[1,4]

Durasi pemberian tergantung dari temuan klinis dan adanya bakteremia. Pada tenosynovitis infeksi, perlu dipertimbangkan risiko purulensi ekstensif pada selubung tendon yang berisiko adhesi ekstensif, hilangnya difusi dan perfusi nutrisi ke tendon, nekrosis, hingga amputasi. Oleh karena itu, penanganan awal sangat menentukan prognosis.[1,4]

Analgesik dan Antiinflamasi

Nyeri pada tenosynovitis dapat ditangani dengan pemberian obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS), misalnya ibuprofen dan naproxen.[1,4]

Terapi Konservatif

Terapi konservatif dapat dibedakan pada tenosynovitis infeksi dan tenosynovitis noninfeksi.

Tenosynovitis Infeksi

Pada tenosynovitis infeksi, selain dengan pemberian antibiotik spektrum luas, juga perlu dilakukan elevasi dan pembidaian untuk mengurangi pembengkakan. Setelah infeksi terkontrol dilanjutkan dengan terapi rehabilitasi yang mencakup latihan range of motion (ROM) dan kontrol edema.[4]

Tenosynovitis Non-infeksi

Sedangkan untuk tenosynovitis non-infeksi, diutamakan terapi suportif, yaitu modifikasi aktivitas, pemasangan splint/bidai, dan injeksi kortikosteroid, glukokortikoid, atau anestesi lokal.

Bidai yang dapat digunakan bisa bermacam-macam, mulai dari semi-flexible cast, custom made rigid thermoplastic, semi-custom neoprene splint, ataupun off the shelf semi-rigid splint with inserts. Pada pasien yang gagal diterapi dengan OAINS dapat diberikan disease-modifying antirheumatic drugs (DMARDs) seperti glukokortikoid.[1,3]

Pembedahan

Tindakan bedah pada tenosynovitis non-infeksi dilakukan jika kondisi semakin progresif setelah 3–6 bulan diberikan terapi medikamentosa dan konservatif. Tindakan yang dilakukan adalah insisi, drainase, irigasi, dan tenosinovektomi yang bertujuan untuk dekompresi tendon dan debridemen jaringan yang meradang.

Sedangkan pada tenosynovitis infeksi, tindakan bedah dipertimbangkan berdasarkan klasifikasi Michon maupun Sokolow.[1,3,4]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Ray G, Sandean DP, Tall MA. Tenosynovitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544324/
3. Adams JE, Habbu R. Tendinopathies of the Hand and Wrist. JAAOS - Journal of the American Academy of Orthopaedic Surgeons 2015;23:741–50. https://doi.org/10.5435/JAAOS-D-14-00216.
4. American College of Occupational and Environmental Medicine. Hand, Wrist, and Forearm Disorders Guideline. ACOEM, 2019. https://www.dir.ca.gov/dwc/DWCPropRegs/MTUS-Evidence-Based-Update/Guidelines/Hand-Wrist-Forearm-Guideline.pdf

Diagnosis Tenosynovitis
Prognosis Tenosynovitis
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 6 jam yang lalu
Pembagian ranah SKP
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter, izin bertanya.1. Untuk upload SKP ranah B saat ini terdapat pembaruan sistem dengan banyak pilihan no 1-20. Yg ingin saya tanyakan adakah dokter...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Apa terapi yang tepat untuk tongue laceration pada anak umur 2 tahun
Oleh: Anonymous
1 Balasan
ALO Dokter. Izin diskusi dok, pasien anak post trauma lidah tergigit karna berbenturan dgn teman bermain, saat kejadian peedarahan cukup aktif, tapi selang 5...
dr.Andi Astri Annisa Sari
Dibalas 17 jam yang lalu
Demam anak tidak turun dengan paracetamol, bolehkah memberikan dexamethasone?
Oleh: dr.Andi Astri Annisa Sari
1 Balasan
ALO Dokter, pasien saya anak laki-laki usia 2 tahun 3 bulan, BB 14kg. Masuk dengan GEA dan febris. Sudah tidak muntah dan diare. Namun demamnya masih 38,5....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.