Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Orchitis Mumps general_alomedika 2024-01-22T08:12:05+07:00 2024-01-22T08:12:05+07:00
Orchitis Mumps
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Orchitis Mumps

Oleh :
dr. Putri Anindita
Share To Social Media:

Diagnosis orchitis mumps didapat dari klinis nyeri testis akut dengan gejala konstitusional, refleks kremaster negatif, serta riwayat paparan terhadap virus mumps dan pembengkakan kelenjar parotis. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan untuk diagnosis, dan umumnya hanya dilakukan untuk menyingkirkan diagnosis banding.[1,4,5]

Anamnesis

Penderita orchitis biasanya datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada testis. Orchitis mumps sering muncul sebagai komplikasi gondongan. Orchitis mumps lebih sering terjadi pada pasien laki–laki usia pubertas dan pascapubertas.

Awalnya, infeksi muncul dengan gejala konstitusional, seperti demam, sakit kepala, malaise, menggigil, dan diikuti oleh pembengkakan kelenjar parotis unilateral atau bilateral. Gejala dapat berkembang selama 2–3 hari, kemudian menetap selama 1 minggu. Resolusi spontan biasanya terjadi dalam 1–2 minggu setelah demam turun.[1,3,5,6]

Pembengkakan dan nyeri testis mulai muncul 10 hari hingga 6 minggu setelah onset parotitis. Nyeri testis dapat bertahan >2 minggu pada 20% kasus. Nyeri yang dirasakan pada testis bervariasi mulai dari rasa tidak nyaman hingga nyeri akut yang berat. Keluhan awalnya mungkin hanya melibatkan satu testis, kemudian menyebar menjadi orchitis bilateral maupun ke seluruh skrotum.[1,3,5,6]

Pemeriksaan Fisik

Pada pemeriksaan fisik genitalia pria dapat ditemukan:

  • Pembesaran testis unilateral atau bilateral
  • Nyeri tekan pada testis
  • Edema skrotum
  • Eritema pada skrotum
  • Refleks kremaster normal
  • Dapat ditemukan epididimitis[1,5]

Diagnosis Banding

Nyeri dan pembengkakan pada skrotum dapat muncul pada diagnosis lain seperti torsio testis dan epididimitis.

Torsio Testis

Torsio testis merupakan kondisi emergensi yang membutuhkan eksplorasi segera. Berbeda dengan orchitis mumps, pasien torsio testis biasanya datang dengan nyeri testis yang akut dan berat. Testis yang mengalami torsio posisinya lebih tinggi (high riding testis). Pada pemeriksaan fisik didapatkan nyeri pada elevasi testis dan refleks kremaster yang abnormal.[2,5]

Epididimitis

Gejala epididimitis adalah nyeri pada testis yang meningkat secara bertahap dan biasanya menjalar ke abdomen bagian bawah. Pemeriksaan fisik menunjukkan nyeri tekan pada epididimis, hingga bengkak dan nyeri tekan pada testis. Terdapat penurunan nyeri dengan elevasi testis (Prehn sign positif) dan refleks kremaster normal.[2]

Orchitis Bakterial

Infeksi menular seksual merupakan penyebab paling umum terjadinya epididimo–orchitis. Kondisi ini biasanya dimulai dengan epididimitis dan diikuti oleh orchitis. Swab uretra dan sampel urine dapat diambil untuk menyingkirkan infeksi saluran kemih dan mendiagnosis infeksi menular seksual sebagai sumbernya.[5,13]

Pemeriksaan Penunjang

Umumnya, diagnosis orchitis mumps cukup ditegakkan dengan pemeriksaan klinis saja. Akan tetapi, beberapa pemeriksaan penunjang yang dijabarkan di bawah ini dapat dilakukan jika ada indikasi, misalnya untuk diagnosis banding dengan torsio testis.

Ultrasonografi

Temuan khas ultrasonografi (USG) testis pada orchitis meliputi hipervaskularisasi difus, serta peningkatan volume testis dan epididimis. Secara keseluruhan, testis akan tampak hipoekoik. Temuan tersebut dapat disertai dengan pembengkakan epididimis dan pembentukan hidrokel.[1,3,5]

Orchidometry

Orchidometer Prader dapat digunakan untuk mengukur pembesaran testis dan menilai atrofi testis. Akan tetapi, hasil yang didapat tidak begitu teliti jika dibandingkan dengan ultrasonografi testis. Subjektivitas pemeriksa dan jaringan sekitar testis dapat mempengaruhi hasil pengukuran dengan orchidometer.[3]

Laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap pada orchitis mumps seringkali menunjukkan jumlah leukosit dan hitung jenis leukosit dalam batas normal. Pada beberapa kasus ditemukan leukositosis ataupun leukopenia. Ditemukan peningkatan C–reactive protein (CRP) di atas 0,8 mg/dL pada 90% kasus.[1,3]

Pemeriksaan Lainnya

Pemeriksaan penunjang sebaiknya mencakup analisis urine, serta dengan kultur dan sensitivitas urine. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menyingkirkan infeksi bakteri dan infeksi menular seksual.[1,5]

Virus dapat diisolasi dari saliva, urin, darah, swab nasofaring dan cairan semen dalam waktu satu minggu setelah timbulnya gejala. Pemeriksaan RT–PCR merupakan teknik diagnostik yang cepat, sensitif dan spesifik, tetapi jarang dilakukan karena keterbatasan sumber daya dan harga yang mahal.[1]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Davis NF, McGuire BB, Mahon JA, Smyth AE, O’Malley KJ, Fitzpatrick JM. The increasing incidence of mumps orchitis: a comprehensive review. BJU International. 2010;105(8):1060-1065. https://bjui-journals.onlinelibrary.wiley.com/doi/pdfdirect/10.1111/j.1464-410X.2009.09148.x
2. Trojian T, Lishnak TS, Heiman DL. Epididymitis and orchitis: an overview. American family physician. 2009;79(7):583-587. https://www.aafp.org/afp/2009/0401/afp20090401p583.pdf
3. Ternavasio-de la Vega HG, Boronat M, Ojeda A, García-Delgado Y, Angel-Moreno A, Carranza-Rodríguez C, et al. Mumps orchitis in the post-vaccine era (1967-2009): a single-center series of 67 patients and review of clinical outcome and trends. Medicine. 2010;89(2):96-116. https://pdfs.journals.lww.com/md-journal/2010/03000/Mumps_Orchitis_in_the_Post_Vaccine_Era.4.pdf
4. Masarani M, Wazait H, Dinneen M. Mumps orchitis. Journal of the Royal Society of Medicine. 2006; 99(11):573-575. https://journals.sagepub.com/doi/pdf/10.1177/014107680609901116
5. Azmat CE, Vaitla P. Orchitis. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK553165/
6. Terry N. Orchitis. Medscape, 2017. https://emedicine.medscape.com/article/777456-overview
13. Banyra O, Nikitin O, Ventskivska I. Acute epididymo-orchitis: relevance of local classification and partner's follow-up. Cent European J Urol. 2019;72(3):324-329. doi: 10.5173/ceju.2019.1973.

Epidemiologi Orchitis Mumps
Penatalaksanaan Orchitis Mumps
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 31 Desember 2024, 23:03
mumps pada ibu hamil trimester 2
Oleh: Anonymous
1 Balasan
dok saya ada px ibu hamil g3p1a1 h19 mgg dgn nyeri leher sebelah kiri, bengkak disertai demam. Saya dx dengan mumps, tertular dari anak pasien. Apakah px ini...
Anonymous
Dibalas 17 November 2024, 19:27
Pemilihan antivirus untuk mumps
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Dok. Apakah antivirus seperti isprinol memang diperlukan untuk kasus MUMPS ?? Karena banyak kasus yang hanya dengan pengobatan simptomatis, lama...
dr.karina daniel
Dibalas 24 Februari 2020, 10:32
Hubungan struma nodosa non toksis dengan fertilitas
Oleh: dr.karina daniel
3 Balasan
Allo dokter izin bertanya..apakah ada hubungan langsung dari struma nodusa non toksis dengan kesuburan?

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.